AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Reporter

TEMPO

Minggu, 30 Juni 2024 15:30 WIB

Pentagon telah menghabiskan hampir 400 miliar dolar Amerika Serikat untuk memproduksi 2.443 unit pesawat F-35 Lightning II. Jika dibagi, maka satu unit (hanya unit, bukan sistem pendukung lain) F-35 Lightning II berharga hampir 164 juta dolar Amerika Serikat. Kelly M. Agee/U.S. Navy via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Michael Langley Komandan US Africa Command (AFRICOM) mengungkap ke reporter pada Kamis, 27 Juni 2024, Washington tidak punya rencana mendirikan sebuah pangkalan militer di Zambia. Ucapan itu disampaikan Langley untuk menjawab klaim-klaim kalau Amerika Serikat sedang mempertimbangkan penempatan secara permanen (tentara) di Zambia tanpa persetujuan dari anggota parlemen dan otoritas kawasan di Zambia.

“Itu jelas (kabar) yang salah. Kami tidak punya markas di Zambia dan kami tidak punya rencana untuk membangun (markas) di sana),” kata Langley.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, anggota parlemen Zambia menuntut ada pertanggung jawaban Pemerintah Zambia dalam mengatasi sengketa regional ini. Mereka memperingatkan, membuka pintu bagi pasukan AFRICM bisa merenggangkan hubungan Zambia dengan negara-negara tetangganya.

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas yang diutarakan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang berusaha memiliterisasi Zambia sebagai upaya memproyeksi kekuatan kawasan dan mengisolasi Zimbabwe yang bertetangga dengan Zimbia. Mnangagwa melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan kerja ke St. Petersburg pada awal bulan ini.

Sebelumnya Afrika Selatan, Libya dan Nigeria menolak pengerahan pasukan AFRICOM di wilayah Afrika. Alasannya, khawatir Washington punya niat memperluas pengaruhnya di benua itu dan memprioritaskan melindungi kepentingan minyaknya.

Advertising
Advertising

Kehadiran militer Amerika Serikat di Zambia sudah lama ditentang, khususnya sejak Washington mengumumkan peluncuran Office of Security Cooperation AFRICON di kantor Kedutaan Besar Lusaka. Otoritas dari negara-negara Afrika dan Pentagon berkeras pendirian lembaga ini murni untuk melatih pasukan nasional untuk misi-misi PBB.

Akan tetapi, Stephen Kampyongo anggota Dewan Nasional Zambia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan RT.com pada akhir pekan lalu menyebut Pemerintah Zambia tidak membutuhkan kehadiran militer Amerika Serikat. Sedangkan anggota parlemen dari Front Patriotik mengkritik AFRICOM dengan menyebut objektifitasnya di Zambia tidak jelas karena setiap kebijakan internasional harus berdasarkan nilai-nilai saling menghormati, dan menghargai kedaulatan negara masing-masing.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Tempo Golf Tournament 2024 Sukses Digelar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Joe Biden Tak Mau Mengundurkan Diri dari Pencalonan Pilpres 2024

2 jam lalu

Joe Biden Tak Mau Mengundurkan Diri dari Pencalonan Pilpres 2024

Joe Biden berjanji tak akan mengundurkan diri dari pilpres 2024. Dia akan mengikuti pemilu ini sampai akhir.

Baca Selengkapnya

Viktor Orban Sekutu Putin Temui Volodymyr Zelensky di Ukraina, Bicara Gencatan Senjata

1 hari lalu

Viktor Orban Sekutu Putin Temui Volodymyr Zelensky di Ukraina, Bicara Gencatan Senjata

PM Hongaria Viktor Orban melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Mengakui Tak Berikan yang Terbaik dalam Debat Capres Lawan Donald Trump

1 hari lalu

Joe Biden Mengakui Tak Berikan yang Terbaik dalam Debat Capres Lawan Donald Trump

Joe Biden beralasan tak tampil prima di debat capres gara-gara jet lag setelah sejumlah kunjungan kerja ke luar negeri pada awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Houthi Serang Lagi Kapal Israel, Kapal Tanker Amerika Serikat, dan Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

1 hari lalu

Houthi Serang Lagi Kapal Israel, Kapal Tanker Amerika Serikat, dan Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

Kelompok Houthi di Yaman menggelar operasi militer besar di Laut Merah dan sekitarnya dan menyerang kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

2 hari lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Iran Siapkan Pilpres Putaran Kedua untuk Pemilih di Luar Negeri

2 hari lalu

Iran Siapkan Pilpres Putaran Kedua untuk Pemilih di Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri Iran memulai persiapan pemilu putaran kedua untuk para pemilih di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

2 hari lalu

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

Iran, Suriah dan Korea Utara dituduh memberi dukungan kepada Hamas dalam sebuah gugatan yang diajukan lebih dari 100 korban serangan 7 Oktober di Israel.

Baca Selengkapnya

Hasil Copa America 2024: Uruguay dan Panama Lolos ke Perempat Final, Tuan Rumah AS Tersingkir

2 hari lalu

Hasil Copa America 2024: Uruguay dan Panama Lolos ke Perempat Final, Tuan Rumah AS Tersingkir

Pemain bertahan Timnas Uruguay Mathias Olivera mencetak gol tunggal untuk membawa timnya ke perempat final Copa America 2024.

Baca Selengkapnya

MA AS Putuskan Mantan Presiden Donald Trump Miliki Kekebalan Hukum

2 hari lalu

MA AS Putuskan Mantan Presiden Donald Trump Miliki Kekebalan Hukum

Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa mantan presiden Donald Trump tidak dapat dituntut atas tindakan yang berada dalam kewenangan konstitusionalnya

Baca Selengkapnya