Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

Reporter

Editor

Selasa, 28 Juli 2009 16:39 WIB

Charles Taylor di sidang Penjahat Perang Denhag, Belanda
TEMPO Interaktif , Amsterdam - Mantan Presiden Liberia Charles Taylor mengatakan dia muak dengan tuduhan kejahatan perang di pengadilan bahwa ia memakan daging manusia, dalam kesaksian oleh mantan ajudannya yang buta huruf.


"Saya merasa mau muntah ketika saya mendengar kebohongan itu, dan saya pikir tuntutan ini mengejutkan karena terdengar kebodohannya," katanya kepada Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone di Den Haag.

Taylor, dalam sidang pekan ketiganya ini, mengatakan bahwa cerita kanibalisme oleh mantan pejabat di milisi adalah "pernyataan bohong, pernyataan tidak jujur dan curang."

Dia juga menyangkal adanya perdagangan senjata dengan berlian dari pemberontak di Sierra Lione. Taylor didakwa menyediakan perlengkapan senjata dan memasok kepada pemberontak Sierra Leone selama perang sipil 1991-2002. Ia telah menolak semua 11 tuduhan, dari pembunuhan, pemerkosaan dan merekrut tentara anak di negara tetangga.

Taylor menanggapi kesaksian dari Joseph Marzah tahun lalu, yang mengatakan bahwa dia memerintahkan pengikutnya untuk makan daging orang yang menjadi musuh mereka, termasuk penjaga perdamaian Afrika dan tentara PBB.

Marzah, sendiri dikenal suka "berkelit-kelit," dalam menggambarkan dirinya sebagai seorang mantan kepala operasi untuk Taylor dan komandan pasukan kematian.

Menggunakan peta wilayah perbatasan, Taylor juga bersaksi dia tidak bisa berdagang senjata karena dua jalan menuju perbatasan Sierra Leone tidak mendukung kendaraan yang lewat dengan sarat muatan senjata, seperti yang dituduhkan oleh saksi penuntutan. "Tidak ada jalan itu, dan tidak ada jalan itu sampai sekarang," katanya kepada pengadilan. Satu-satunya akses jalan adalah jalan yang kasar dengan permukaan batu dan kotoran.

Varmuyan Sheriff, mantan pengawal Taylor, tahun lalu, bersaksi bahwa dia mengawal truk bak terbuka ke perbatasan dengan muatan senapan otomatis, amunisi roket dan granat. Dalam pengadilan juga ditunjukkan gambar Sheriff dengan truk yang diduga foto itu di daerah perbatasan.


"Aku berkata blak-blakan saja, itu bohong," tangkis Taylor.

Taylor juga menggambarkan hal yang "konyol" dengan dugaan Sheriff bahwa ia menerima berlian dari pemberontak Sierra Leone, yang kadang-kadang mereka kirim dalam kaleng selai mayones. "Liberia adalah negara yang sangat kaya dengan berlimpah berlian, emas dan deposito uranium,” ujar Taylor.


AP| NUR HARYANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

10 Mei 2015

WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 9 Mei 2015, menyatakan Liberia telah sepenuhnya bebas dari Ebola.

Baca Selengkapnya

Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

2 April 2014

Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

Wabah sejauh ini diduga menewaskan sedikitnya 83 orang di Guinea dan kini menyebar ke Liberia.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

13 Desember 2012

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

Sirleaf mengikuti perilaku orang-orang yang dikritiknya dulu dengan menempatkan sanak saudaranya di posisi 'basah' .

Baca Selengkapnya

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

30 Mei 2012

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

Dia terbukti bertanggungjawab untuk membantu dan memfasilitasi
sejumlah kejahatan yang paling keji dan brutal dalam catatan
sejarah.

Baca Selengkapnya

Berlian Berdarah Naomi Campbell

5 Agustus 2010

Berlian Berdarah Naomi Campbell

Setelah beberapa kali menampik, supermodel Naomi Campbell akhirnya mengaku menerima hadiah berlian yang dijuluki 'blood diamond' itu di depan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, Kamis (5/8).

Baca Selengkapnya