Palestina Ingin Pengakuan Negara Terus Bertambah untuk Bantu Keanggotaan di PBB

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 5 Juli 2024 11:10 WIB

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Palestina berharap pengakuan dari komunitas internasional terhadap status kenegaraannya terus bertambah, kata Pengamat Tetap Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad H. Mansour dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Juli 2024. Menurut dia, hal tersebut dapat membantu mereka menuju keanggotaan penuh di PBB dan melawan kekuatan veto di Dewan Keamanan PBB.

Sejauh ini, 145 negara telah mengakui Negara Palestina. “Kami berharap jumlah yang sangat besar ini dapat meyakinkan mereka yang merupakan minoritas tunggal di Dewan Keamanan, yang masih menolak mengakui kenyataan bahwa rakyat Palestina berhak melihat negaranya diakui sebagai negara anggota,” katanya, merujuk pada Amerika Serikat sebagai salah satu negara anggota tetap Dewan Keamanan yang bisa menggunakan hak veto.

“Jadi semakin banyak pengakuan yang kita miliki, maka akan membantu meyakinkan mereka yang tidak yakin,” ujarnya.

Pada 10 Mei lalu, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah resolusi yang menyatakan Negara Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota PBB sesuai dengan Pasal 4 Piagam PBB, dan oleh karena itu harus diterima menjadi anggota. Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 143 negara dan 9 suara menolak, dari total 193 negara anggota PBB.

Namun, Majelis Umum sendiri tidak dapat memberi keanggotaan penuh PBB kepada Palestina. Permohonan keanggotaan memerlukan lampu hijau dari Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, kemudian dua pertiga suara mayoritas di Majelis Umum PBB. Sedangkan, Amerika Serikat sebagai salah satu negara anggota permanen di Dewan Keamanan menggagalkan permohonan Palestina pada 18 April dengan menggunakan hak veto.

Menyusul resolusi tersebut, lima negara menyatakan pengakuan resmi mereka terhadap Negara Palestina. Tiga negara Uni Eropa (UE) yakni Spanyol, Irlandia dan Norwegia resmi mengumumkan pengakuan mereka pada 28 Mei, diikuti Slovenia pada 4 Juni dan Armenia pada 21 Juni.

Mansour pada 26 Juni lalu menyatakan kunjungan yang bakal ia lakukan ke Asia akan berfokus pada penggalangan dukungan dari Selandia Baru, Australia, Jepang dan Korea Selatan untuk mengakui Negara Palestina. Keempat negara itu mendukung resolusi Majelis Umum yang merekomendasikan status negara bagi Palestina, sementara Jepang dan Korea Selatan mendukung resolusi serupa di Dewan Keamanan.

Dengan pengakuan dari keempat negara di kawasan Asia tersebut, maka jumlah negara yang mengakui Palestina akan mencapai 149. Selanjutnya, Palestina berharap angka tersebut menyentuh 150.

“Negara yang akan menyandang predikat sebagai negara ke-150 yang mengakui negara Palestina – Itu angka yang prestisius, lalu mungkin 106 dan seterusnya,” ujar Mansour.

Ketika ditanya apakah gelombang dukungan itu dapat melawan kekuatan veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan, ia mengatakan yang terpenting adalah menunjukkan bahwa Palestina siap dan mampu menjadi sebuah negara. Menurut dia, Palestina telah berbicara, berjalan dan bertindak seperti sebuah negara, namun ada satu negara yang masih menolak haknya untuk menjadi negara.

Ia menekankan perlunya meyakinkan negara-negara yang masih ragu bahwa Palestina sudah mendapatkan pengakuan dengan jumlah yang hampir mencapai 149 negara.

“Meningkatkan jumlah negara yang mengakui Negara Palestina akan mempersulit negara yang memegang hak veto di Dewan Keamanan untuk terus mengatakan tidak,” tuturnya.

Pilihan Editor: Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Berita terkait

Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

1 hari lalu

Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

Sha Ine Febriyanti membacakan puisi dibuatnya untuk Palestina dalam pembukaan Madani International Film Festival 2024.

Baca Selengkapnya

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

1 hari lalu

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

1 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel

1 hari lalu

Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel

Pasukan perdamaian PBB di Lebanon selatan tetap bertahan, meskipun diusir Israel

Baca Selengkapnya

Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

1 hari lalu

Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

Beirut menuduh Israel melanggar kedaulatan Lebanon, melanggar Garis Biru dengan serangan darat

Baca Selengkapnya

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

1 hari lalu

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul desak Biden segera kirim senjata ke Israel, termasuk bom 1 ton

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; Amerika Serikat Tak Dukung Antonio Guterres Saat Dilarang Masuk Wilayah Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia ; Amerika Serikat Tak Dukung Antonio Guterres Saat Dilarang Masuk Wilayah Israel

Top 3 dunia pada 3 Oktober 2024, didominasi berita soal konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon yang kini tampak mulai menyeret Iran.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Sebut Israel Ingin Lawan Narasi Kemerdekaan Palestina Lewat Media Sosial

2 hari lalu

Retno Marsudi Sebut Israel Ingin Lawan Narasi Kemerdekaan Palestina Lewat Media Sosial

Retno Marsudi menyebut Israel ingin mengubah narasi perjuangan kemerdekaan Palestina lewat media sosial.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

2 hari lalu

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

Jusuf Kalla menyebut tiga tokoh utama yang bisa menghentikan konflik Israel-Palestina antara lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Baca Selengkapnya