Vladimir Putin Ingin Total Mengakhiri Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Juli 2024 19:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat di atas panggung dalam sebuah acara bersama Presiden Vietnam To Lam, yang dihadiri oleh Asosiasi Persahabatan Vietnam dan generasi alumni Vietnam yang belajar di Rusia di Hanoi Opera House di Hanoi pada 20 Juni 2024. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengutarakan pihaknya ingin perang Ukraina diselesaikan sepenuhnya, bukan sekadar kesepakatan gencatan senjata atau membekukan permusuhan. Pernyataan itu disampaikan setelah Putin rapat dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Ibu Kota Moskow pada Jumat, 5 Juli 2024. Orban kunjungan kerja ke Rusia untuk mendiskusikan sejumlah cara menyelesaikan konflik Rusia Ukraina lewat resolusi diplomatik dan sebuah perdamaian.

"Seharusnya bukan gencatan senjata atau sejenisnya yang hanya memberi waktu rezim Kyev jeda agar mereka bisa memulihkan diri dari kekalahan, membentuk ulang (pasukan ) dan mempersenjatai ulang. Rusia punya niat mengakhiri konflik secara menyeluruh dan benar-benar mengakhirinya," kata Putin.

Dia menyadari perang Ukraina hanya bisa diakhiri dalam kondisi salah satu pihak terkabul tuntutannya. Putin secara spesifik menekankan Kyev harus mau menarik tentaranya dari Donbass, Zaporozhye dan Kherson. Ketiga wilayah itu sekarang berada di bawah kekuasaan Rusia setelah diputuskan lewat referendum secara terbuka. Putin juga menyebut ada syarat-syarat lain, namun detailnya masih perlu dipertimbangkan karena ada kemungkinan untuk kerja sama.

Sebelumnya Putin menyorongkan proposal gencatan senjata dengan syarat Ukraina mau menyetujui sejumlah syarat. Diantaranya penarikan pasukan Ukraina sepenuhnya dari wilayah Rusia serta secara hukum mau menjamin kalau Kyev tidak akan menjadi anggota NATO.

Kyev yang mendapat dukungan dari negara-negara Barat, menolak proposal rencana perdamaian yang disorongkan Putin tersebut walaupun Putin telah menyatakan tawaran itu patut dipertimbangkan dan tawaran masih berlaku. Putin pun mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mau mengambil waktu dan mempertimbangkannya. Pada acara jumpa wartawan pada Jumat, 5 Juli 2024, Orban memahami posisi Ukriana dan Rusia dalam konflik. Dia menyadari upaya mendamaikan kedua negara memerlukan upaya signifikan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Maret 2024, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menegur negara-negara anggota NATO karena dianggap tidak memberikan cukup amunisi kepada Ukraina. Dalam komentar yang blak-blakan mengenai keadaan perang, Stoltenberg mengatakan para anggota NATO bukan hanya memiliki kapasitas untuk memberikan bantuan lebih banyak kepada Ukraina, namun perlu juga menunjukkan kemauan politik untuk melakukannya

Ukraina tidak kehabisan keberanian, namun negara anggota NATO tidak memberikan amunisi yang cukup kepada Ukraina dan hal ini konsekuensinya terlihat di medan perang setiap hari.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

1 hari lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

2 hari lalu

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.

Baca Selengkapnya

Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

2 hari lalu

Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

Mendiang pemimpin gerakan Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah, sempat menyetujui gencatan senjata sementara dengan Israel beberapa hari sebelum tewas

Baca Selengkapnya

Pembantaian Israel Setahun Terakhir Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza

2 hari lalu

Pembantaian Israel Setahun Terakhir Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza

Pembantaian militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah melenyapkan 902 keluarga Palestina

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

3 hari lalu

Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

Mark Rutte meyakinkan tak ada yang perlu dikhawatirkan dari pilpres AS karena dia tetap akan bekerja sama, baik dengan Donald Trump atau pun Harris

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

4 hari lalu

Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Dia diharapkan bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun

Baca Selengkapnya

Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

"Kami berjanji untuk segera menerapkan gencatan senjata dengan Israel," kata Perdana Menteri Lebanon sementara Najib Mikati

Baca Selengkapnya

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

7 hari lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

8 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

8 hari lalu

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Israel menolak seruan dunia agar mau gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Tel Aviv adalah sekutu dekat Amerika Serikat

Baca Selengkapnya