Pemilu, Warga Iran di Indonesia Datangi TPS di Kedutaan Besar

Jumat, 28 Juni 2024 16:00 WIB

Warga Iran yang menetap di Indonesia mengikuti pemilihan umum presiden di tempat pemungutan suara (TPS) di Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 28 Juni 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga Iran yang berada di Indonesia memadati Pusat Pertemuan Orang Iran di bilangan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat pagi, 28 Juni 2024. Bangunan rumah itu telah disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memfasilitasi berlangsungnya pemilihan umum presiden Iran – satu-satunya TPS pemilu Iran di Indonesia.

Lebih dari 61 juta dari total 85 juta lebih penduduk Iran dapat menggunakan hak suara mereka dalam pemilu tahun ini. Semua warga Iran yang berusia minimum 18 tahun dapat memilih, yang berarti seorang pemilih harus lahir pada atau sebelum 28 Juni 2006.

Para warga Iran memilih antara empat calon presiden yakni Masoud Pezeshkian, Mostafa Pourmohammadi, Saeed Jalili, dan Mohammad Bagher Ghalibaf. Dua kandidat lain, Seyyed Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi dan Ali Reza Zakani, mengundurkan diri mendekati waktu pemungutan suara.

Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi terlihat menjadi pemilih pertama yang memberi suara. Ia selesai memasukkan surat suaranya ke dalam sebuah kotak transparan sebelum pukul 10.00 WIB, dalam pemungutan suara yang menurut Kedutaan Besar Iran berlangsung dari 09.30 hingga 16.00 WIB.

Setelahnya, warga Iran lainnya menyusul dengan menghampiri meja panitia dan mengisi surat suara. Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengatakan sekitar 150 warga Iran menetap di Jakarta, dan terdapat hampir 400 orang di seluruh Indonesia. Terlihat di lokasi ada sekitar 30 pemilih yang hadir pada pagi menjelang siang hari.

Mohammad Rasul, 24 tahun, berharap kandidat pilihannya Masoud Pezeshkian menang. Pezeshkian merupakan seorang anggota parlemen reformis yang mewakili Tabriz di parlemen, juga bekas menteri kesehatan. Politikus itu mendapat dukungan dari kubu reformis Iran yang terpinggirkan secara politik dan menganjurkan perdamaian dengan Barat.

Zakani, kandidat garis keras yang mengundurkan diri sehari sebelum pemungutan suara, mendesak dua kandidat garis keras lain yaitu Jalili dan Ghalibaf untuk bergabung guna mencegah menangnya Pezeshkian yang moderat.

Rasul, yang berkegiatan sebagai kreator konten di Indonesia, mengatakan alasan dia memilih Pezeshkian adalah karena sikapnya terhadap media sosial dan akses Internet. “Untuk warga muda, ia bilang aplikasi seperti Instagram, Telegram bisa diakses dalam Iran,” katanya saat ditemui di TPS Jakarta.

Pemerintah Iran telah memblokir platform media sosial Barat seperti X (sebelumnya Twitter), Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Telegram, dengan alasan platform-platform tersebut dapat digunakan selama protes untuk memicu kerusuhan yang lebih besar. Sekitar 80 persen warga Iran menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk mengakali pembatasan tersebut.

Sebagian besar kandidat presiden Iran tahun ini telah mendorong pembatasan Internet diperketat, meski mereka sendiri menggunakan platform media sosial seperti X. Sementara, Pezeshkian telah berjanji untuk “membebaskan Internet” dan “melawan sensor”, sambil tetap menuruti Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Akan tetapi, bukan berarti ia mendukung kebebasan Internet sepenuhnya. Meski berkampanye sebagai reformis, ia tetap membela intervensi pemerintah terhadap akses internet dan membenarkan penutupan akses selama krisis nasional. “Ketika intervensi diperlukan dalam krisis tertentu, saya akan melakukan intervensi,” katanya dalam debat capres putaran ketiga, dikutip Iran International.

Massoud Karamien, insinyur, 72 tahun, mengatakan Iran butuh pemimpin yang bisa mendorong bangsa itu untuk maju. “Sama seperti di sini, Indonesia Maju,” kata dia setelah memasukkan surat suaranya ke dalam kotak.

Dari empat capres yang maju tahun ini, pria yang katanya sudah lama tinggal di Jakarta itu percaya kandidat pilihannya bisa menjadi sosok pemimpin tersebut untuk Iran. “Kandidat saya, Masoud. Namanya sama,” ucapnya sambil bercanda.

Turut berpartisipasi dalam pemilu di TPS Jakarta adalah Seyed Mostafa Hosseini, qari asal Iran yang menjuarai MTQ Internasional Indonesia tahun lalu. Harapannya setelah pemilu ini adalah Iran menjadi lebih baik.

“Semoga Iran akan semakin maju di dunia dan memiliki hubungan yang baik dengan dunia, khususnya dengan Indonesia, seperti presiden syahid Ebrahim Raisi. Insyaallah kami akan menjadi lebih baik dan memiliki lebih banyak koneksi di dunia,” ujarnya.

Pemilu Iran pada 28 Juni 2024 digelar menyusul kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di Azerbaijan Timur bulan lalu, bersama rombongan yang juga termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.

Pilihan editor: Yunani Tutup Semua Situs Wisata di Athena karena Gelombang Panas

Berita terkait

Iran Siapkan Pilpres Putaran Kedua untuk Pemilih di Luar Negeri

9 jam lalu

Iran Siapkan Pilpres Putaran Kedua untuk Pemilih di Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri Iran memulai persiapan pemilu putaran kedua untuk para pemilih di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

11 jam lalu

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

Iran, Suriah dan Korea Utara dituduh memberi dukungan kepada Hamas dalam sebuah gugatan yang diajukan lebih dari 100 korban serangan 7 Oktober di Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

2 hari lalu

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel

Baca Selengkapnya

Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

2 hari lalu

Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

Saeed Jalili memperoleh 9,4 juta suara dalam pemilihan presiden iran pada 28 Juni, dan membuntuti anggota parlemen senior Masoud Pezeshkian di nomor 1

Baca Selengkapnya

Masoud Pezeshkian, Anggota Parlemen Kawakan yang Lolos Pemilu Presiden Iran Putaran 2

2 hari lalu

Masoud Pezeshkian, Anggota Parlemen Kawakan yang Lolos Pemilu Presiden Iran Putaran 2

Masoud Pezeshkian berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam pemilihan Presiden Iran pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan memperoleh suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

2 hari lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

Tak Ada yang Tembus 50 Persen Suara, Pemilihan Presiden Iran Dilanjut Putaran Kedua

2 hari lalu

Tak Ada yang Tembus 50 Persen Suara, Pemilihan Presiden Iran Dilanjut Putaran Kedua

Jika tidak ada capres yang memperoleh lebih dari 50 persen suara dalam pemilu presiden Iran, maka 2 calon raihan suara terbesar maju ke putaran kedua.

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

2 hari lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

2 hari lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

Said Jalili, Negosiator Nuklir Iran yang Mengincar Posisi Presiden

3 hari lalu

Said Jalili, Negosiator Nuklir Iran yang Mengincar Posisi Presiden

Said Jalili, seorang diplomat dan politikus konservatif Iran yang terkenal, berada di posisi kedua dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya