Adik Kim Jong Un Tuduh Presiden Korea Selatan Sengaja Alihkan Isu Pemakzulan

Senin, 8 Juli 2024 14:51 WIB

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong tiba di Bandar Internasional Incheon, Korea Selatan, 9 Februari 2018. Kim Yo Jong menjadi salah satu anggota keluarga Kim Jong Un yang pertama kali menginjakan kaki di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-53. (Kyodo News via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Yo Jong, wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Pekerja Korea, menuding Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sengaja menimbulkan ketegangan di Semenanjung Korea untuk mengalihkan perhatian dunia dari masalah dalam negerinya. Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu membahas petisi daring yang menyerukan pemakzulan Yoon, media pemerintah KCNA melaporkan pada Senin, 8 Juli 2024.

“Dunia harus memperhatikan fakta bahwa jumlah orang yang mengajukan petisi untuk mengusulkan rancangan undang-undang pemakzulan Yoon Suk Yeol telah melampaui satu juta hingga saat ini,” kata Kim dalam pernyataan pers pada Minggu, 7 Juli 2024.

Petisi yang dimaksud pertama tayang di situs Majelis Nasional Korea Selatan pada 20 Juni lalu. Isinya meminta parlemen untuk mengajukan RUU guna memakzulkan Yoon dengan alasan ia tidak layak untuk menjabat. Kim mengatakan petisi itu menjadi alasan Korea Selatan “terus mengacaukan” situasi regional dan “mengobarkan suasana perang” dengan melakukan latihan militer di dekat perbatasan dengan Korea Utara.

Untuk pertama kalinya sejak 2018, militer Korea Selatan melanjutkan latihan artileri dengan peluru tajam di dekat perbatasan maritim barat pada akhir Juni. Kim mengatakan militer Korea Selatan juga telah melakukan latihan penembakan artileri di dekat garis depan, termasuk sektor timur dan barat di sepanjang perbatasan selatan, pada 2 Juli 2024.

Bulan lalu, Korea Selatan mengatakan akan menangguhkan perjanjian militer dengan Korea Utara yang ditandatangani pada 2018 untuk meredakan ketegangan. Hal tersebut dilakukan sebagai protes terhadap langkah Korea Utara meluncurkan balon berisi sampah ke wilayah Korea Selatan, setelah aktivis Selatan mengirimkan balon berisi selebaran anti-Utara.

Ia mengatakan Freedom Edge, latihan militer gabungan antara Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan yang dilakukan beberapa waktu lalu di perairan dekat Korea Utara, merupakan puncak konfrontasi terhadap Korea Utara.

“Saya menegaskan bahwa permainan perang terselubung yang dilakukan oleh musuh di dekat perbatasan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara) hanyalah sebuah provokasi yang tidak dapat dimaafkan dan jelas-jelas memperburuk situasi,” kata Kim.

Kementerian Unifikasi Seoul yang menangani urusan antar-Korea menyatakan penyesalan atas pernyataan Kim yang mengecam Yoon. “Rezim Korea Utara yang … menutup mata terhadap penghidupan masyarakat dan menindas hak asasi manusia harus melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul Koo Byoung-sam dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters.

KCNA | REUTERS

Pilihan editor: PN Bandung Bebaskan Pegi Setiawan, Pengamat: Bukti Tidak Profesionalnya Kepolisian

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

3 jam lalu

Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

Xi Jinping meyakinkan hubungan Cina dengan Korea Utara penting dan pihaknya telah mempromosikan agar hubungan berkembang

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Ancam Gunakan Senjata Nuklir Jika Negaranya Diserang

1 hari lalu

Kim Jong Un Ancam Gunakan Senjata Nuklir Jika Negaranya Diserang

Kim Jong Un mengatakan siap menggunakan senjata nuklir bila Korea Utara diserang oleh AS dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

1 hari lalu

5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

Kasus bunuh diri yang dilakukan remaja di Korea Selatan meningkat. Pemicu peningkatan kasus itu gangguan kesehatan mental dan konflik interpersonal.

Baca Selengkapnya

Mengenal ZEROBASEONE yang Gelar Tur Perdana TIMELESS WORLD Akhir Oktober di Indonesia

1 hari lalu

Mengenal ZEROBASEONE yang Gelar Tur Perdana TIMELESS WORLD Akhir Oktober di Indonesia

Konser perdana ZEROBASEONE di Indonesia dijadwalkan berlangsung di ICE BSD City Hall 5-6 pada 26 Oktober 2024. Ini profil K-pop ZB1.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Ilsan, Tempat RM BTS Dibesarkan

1 hari lalu

5 Destinasi Wisata Ilsan, Tempat RM BTS Dibesarkan

Ilsan menawarkan beragam destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Dari taman buatan terbesar di Asia hingga akuarium dan kebun binatang

Baca Selengkapnya

Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

2 hari lalu

Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Jurgen Klinsmann, baru-baru ini memberikan pandangannya tentang kehadiran pemain diaspora untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata Kuliner di Korea Selatan, dari Pulau yang Indah hingga Pasar Tradisional

3 hari lalu

6 Destinasi Wisata Kuliner di Korea Selatan, dari Pulau yang Indah hingga Pasar Tradisional

Dalam survei baru yang diadakan Agoda pada Agustus 2024, Korea Selatan menjadi destinasi teratas untuk wisata kuliner di Asia.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan jadi Destinasi Teratas untuk Wisata Kuliner di Asia, Kalahkan Jepang dan Thailand

3 hari lalu

Korea Selatan jadi Destinasi Teratas untuk Wisata Kuliner di Asia, Kalahkan Jepang dan Thailand

Drama dan film Korea Selatan sering kali menonjolkan pengalaman kuliner unik yang membuat penontonnya tertarik

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

3 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya

Jaksa Batalkan Tuntutan terhadap Ibu Negara Korea Selatan atas Skandal Tas Mewah

3 hari lalu

Jaksa Batalkan Tuntutan terhadap Ibu Negara Korea Selatan atas Skandal Tas Mewah

Jaksa Korea Selatan memutuskan tidak menuntut Ibu Negara Kim Keon Hee atas tuduhan menerima hadiah secara tidak pantas tahun lalu, termasuk tas Dior

Baca Selengkapnya