Bulan Sabit Palestina Ungkap Pusat Kesehatannya di Gaza Lumpuh

Reporter

Antara

Rabu, 10 Juli 2024 01:15 WIB

Seorang sopir truk bantuan Mesir dari Bulan Sabit Merah Mesir kembali ke truknya setelah pemeriksaan kargo, sebelum pergi ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Selasa, 9 Juli 2024, mengungkap semua pusat kesehatan dan klinik darurat mereka di Jalur Gaza lumpuh. Kondisi ini terjadi akibat aksi penggusuran paksa yang dilakukan pendudukan di berbagai wilayah di Gaza, tempat fasilitas medis mereka berada.

Diketahui, hanya 15 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang beroperasi dan berfungsi sebagian serta mengalami krisis staf serta pasokan medis, seperti anestesi dan antibiotik, sehingga pekerja layanan kesehatan harus berjuang untuk menyelamatkan orang-orang. Sekitar 500 staf sektor kesehatan terbunuh dan ratusan orang lainnya terluka, sedangkan lebih dari 310 orang lainnya ditahan.

Sebanyak 130 ambulans hancur selama agresi terhadap Jalur Gaza yang masih berlangsung dan memasuki bulan ke sembilan. WHO memperingatkan jumlah pasokan medis yang masuk ke Gaza tidak cukup untuk menyangga respons kesehatan dan semua evakuasi medis di luar Gaza masih dihentikan.

Serangan terhadap fasilitas kesehatan tetap terjadi kendati terdapat jaminan organisasi dunia dan organisasi HAM internasional bahwa menyerang rumah sakit dan sistem kesehatan jelas sebuah pelanggaran terhadap prinsip dan standar hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa Keempat, yang menjamin perlindungan khusus bagi rumah sakit dan pusat kesehatan selama perang dan konflik bersenjata, dan bahwa penargetan mereka adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan merupakan kejahatan perang.

Tingginya jumlah korban luka akibat konflik telah menambah merajalelanya penyakit dan kekurangan gizi di antara 90 persen penduduk Gaza yang menurut PBB telah kehilangan tempat tinggal, sehingga memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan di wilayah tersebut. Menurut WHO, kampanye militer Israel telah membuat banyak rumah sakit di Gaza dan fasilitas kesehatan lainnya tidak dapat beroperasi, dan menyebabkan kekurangan besar pasokan medis yang dibutuhkan.

Advertising
Advertising

Pendudukan Israel terus menargetkan rumah sakit dan infrastruktur kesehatan di Jalur Gaza dengan mengabaikan semua hukum internasional dan humaniter.

Sumber: WAFA

Pilihan editor: Amerika Serikat Khawatir dengan Kedekatan India dan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

1 hari lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

1 hari lalu

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Dokter Lintas Batas menyebut korban pengeboman di Jalur Gaza berjatuhan setiap hari akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

1 hari lalu

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

Rasha Al-Ar'eer yang berusia 10 tahun menuliskan surat wasiat sebelum terbunuh oleh serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarganya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

1 hari lalu

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.

Baca Selengkapnya

Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

1 hari lalu

Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

Sha Ine Febriyanti membacakan puisi dibuatnya untuk Palestina dalam pembukaan Madani International Film Festival 2024.

Baca Selengkapnya

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

1 hari lalu

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

1 hari lalu

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

1 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

1 hari lalu

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul desak Biden segera kirim senjata ke Israel, termasuk bom 1 ton

Baca Selengkapnya