Petisi Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Tembus 1 Juta Tanda Tangan

Rabu, 3 Juli 2024 13:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah petisi daring yang menyerukan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah menarik lebih dari satu juta tanda tangan per Rabu, 3 Juli 2024. Petisi yang tayang di situs Majelis Nasional pada 20 Juni 2024 itu meminta parlemen untuk mengajukan rancangan undang-undang guna memakzulkan Yoon dengan alasan ia tidak layak untuk menjabat.

Menurut Korea Times, petisi itu memperoleh rata-rata 100 ribu tanda tangan setiap hari dalam jangka waktu sepuluh hari setelah diumumkan pada 24 Juni. Masyarakat yang mencoba mengakses petisi pada Senin, 1 Juli lalu mengalami penundaan hingga empat jam, ketika jumlah penandatangan masih mencapai 800 ribu orang. Menurut pantauan Reuters dua hari lalu, bahkan pesan di situs web Majelis Nasional sempat menunjukkan lebih dari 30 ribu orang sedang menunggu untuk mengakses situs tersebut, .

Sebuah petisi yang berhasil memperoleh tanda tangan lebih dari 50 ribu orang dalam waktu 30 hari akan dirujuk oleh parlemen ke sebuah subkomite yang meninjau petisi (di bawah komite undang-undang dan peradilan) untuk kemudian diajukan ke sesi pleno. Sesi itu untuk menentukan apakah tuntutan petisi akan mendapat suara di parlemen.

Menurut KBS World, sesuai dengan aturan, petisi tersebut telah dirujuk ke komite legislasi dan kehakiman pada 24 Juni 2024. Anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea (DPK) mendukung petisi tersebut, dengan mengatakan jumlah persetujuan petisi mencerminkan pandangan publik terhadap Yoon.

“Presiden harus berubah terlebih dahulu agar urusan negara, yang sekarang berada di ambang bencana, dapat kembali ke jalurnya,” kata ketua DPK Park Chan-dae dalam pertemuan Dewan Tertinggi, dikutip oleh Korea Times.

Ketika ditanya tentang petisi tersebut, kantor kepresidenan Yoon kemarin mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak yakin pemakzulan dapat dilakukan kecuali ada pelanggaran hukum yang jelas. Dikatakan urusan kenegaraan dikesampingkan oleh berulangnya penyebutan pemakzulan di arena politik, dan mereka sedang memantau situasi dengan cermat.

KBS WORLD | KOREA TIMES | REUTERS

Pilihan editor:Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Protes Kerja Sama Korea Utara dan Rusia di Bidang Pertahanan, Korea Selatan Bakal Diskusi dengan NATO

1 jam lalu

Protes Kerja Sama Korea Utara dan Rusia di Bidang Pertahanan, Korea Selatan Bakal Diskusi dengan NATO

Korea Selatan tidak tinggal diam dengan Korea Utara dan Rusia yang memperkuat kerja sama bidang pertahanan. Seoul siap diskusi dengan NATO

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tuduh Presiden Korea Selatan Sengaja Alihkan Isu Pemakzulan

6 jam lalu

Adik Kim Jong Un Tuduh Presiden Korea Selatan Sengaja Alihkan Isu Pemakzulan

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un mengecam latihan militer yang dilakukan Korea Selatan di dekat perbatasan dengan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Membuat Tanda Tangan Digital

6 jam lalu

Begini Cara Membuat Tanda Tangan Digital

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat tanda tangan digital.

Baca Selengkapnya

Gabriel Attal Siap Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Prancis

7 jam lalu

Gabriel Attal Siap Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Prancis

PM Prancis Gabriel Attal menyatakan siap mundur dari jabatannya, setelah jajak pendapat menunjukkan partai Ensemble berada di urutan kedua dalam pemilu parlemen.

Baca Selengkapnya

Kondisi Terkini Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Usai Jalani Operasi Pleuritis di Korea Selatan

8 jam lalu

Kondisi Terkini Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Usai Jalani Operasi Pleuritis di Korea Selatan

Pelatih Shin Tae-yong dikabarkan menderita penyakit pleuritis. Ia menjalani operasi usai pimpin Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

BKKBN Indonesia Tergetkan Anak Perempuan: Ini Kebijakan Sederet Negara yang Angka Kelahirannya Turun

12 jam lalu

BKKBN Indonesia Tergetkan Anak Perempuan: Ini Kebijakan Sederet Negara yang Angka Kelahirannya Turun

Indonesia disebut-sebut sedang mengalami penurunan angka kelahiran.

Baca Selengkapnya

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

1 hari lalu

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

Dua istana kepresidenan yang paling ikonik ada di Amerika Serikat yang disebut White House dan Blue House di Korea Selatan. Apa keistimewaan keduanya?

Baca Selengkapnya

Peran Kim Hee Ae: Istri Teraniaya di Drakor The World of the Married dan Politisi Busuk di The Whirlwind

1 hari lalu

Peran Kim Hee Ae: Istri Teraniaya di Drakor The World of the Married dan Politisi Busuk di The Whirlwind

Setelah menjadi istri teraniaya dalam drama Korea The World of the Married, Kim Hee Ae mengambil peran antagonis dalam drakor The Whirlwind.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Belum Berikan Sinyalemen Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024

1 hari lalu

Joe Biden Belum Berikan Sinyalemen Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024

Dalam wawancara dengan ABC News, Joe Biden mengatakan hanya Tuhan yang bisa membujuknya (mengundurkan diri)

Baca Selengkapnya

Drakor The Whirlwind: Rahasia Politik, Saling Sandera, Berkuasa dengan Segala Cara

2 hari lalu

Drakor The Whirlwind: Rahasia Politik, Saling Sandera, Berkuasa dengan Segala Cara

Drakor tak melulu menyajikan cerita asmara. The Whirlwind bisa menjadi rekomendasi jika ingin menyaksikan kisah permainan kotor para politisi.

Baca Selengkapnya