6 Poin Pidato Netanyahu di Kongres AS: Sebut Iran hingga Dukungan Senjata

Reporter

Kamis, 25 Juli 2024 10:20 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem pada 5 Juni 2024. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS pada Rabu, 24 Juli 2024. Ia menguraikan rencana deradikalisasi usai perang di Gaza berakhir. Ia juga memuji potensi aliansi masa depan antara Israel dan sekutu Arab Amerika.

Pidato Netanyahu di Kongres AS diboikot puluhan anggota dari Partai Demokrat. Sejumlah pengunjuk rasa menentang kehadiran Netanyahu. Dalam pertemuan itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris yang dinominasikan menjadi capres, juga tak hadir.

Berikut beberapa poin dari pidato Netanyahu:

1. Iran Disebut Dukung Unjuk Rasa Anti-Israel

Netanyahu menepis kritik terhadap agresi Israel yang telah menghancurkan daerah kantong Palestina dan menewaskan lebih dari 39.000 penduduknya. Selama di Kongres, sejumlah pengunjuk rasa menentang pidato Netanyahu.

Advertising
Advertising

"Para pengunjuk rasa anti-Israel mendukung Hamas dan harus malu pada diri mereka sendiri," kata Netanyahu. Ia juga menuduh tanpa bukti bahwa mereka didukung oleh musuh Israel, Iran. "Sejauh yang kita tahu, Iran mendanai protes anti-Israel yang sedang berlangsung saat ini di luar gedung ini," katanya.

Ia menyalahkan Hamas, kelompok militan yang menguasai daerah kantong Palestina itu, atas laporan kelaparan di Gaza. Ia menegaskan bahwa Israel melindungi warga sipil di sana. Israel juga terlibat aktif dalam upaya membebaskan para sandera yang masih ditawan Hamas.

Pidato Netanyahu ini disambut dengan tepuk tangan meriah dan sorak-sorai dari kaum Republik. Sementara anggota kongres dari Partai Demokrat lebih kalem. Netanyahu berjanji bahwa para sandera akan segera dibebaskan.

Puluhan anggota parlemen Demokrat melewatkan pidato Netanyahu. Mereka mengungkapkan kekecewaan atas ribuan kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan akibat kampanye Israel di daerah kantong Palestina di Gaza yang diperintah Hamas.

Menurut hitungan Israel, pejuang yang dipimpin Hamas memicu perang pada 7 Oktober dengan menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menawan 250 orang. Sekitar 120 sandera masih ditahan meskipun Israel yakin satu dari tiga orang tewas.

<!--more-->

2. Minta AS Tingkatkan Dukungan Senjata ke Israel

Dalam pidatonya yang berlangsung sekitar satu jam dan disela berulang kali oleh tepuk tangan, Netanyahu berupaya untuk meningkatkan dukungan AS bagi Israel. Ia meminta pasokan senjata, dalam menghadapi meningkatnya kecaman internasional.

"Mempercepat bantuan militer AS dapat mempercepat berakhirnya perang di Gaza dan membantu mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah," kata Netanyahu.

3. Upayakan Pembebasan Sandera

Ia mengatakan Israel secara aktif terlibat dalam upaya intensif untuk mengamankan pembebasan para sandera. Ia mengatakan visi pascaperangnya adalah "Gaza yang didemiliterisasi dan dideradikalisasi" yang dipimpin oleh warga Palestina yang tidak berusaha menghancurkan Israel.

Pejabat AS telah berulang kali mendesak Netanyahu untuk menyampaikan rencana "hari berikutnya" untuk Gaza. Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan Hamas kembali berkuasa tetapi juga tidak akan menerima Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki, untuk berperan.

4. Normalisasi Hubungan dengan Arab Saudi

Netanyahu juga berbicara tentang prospek aliansi keamanan Timur Tengah yang luas antara Israel dan negara-negara tetangga Arabnya. Normalisasi Arab-Israel yang diupayakan AS ini sebagai benteng melawan Iran.

Namun Arab Saudi menegaskan bahwa penolakan Netanyahu terhadap negara Palestina dan konflik di Gaza menyebabkan pembicaraan normalisasi mandek.

<!--more-->

5. Memuji Joe Biden dan Donald Trump

Netanyahu berupaya memperkuat hubungan tradisionalnya dengan Partai Republik, namun berupaya pula meredakan ketegangan dengan Presiden Joe Biden, seorang Demokrat. Dalam enam bulan terakhir, ia mengandalkan dukungan dari Partai Demokrat untuk perang Israel di Gaza. Netanyahu menyampaikan terima kasihnya kepada Biden dan mantan Presiden Donald Trump atas upaya mereka demi Israel.

6. Tak Sebut Negara Palestina

Netanyahu tidak menyebutkan tentang berdirinya negara Palestina. Hal itu ditolaknya mentah-mentah meski pemerintahan Biden telah mendesak Israel untuk mengalah dalam masalah tersebut.

Namun, ia tidak mengesampingkan Otoritas Palestina yang dipimpin Tepi Barat. Peran Otoritas Palestina ini dalam mengelola Gaza usai perang ditentang oleh mitra koalisi Netanyahu.

Pidato Netanyahu ini menuai beragam reaksi. Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa pidato Netanyahu menunjukkan dia tidak ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata.

"Pidato Netanyahu penuh dengan kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahan dalam menghadapi perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza," kata Abu Zuhri.

Senator Demokrat Ben Cardin, yang duduk di podium menggantikan Harris, mengatakan dia senang mendengar Netanyahu memberikan komentar positif tentang Biden. Namun Ben Cardin tak senang dengan komentar Biden tentang para pengunjuk rasa Amerika.

REUTERS

Pilihan editor: Kamala Harris Tuai Dukungan Hillary Clinton di Pilpres AS, Berikut Profil Dua Sosok Perempuan Berpengaruh Ini

Berita terkait

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

2 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

4 jam lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Tanggapan atas Percobaan Pembunuhan Kandidat Presiden AS, Donald Trump

4 jam lalu

Tanggapan atas Percobaan Pembunuhan Kandidat Presiden AS, Donald Trump

Kandidat Presiden AS Donald Trump untuk kedua kalinya menghadapi upaya percobaan penembakan, Minggu, 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

6 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

6 jam lalu

Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

Gubernur Florida Ron DeSantis menegaskan akan melakukan penyelidikan sendiri mengenai dugaan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

7 jam lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

8 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

9 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

11 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

16 jam lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya