AS Batasi Visa Mantan Tentara Israel, Tembak Kepala Warga Palestina di Tepi Barat
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Kamis, 18 Juli 2024 20:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Rabu mengumumkan pembatasan visa terhadap mantan tentara Israel Elor Azaria “atas keterlibatannya dalam pelanggaran berat hak asasi manusia di wilayah pendudukan Tepi Barat.”
“Azaria dan anggota keluarga dekatnya pada umumnya tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Amerika Serikat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan.
AS juga “mengambil langkah-langkah untuk memberlakukan pembatasan visa terhadap sekelompok orang lain yang telah menggunakan kekerasan terhadap orang atau harta benda atau terlalu membatasi akses warga sipil terhadap layanan penting dan kebutuhan dasar,” kata Miller.
“Seperti yang telah kami katakan dalam beberapa kesempatan, mendorong akuntabilitas dan keadilan atas segala kejahatan, pelanggaran dan pelanggaran yang dilakukan terhadap warga Palestina, dan terhadap warga Israel sangat penting untuk mencapai perdamaian yang stabil dan abadi di wilayah tersebut,” ujar Miller.
Ia menambahkan,”Kami sekali lagi menyerukan kepada pemerintah untuk Israel dan Otoritas Palestina meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan di Tepi Barat.Dan kami menegaskan kembali bahwa kami akan terus menerapkan langkah-langkah akuntabilitas kami jika diperlukan.”
Pengumuman tersebut muncul setelah AS memberikan sanksi kepada tiga individu dan lima entitas pada pekan lalu atas kekerasan terhadap warga sipil di Tepi Barat yang diduduki.
Azaria menembak kepala seorang warga Palestina setelah dugaan serangan di kota Hebron, Tepi Barat, pada 2016 meskipun korbannya terluka dan tidak bersenjata.
Tentara itu tertangkap kamera oleh seorang aktivis kelompok hak asasi manusia Israel, B’Tselem, yang menembak mati warga Palestina.
Azaria dijatuhi hukuman 18 bulan penjara setelah dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut.
Namun pada September 2017, hukumannya dikurangi oleh Kepala Staf Angkatan Darat Israel Gadi Eizenkot menjadi 14 bulan.
Pilihan Editor: Kesaksian 6 Tentara Israel tentang 'Kekerasan yang Mengerikan' di Gaza
ANADOLU