India Diharapkan Gandeng Indonesia Jadi Mitra bidang Industri Pertahanan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 21 Juli 2024 18:30 WIB

(kiri ke kanan) Sandeep Chakravorty Duta Besar India untuk Indonesia, Curie Maharani Direktur Eksekutif Indo-Pasific Strategic Intelligent , dan Manish Chand Pendiri Center for Global India Insight dalam acara diskusi bertajuk Decoding's India Global Rise: Foreign Policy Choices pada Jumat, 19 Juli 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - India diharapkan tidak sekadar melihat Indonesia sebagai pasar alutsista, namun mau menjadi mitra. Sebab India dan Indonesia sama negara non-alignment atau tidak mau bersekutu sehingga diharapkan kedua negara bekerja sama menciptakan strategic ekonomi dan pertahanan dengan cara membangun kapasitas Industri pertahanan.

“India sadar susahnya untuk menjadi mandiri, sehingga ketika dia menjual (alutsista) seharusnya tidak melihat Indonesia sebagai pasar tapi juga mitra. Artinya ketika India menjual senjata, itu transfer teknologi buat Indonesia agar Indonesia sama-sama bisa mandiri sebagai mana India sekarang,” kata Curie Maharani Direktur Eksekutif Indo-Pasific Strategic Intelligent, Jumat, 19 Juli 2024 kepada Tempo.

Lebih lanjut, Curie menjelaskan India sudah bisa memproduksi kapal selam dan pesawat tempur sendiri, India juga memiliki teknologi ruang angkasa yang bagus dan kerja sama rudal dengan Rusia yang diekspor ke Filipina, hal ini dilirik oleh Indonesia serta beberapa negara di kawasan.

“Secara keseluruhan Indonesia telah menjadi strategic partnership India, sudah banyak visit antara kedua negara dan latihan militer, namun kurang dalam hal seperti defence industrial and technology cooperation (DITC),” kata Curie.

Menurut, DITC sebenarnya area di mana India memiliki potensi bekerja sama dengan Indonesia mengingat kedua negara sama-sama kustomer Rusia sehingga memiliki kesamaan dari tipe senjata dan Rusia sekarang sedang diembargo yang menyebabkannya susah menjual (senjata). Indonesia punya banyak alutsista yang perlu dilakukan perawatan, namun Jakarta tidak bisa berhubungan dengan Rusia (karena embargo) sehingga seharusnya Indonesia bisa melakukannya dengan India.

Advertising
Advertising

Terkait kerja sama bidang pertahanan, Sandeep Chakravorty Duta Besar India untuk Indonesia meyakinkan kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara berjalan sukses. Di antaranya, militer di kedua negara menggelar latihan militer bersama, menteri pertahanan di kedua negara pun saling mengunjungi, dan kerja sama ini sudah berjalan bertahun-tahun. Prabowo Subianto juga pernah kunjungan kerja ke India pada 2020 dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan.

Pilihan editor: Inilah Alasan Mahkamah Internasional Memutuskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

3 jam lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

5 jam lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

Menteri Luar Negeri Korea Utara bertolak ke Rusia untuk menyampaikan pidato dan berdiskusi dalam sebuah forum

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

1 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

1 hari lalu

Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

Rusia dituduh mendapat pasokan senjata dalam jumlah besar dari Korea Utara untuk perang di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Megawati Lakukan Kunjungan hingga Beri Kuliah Umum di St Petersburg Rusia

1 hari lalu

Megawati Lakukan Kunjungan hingga Beri Kuliah Umum di St Petersburg Rusia

Megawati Soekarnoputri berkunjung ke St. Peterburg, Rusia untuk melakukan beberapa pertemuan dan memberi kuliah umum.

Baca Selengkapnya

Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

2 hari lalu

Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 103 tawanan perang pada Sabtu 14 September 2024 dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

2 hari lalu

Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

Awalnya AS dan sekutu baratnya enggan memberi izin Ukraina menggunakan persenjataan mereka untuk menyerang Rusia.

Baca Selengkapnya

Apa yang Diketahui dari Produksi Drone Kamikaze Rusia?

2 hari lalu

Apa yang Diketahui dari Produksi Drone Kamikaze Rusia?

Rusia dikabarkan telah memproduksi drone kamikaze baru yang menggunakan mesin dan suku cadang dari Cina.

Baca Selengkapnya

Rusia Murka, Enam Diplomat Inggris Diusir dengan Tuduhan Mata-mata

3 hari lalu

Rusia Murka, Enam Diplomat Inggris Diusir dengan Tuduhan Mata-mata

Rusia marah dan mengusir enam diplomat Inggris. Rusia murka dengan Barat karena akan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh.

Baca Selengkapnya