Pemerintah Keir Starmer Dapat Warisan Ekonomi Inggris yang Terburuk Sejak Perang Dunia II

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 Juli 2024 13:00 WIB

Pedagang menunjukkan kondisi daging kepada pembeli di Pasar Smithfield, London, Inggris, 19 November 2021. Tak seperti pasar pada umumnya yang beroperasi setengah atau sepanjang hari, pasar daging ini hanya buka pada pukul 12 tengah malam hingga pukul 7 pagi. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Rachel Reeves, Chancellor of the Exchequer, memperingatkan pemerintahan Inggris yang baru mendapat warisan perekonomian Inggris terburuk sejak perang dunia II. Reeves mengambil alih urusan keuangan Inggris setelah Partai Buruh memenangkan pemilu dari Partai Konservatif dengan menguasai 412 kursi dari total 650 kursi yang diperebutkan.

"Saya telah berulang kali memperingatkan siapapun yang memenangkan pemilu akan mendapat warisan terburuk sejak Perang Dunia II. Kita menghadapi legasi 14 tahun kekacauan dan ekonomi (yang dijalankan) dengan tidak bertanggung jawab," kata Reeves dalam pidatonya pada Senin, 8 Juli 2024.

Ucapan Reeves itu secara tak langsung menuding para pendahulu pemimpin Inggris telah bertindak berdasarkan kepentingan politik, yang lebih mengutamakan partai ketimbang pemerintah. Reeves mengatakan data dari para analis di Kementerian Keuangan Inggris memperlihatkan ekonomi Inggris tumbuh hanya di level rata-rata negara-negara OECD dalam 13 tahun terakhir, padahal ekonomi Inggris bisa lebih dari 140 miliar GBP (Rp2.913 triliun). Dia juga menyebut kebijakan-kebijakan pendahulu Inggris pada 2023 secara efektif telah menyebabkan hilangnya pendapatan Inggris dari sektor pajak saja sebesar 58 miliar GBP (Rp1.205 triliun)

"Uang sebesar itu harusnya bisa untuk merevitalisasi sekolah-sekolah, rumah sakit dan layanan publik lainnya. Pertumbuhan ekonomi membutuhkan pilihan yang sulit, di mana pemerintahan sebelumnya memutuskan memilih pilihan yang seharusnya dihindari," kata Reeves.

Dia bersumpah akan mengakhiri rasa takut berpolitik dalam sistem perencanaan kuno di Inggris dan janji reformasi, namun tetap berkomitmen tidak akan menaikkan asuransi nasional, menaikkan harga kebutuhan pokok atau menaikkan pajak pendapatan atau VAT.

Menurut Guardian, defisit Inggris menyentuh level tertinggi sejak 1960-an di bawah lebih dari 10 tahun pemerintahan konservatif. Inggris sangat terpukul oleh sejumlah kondisi tak terduga seperti Brexit, pandemi Covid-19 dan krisis biaya hidup. Dana Moneter Internasional pada awal Juli 2024 memproyeksi GDP Inggris tumbuh 0.5 persen saja pada tahun ini.


Sumber : RT.com

Pilihan editor: AS Sebut Kebijakan Iran Tak Berubah di Bawah Presiden Baru

Berita terkait

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

5 jam lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

8 jam lalu

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

KPK mendapat sorotan publik lantaran dinilai beda penanganan dalam kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan anak Rafael Alun.

Baca Selengkapnya

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

10 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

Ini adalah percobaan pembunuhan yang kedua kalinya yang dialami Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

15 jam lalu

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini kritik kebijakan ekonomi Presiden Jokowi. Pembangunan infrastruktur dinilai ngawur.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

1 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya

Pengertian Credit Scoring dan Dampaknya bagi UMKM?

1 hari lalu

Pengertian Credit Scoring dan Dampaknya bagi UMKM?

Credit scoring adalah metode penilaian yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk menentukan kelayakan kredit UMKM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Josh Brownhill Gelandang Burnley

1 hari lalu

Mengenal Josh Brownhill Gelandang Burnley

Nama Josh Brownhill belakangan telah menjadi perbincangan, karena peluang dia masuk timnas Malaysia

Baca Selengkapnya

Membangun Rumah Sendiri Kena Kenaikan Pajak, Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Membangun Rumah Sendiri Kena Kenaikan Pajak, Begini Penjelasannya

Pemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mulai 2025, termasuk membangun rumah sendiri. Bagaimana penghitungannya?

Baca Selengkapnya

Tahun Depan Membangun Rumah Sendiri Kena Kenaikan PPN, Bagaimana Ceritanya?

2 hari lalu

Tahun Depan Membangun Rumah Sendiri Kena Kenaikan PPN, Bagaimana Ceritanya?

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam membangun rumah sendiri mengalami kenaikan mulai tahun depan. Bagaimana penjelasannya?

Baca Selengkapnya

Rusia Murka, Enam Diplomat Inggris Diusir dengan Tuduhan Mata-mata

3 hari lalu

Rusia Murka, Enam Diplomat Inggris Diusir dengan Tuduhan Mata-mata

Rusia marah dan mengusir enam diplomat Inggris. Rusia murka dengan Barat karena akan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh.

Baca Selengkapnya