Polisi Australia Tangkap Pasangan Keturunan Rusia Atas Tuduhan Spionase
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Jumat, 12 Juli 2024 20:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Australia (AFP) menangkap pasangan suami istri keturunan Rusia karena diduga melakukan spionase untuk Moskow, kata para pejabat tinggi pada Jumat 12 Juli 2024. Keduanya dituduh mengakses materi terkait keamanan nasional dari militer Australia untuk dibagikan ke Rusia.
Kira Korolev, wanita berusia 40 tahun dan suaminya Igor, 62 tahun, keduanya pemegang paspor Rusia, telah tinggal di Australia selama lebih dari 10 tahun dan memperoleh kewarganegaraan, kata pihak berwenang.
Perempuan tersebut memperoleh kewarganegaraan pada 2016 sementara suaminya memperoleh kewarganegaraan pada 2020.
Korolev merupakan prajurit angkatan darat Australia (ADF) sementara suaminya merupakan pekerja mandiri. Pasangan ini ditangkap di rumah mereka di Everton Park, pinggiran Kota Brisbane pada Kamis, 11 Juli.
"Pasangan suami istri tersebut didakwa dengan masing-masing satu dakwaan karena menyiapkan tindakan spionase dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," demikian pernyataan polisi.
Pasangan tersebut diduga bekerja sama untuk mendapatkan informasi sensitif dari ADF dengan tujuan kemudian mentransfernya ke pihak berwenang Rusia, menurut polisi.
AFP menuduh bahwa wanita tersebut, ketika mengambil cuti jangka panjang dari ADF, melakukan perjalanan yang tidak diumumkan ke Rusia tanpa suaminya.
Wanita itu kemudian menginstruksikan sang laki-laki, yang berada di Australia, untuk masuk ke akun kerjanya di ADF dan membimbingnya untuk mengakses informasi spesifik untuk dikirim langsung ke akun surel pribadinya saat berada di Rusia.
Informasi yang diperoleh berkaitan dengan kepentingan keamanan nasional Australia, kata kepolisian, seraya menambahkan bahwa mereka sedang melakukan investigasi terkait apakah informasi tersebut sudah diterima di Rusia.
Seorang penjaga di blok apartemen tempat pasangan itu tinggal mengatakan kepada harian tersebut bahwa kedua suami istri itu tidak bertindak mencurigakan.
"Saya terus mengawasi hal-hal yang tidak biasa, tapi sejujurnya, bahkan saat berada di sini, saya tidak pernah melihat apa pun," kata Blake Fraser.
Pasangan itu menghadap ke Pengadilan Magistrat Brisbane pada Jumat untuk mendengarkan dakwaan mereka.
Setelah persidangan, jaksa Rachel Taylor mengatakan bahwa tuduhan itu serius dan meminta pengadilan untuk menunda kasus tersebut hingga 20 September. Pengadilan mengabulkan mosi itu.
Mitra berbagi intelijen Five Eyes Australia – Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Selandia Baru – “yakin” pada kemampuan mereka untuk mengganggu spionase asing, katanya.
Pilihan Editor: Pendiri WikiLeaks Julian Assange Bebas dari Penjara
CNA