Hamas Komitmen Tidak akan Mundur dari Pembicaraan untuk Gencatan Senjata
Reporter
TEMPO
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 15 Juli 2024 11:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hamas tidak akan menarik diri dari pembicaraan untuk gencatan senjata. Komitmen itu disampaikan pejabat senior Hamas Izzat El-Reshiq pada Minggu, 14 Juli 2024, setelah serangan di Gaza yang mematikan yang mengincar salah satu ketua Hamas Mohammed Deif.
El-Reshiq menuduh Israel sedang mencoba menggagalkan upaya mediator oleh negara-negara Arab dan Amerika Serikat agar terciptanya gencatan senjata, dengan cara meningkatkan serangan ke Gaza. Pada Sabtu, 13 Juli 2024, serangan Israel menghantam area Khan Younis di Gaza hingga menewaskan setidaknya 99 orang. Serangan bertubi-tubi Israel telah membuat gencatan senjata, ragu terwujud.
Dalam beberapa hari terakhir, harapan terwujudnya gencatan senjata memuncak yang diharapkan bisa menghentikan sementara pertempuran dan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza. Dua sumber di bidang keamanan Mesir mengatakan pembicaraan di Doha dan Kairo pada Sabtu, 13 Juli 2024, terhenti setelah tiga hari pembicaraan sengit dilakukan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan para menteri untuk membahas hasil pembicaraan gencatan senjata yang lagi-lagi mengalami jalan buntu. Israel pada Sabtu, 13 Juli 2024, melancarkan serangan ke Khan Younis yang diklaim Tel Aviv serangan itu menewaskan Rafa Salama Komandan Hamas di Khan Younis.
“Serangan ke Khan Younis adalah hasil operasi intelijen,” kata Kepala Intelijen Israel Shin Bet dalam video yang dipublikasi dari Rafah.
Seorang pejabat senior Hamas menyangkal Deif tewas dalam serangan Israel. Hamas menyatakan klaim Israel hanya untuk membenarkan serangan yang mereka lakukan. Hamas mengatakan serangan Israel di sana telah menyebabkan “lebih dari 300 unit perumahan dan lebih dari 100 bisnis hancur”.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya "membuat kemajuan" menuju perjanjian gencatan senjata ketika ia menyerukan diakhirinya perang Gaza. Pernyataan Biden muncul setelah Netanyahu menuntut agar Israel tetap menguasai wilayah utama Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir – suatu kondisi yang bertentangan dengan posisi Hamas yang menyatakan bahwa Israel harus menarik diri dari seluruh wilayah Gaza setelah gencatan senjata.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Di Forum PBB, Mensos Risma Beberkan Strategi RI Atasi Kemiskinan: Makan Gratis hingga Sewa Rusun Rp 10 Ribu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini