Australia Peringatkan Adanya Situs Berbahaya setelah Pemadaman Internet Global
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Sabtu, 20 Juli 2024 12:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen dunia maya Australia mengatakan pada Sabtu 20 Juli 2024 bahwa “situs web berbahaya dan kode tidak resmi” dirilis secara online dengan klaim membantu pemulihan dari pemadaman internet global pada Jumat.
Pemadaman ini melanda media, pengecer, bank dan maskapai penerbangan di berbagai negara di dunia.
Australia adalah salah satu dari banyak negara yang terkena dampak pemadaman internet yang menyebabkan kekacauan di seluruh dunia setelah pembaruan perangkat lunak dari CrowdStrike gagal.
Pada Sabtu, Direktorat Sinyal Australia (ASD) – badan intelijen dunia maya negara tersebut – mengatakan “sejumlah situs web berbahaya dan kode tidak resmi dirilis dengan klaim membantu entitas pulih dari pemadaman listrik yang meluas yang disebabkan oleh insiden teknis CrowdStrike”.
Di situs webnya, badan tersebut mengatakan pusat keamanan sibernya "sangat menganjurkan semua konsumen untuk mendapatkan informasi teknis dan pembaruan dari sumber resmi CrowdStrike saja".
Menteri Keamanan Siber Clare O'Neil mengatakan di platform media sosial X pada Sabtu bahwa warga Australia harus "waspada terhadap kemungkinan penipuan dan upaya phishing".
Pemadaman listrik pada Jumat menimpa Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar di Australia, yang mengatakan beberapa nasabah tidak dapat mentransfer uang. Maskapai penerbangan nasional Qantas dan bandara Sydney mengatakan pesawat-pesawat itu tertunda tetapi masih terbang.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan pada Jumat malam bahwa tidak ada dampak terhadap infrastruktur penting, layanan pemerintah atau sistem telepon darurat.
CrowdStrike – yang sebelumnya mencapai kapitalisasi pasar sekitar $83 miliar – adalah penyedia keamanan siber besar, dengan hampir 30.000 pelanggan di seluruh dunia.
Pilihan Editor: Sedikitnya 4.400 Penerbangan Dibatalkan akibat Pemadaman Internet Global
CNA