Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 5 Juli 2024 07:00 WIB

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama "Blackjaks" oleh aliansi militer NATO itu merupakan versi modern dari pesawat pembom era Perang Dingin. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu memperingatkan bahwa peningkatan kehadiran militer NATO di perbatasan negara itu tidak akan dibiarkan begitu saja.

"Saya hanya dapat memastikan bahwa Rusia tidak akan membiarkan peningkatan militer NATO di perbatasan kami, yang mengancam keamanan Federasi Rusia," kata wakil juru bicara kementerian tersebut, Andrey Nastasyin dalam konferensi pers di Moskow.

Dengan mengutip persetujuan parlemen Finlandia terkait kesepakatan pertahanan yang mengizinkan Amerika Serikat mengakses 15 pangkalan militer di Finlandia, dia mengatakan bahwa NATO meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan Rusia.

Nastasyin juga mengomentari undangan menteri luar negeri Azerbaijan dan Armenia ke KTT NATO yang dijadwalkan akan digelar pada 9-11 Juli di Washington D.C.

Dia mengatakan bahwa hal tersebut adalah "contoh lain dari upaya Amerika Serikat untuk memperluas pengaruh destruktif mereka ke seluruh wilayah di dunia. Dengan adanya kelonggaran dari negara-negara lemah di Eropa, Washington berusaha memutuskan hubungan kerja sama Rusia dengan rekan-rekan kami, dan negara tetangga kami."

Advertising
Advertising

"Negara-negara anggota NATO mencoba mengembangkan pendekatan mereka sendiri terhadap isu-isu regional. Pendekatan NATO ini telah berkali-kali membuahkan hasil yang buruk."

Nastasyin juga menuding AS dan sekutu mereka di Eropa tidak puas dengan situasi di Ukraina dan mencoba menciptakan kekacauan di negara-negara tetangga.

"Mereka memasok senjata ke Armenia, mencoba membangun kembali sektor pertahanan negara itu dan melemahkan mekanisme keamanan di Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)," katanya.

"Pada saat yang sama mereka mencoba mempengaruhi Baku. Ini meningkatkan ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia, berdampak negatif terhadap dialog di antara kedua negara, dan memicu perlombaan senjata di kawasan."

Nastasyin berpendapat bahwa pendekatan tersebut ditujukan untuk memecah belah wilayah Kaukasus Selatan dan dapat memicu konsekuensi yang merusak.

Dia mengatakan keamanan dan stabilitas di Kaukasus Selatan harus dijamin oleh negara-negara di kawasan tersebut.

Dia juga menuding Lithuania, Latvia dan Estonia mengadopsi "pendekatan destruktif" terhadap Kaukasus Selatan.

Pilihan Editor: PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

ANADOLU

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

9 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

17 jam lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

19 jam lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

1 hari lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

1 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

1 hari lalu

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

2 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

10 Kota Paling Ramah di Eropa dari Stockholm hingga Napoli

2 hari lalu

10 Kota Paling Ramah di Eropa dari Stockholm hingga Napoli

Setiap kota di Eropa menyimpan banyak hal yang bisa dieksplorasi. Mulai dari budaya kelas dunia, arsitektur yang indah, makanan lezat dan lainnya

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

2 hari lalu

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.

Baca Selengkapnya