Unjuk Rasa mahasiswa, Seluruh Universitas di Bangladesh Tutup Sementara

Reporter

TEMPO

Rabu, 17 Juli 2024 16:30 WIB

Gelombang unjuk rasa mahasiswa menolak sistem quota memakan korban jiwa, seluruh universitas diminta tutup sementara demi keamanan pada 16 Juli 2024. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh mengumumkan akan menutup seluruh universitas negara dan swasta di negara itu terhitung mulai Rabu, 17 Juli 2024. Langkah itu diambil setelah gelombang unjuk rasa pada pekan ini oleh mahasiswa yang menolak sistem quota. Unjuk rasa mahasiswa itu telah menimbulkan 6 korban tewas dan puluhan orang luka-luka.

Selama berminggu-minggu negara di Asia selatan itu diguncang unjuk rasa terkait kuota pekerjaan disektor negeri, yang termasuk 30 persen jatah kursi untuk anggota keluarga pejuang yang bertempur di perang 1971 untuk memerdekakan Bangladesh dari Pakistan. Pemberlakuan quota ini telah memicu kemarahan terlebih saat angka pengangguran di Bangladesh sedang tinggi atau hampir 32 juta anak muda di Bangladesh berstatus pengangguran, baik itu tidak bekerja dan tidak juga bersekolah. Total populasi Bangladesh adalah 170 juta jiwa.

Gelombang unjuk rasa meningkat di Bangladesh setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina menolak memenuhi tuntutan demonstran dengan alasan masih dalam proses pengadilan. Sebaliknya Hasina melabeli mereka yang menentang kebijakan ini sebagai razakar yakni istilah bagi mereka yang bekerja sama dengan militer Pakistan selama perang 1971.

Pada pekan ini, unjuk rasa menolak sistem quota telah berubah menjadi kekerasan yang memakan korban jiwa saat ribuan demonstran anti-quota bentrok dengan anggota sayap mahasiswa dari Partai Liga Awami yang berkuasa di Bangladesh. Kepolisian menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Dalam bentrokan pada Selasa, 16 Juli 2024, setidaknya tiga mahasiswa tewas.

“Kami menyerukan pada pemerintah Bangladesh agar secepatnya menjamin keamanan seluruh demonstran dan memperlakukan dengan baik mereka yang mengalami luka-luka,” tulis Amnesty International di media sosial X.

Otoritas di Bangladesh telah mengerahkan aparat kepolisian anti-huru-hara dan pasukan paramiliter Border Guard Bangladesh ke kampus-kampus di seluruh Bangladesh untuk menjaga terlaksananya hukum dan perintah. Pada Selasa malam, University Grants Commission memerintahkan seluruh universitas di Bangladesh, tutup dan meminta para mahasiswa untuk mengosongkan sekolah demi keamanan. SMA dan lembaga pendidikan tinggi lainnya juga diperintahkan untuk libur sementara.

Advertising
Advertising

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Disdik Masih Gali Motif Skandal Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

4 jam lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

9 jam lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

11 jam lalu

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

Mia Yunita menjadi wisudawan termuda di Fakultas Kedokteran Hewan UGM di usia 20 tahun. Ia bagikan cara belajarnya.

Baca Selengkapnya

Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

1 hari lalu

Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

Ratusan perempuan di Prancis memprotes pemerkosaan yang dilakukan terhadap Gisele Picolot, perempuan 72 tahun.

Baca Selengkapnya

Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

1 hari lalu

Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

Potensi pimpinan KPK untuk berlaku tidak independen akan lebih besar jika mereka berasal dari kalangan penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

1 hari lalu

Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

Herdiansyah Hamzah mengkritisi banyaknya capim KPK yang berasal dari kalangan penegak hukum

Baca Selengkapnya

Anak Sulung Putri Mahkota Norwegia Ditangkap

1 hari lalu

Anak Sulung Putri Mahkota Norwegia Ditangkap

Putra Mette-Marit, Marius Borg Hoiby, lahir dari hubungan sebelum pernikahannya pada 2001 dengan Putra Mahkota Haakon, pewaris takhta Norwegia.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

2 hari lalu

Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan membuat aplikasi manajemen kantor hukum. Akan dikembangkan dengan teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Obati Kanker Serviks Pakai Ekstrak Biji Salak Pondoh

3 hari lalu

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Obati Kanker Serviks Pakai Ekstrak Biji Salak Pondoh

Lebih tepatnya, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo.

Baca Selengkapnya

LBH Banda Aceh Akan Ajukan Praperadilan Gugat Polisi atas Kriminalisasi Mahasiswa Demonstran di DPRA

4 hari lalu

LBH Banda Aceh Akan Ajukan Praperadilan Gugat Polisi atas Kriminalisasi Mahasiswa Demonstran di DPRA

LBH Banda Aceh ajukan praperadilan untuk menantang keabsahan penetapan tersangka terhadap enam mahasiswa oleh Polresta Banda Aceh.

Baca Selengkapnya