Volodymyr Zelensky Akui Suplai Senjata ke Ukraina Sangat Kurang

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 Juli 2024 09:00 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara saat wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 20 Mei 2024. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap tidak ada jumlah khusus berapa banyak senjata yang dibutuhkan Kyev untuk memerangi Rusia. Dia berharap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mau mensuplai senjata ke Ukraina sebanyak-banyaknya.

Zelensky kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada pekan ini atau saat Negeri Abang Sam itu menjadi tuan rumah KTT NATO di Washington DC. Dalam kesempatan berpidato di Ronald Reagan Institute pada Selasa, 9 Juli 2024, Zelensky menyerukan pengiriman senjata lebih banyak ke militernya.

Zelensky juga menegaskan tekadnya untuk melanjutkan perang melawan Rusia. Dalam beberapa kesempatan Zelensky mengutarakan keinginan dikirimkan jenis senjata yang berbeda-beda untuk memperkuat militer negaranya dalam perang.

"Tak cukup (senjata), tak akan pernah cukup," kata Zelensky merujuk pada lima unit sistem rudal patriot yang dijanjikan Biden ke Kyev atas nama Amerika Serikat, Jerman, Rumania dan negara lainnya.

Saat ditanya bagaimana dengan 31 unit tank-tank Abrams yang disuplai Amerika Serikat pada tahun lalu ke Ukraina, Zelensky menjawab jumlahnya terlalu sedikit untuk mengubah situasi di lapangan.

Bukan hanya itu, Zelensky juga menyebut jet-jet tempor F16 yang dijanjikan negara-negara Barat jumlahnya masih kurang. Rusia menggunakan sekitar 300 unit jet tempur dalam perang Ukraina, sedangkan Kyev hanya bisa mengerahkan 10 unit sampai 20 unit jet tempur - itu pun baru bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Bahkan jika kami memiliki 50 unit jet tempur, jumlah itu bukan apa-apa. Mereka (Rusia) punya 300 unit," kata Zelensky.


Sumber : RT.com

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Kurang dari 48 Jam setelah Dilantik, Menteri Pertahanan Inggris Umumkan Bantuan Militer Baru untuk Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jelang Pilpres, Banyak Warga Amerika Serikat Ingin Pindah Keluar Negeri

2 jam lalu

Jelang Pilpres, Banyak Warga Amerika Serikat Ingin Pindah Keluar Negeri

Sejak debat Biden-Trump pada Juni, terdapat lonjakan 900 persen warga Amerika Serikat yang ingin pindah ke luar negeri

Baca Selengkapnya

3 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Tampil di Acara Saturday Night Live

5 jam lalu

3 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Tampil di Acara Saturday Night Live

Di acara Saturday Night Live, Kamala Harris sempat menyebut kalau warga Amerika Serikat ingin mengakhiri segala drama politik ini

Baca Selengkapnya

Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

11 jam lalu

Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

Rusia dan Korea Utara menegaskan komitmen kerja sama di tengah memanasnya konflik di Ukraina.

Baca Selengkapnya

AS Peringatkan Iran, Kerahkan Armada Perang Baru di Timur Tengah

1 hari lalu

AS Peringatkan Iran, Kerahkan Armada Perang Baru di Timur Tengah

Amerika Serikat akan mengerahkan armada perang baru di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

1 hari lalu

Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

Zelensky mengecam negara sekutu Barat Ukraina yang tak berbuat apa-apa terhadap tentara Korea Utara.

Baca Selengkapnya

AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

1 hari lalu

AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

Rusia dituduh menyebarkan video hoaks tentang imigran Haiti yang ikut memilih di pemilu AS.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

1 hari lalu

Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

1 hari lalu

Korea Selatan Beri Sanksi 11 Warga Korut terkait Peluncuran ICBM

Korea Selatan pada Jumat 1 November 2024 mengumumkan sanksi baru yang menargetkan 11 individu dan empat entitas dari Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

2 hari lalu

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

Calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menanggapi kritik dari mereka yang menyebutnya sebagai "teman negara Rusia".

Baca Selengkapnya

Menilik Kabar Pasukan Korea Utara Bergabung dengan Rusia dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Menilik Kabar Pasukan Korea Utara Bergabung dengan Rusia dalam Perang Ukraina

NATO mengonfirmasikan bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk ikut berperang di Ukraina.

Baca Selengkapnya