Kementerian Unifikasi Korea Selatan: Ada Parasit di Balon Sampah Korut

Reporter

Antara

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 24 Juni 2024 18:39 WIB

Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan ratusan balon yang membawa sampah itu melintasi perbatasan kedua negara dan mendarat di berbagai wilayah Korsel sejak Selasa (28/5) malam. Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS), balon-balon itu bahkan mencapai provinsi tenggara Gyeongsang Selatan. South Korean Defence Ministry

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa parasit telah terdeteksi di beberapa balon berisi sampah yang dikirim oleh Korea Utara ke Korea Selatan, tetapi tidak ada zat berbahaya yang ditemukan.

“Banyak parasit, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi, ditemukan di tanah yang terdapat di sampah,” kata Kementerian Unifikasi dalam siaran persnya pada Senin, 24 Juni 2024.

Kementerian menambahkan parasit tersebut diyakini berasal dari kotoran manusia yang ditemukan pada pemeriksaan terhadap 70 balon sampah Korut.

Di antara balon-balon berisi sampah tersebut, juga ditemukan potongan pakaian yang robek, seperti dasi dan jaket biru, yang tampaknya dipotong dengan gunting atau pisau. Pakaian-pakaian tersebut diidentifikasi sebagai barang yang sebelumnya diberikan ke Korea Utara oleh perusahaan Korea Selatan.

“Tampaknya Korea Utara merusak dan mengirim barang-barang yang dipasok sebelumnya untuk menyatakan permusuhan ekstrem terhadap kampanye selebaran tersebut dan untuk menyoroti sikap permusuhan terhadap Korea Selatan,” kata seorang pejabat kementerian, yang meminta tidak disebutkan namanya.

Advertising
Advertising

Pejabat tersebut menekankan sebagian besar sampah terdiri dari kertas bekas dan vinil, bukan sampah rumah tangga biasa.

Hal itu menunjukkan Korea Utara mungkin berusaha mencegah pengungkapan kehidupan sehari-hari warganya kepada dunia luar.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 1.000 balon pembawa sampah ke Korea Selatan dalam beberapa kesempatan sebagai pembalasan atas kampanye selebaran aktivis Korea Selatan yang mengecam rezim Korea Utara.

Selama bertahun-tahun, pembelot Korea Utara di Korea Selatan dan aktivis konservatif telah mengirimkan selebaran anti-Pyongyang ke Korea Utara menggunakan balon yang bertujuan untuk mendorong warga Korea Utara untuk bangkit melawan rezim keluarga Kim.

Korea Utara sangat menentang kampanye propaganda itu karena khawatir masuknya informasi dari luar dapat mengancam kepemimpinan rezimnya.

YONHAP

Pilihan Editor: Kebakaran Pabrik Beterai di Korea Selatan, 20 Pekerja Asing Diduga Tewas

Berita terkait

Pakar Ungkap Jenis Sushi yang Berisiko Sebabkan Keracunan Makanan

9 hari lalu

Pakar Ungkap Jenis Sushi yang Berisiko Sebabkan Keracunan Makanan

Berhati-hatilah saat menyantap sushi untuk menghindari risiko keracunan makanan. Jenis apa saja yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Balon Sampah Lagi, Berisi Parasit Kotoran Manusia dan Baju Mickey Mouse

12 hari lalu

Korea Utara Kirim Balon Sampah Lagi, Berisi Parasit Kotoran Manusia dan Baju Mickey Mouse

Korea Utara mengirimkan balon sampah mengandung parasit kotoran manusia dan baju dengan karakter Winnie the Pooh, Mickey Mouse, dan Hello Kitty.

Baca Selengkapnya

Tiga Sikap Korea Selatan atas Kiriman Balon Sampah dari Korea Utara

24 hari lalu

Tiga Sikap Korea Selatan atas Kiriman Balon Sampah dari Korea Utara

Korea Selatan merespons kiriman balon sampah dari Korea Utara

Baca Selengkapnya

Usai Kiriman Balon Sampah Korut, Korea Selatan Lepas Tembakan Peringatan di Perbatasan

25 hari lalu

Usai Kiriman Balon Sampah Korut, Korea Selatan Lepas Tembakan Peringatan di Perbatasan

Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan setelah sekitar 20 orang tentara Korea Utara melintasi Garis Demarkasi Militer.

Baca Selengkapnya

Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

19 Februari 2024

Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

Trikomoniasis merupakan PMS yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Batalkan Semua Perjanjian Kerja Sama Ekonomi dengan Korea Selatan

8 Februari 2024

Korea Utara Batalkan Semua Perjanjian Kerja Sama Ekonomi dengan Korea Selatan

Korea Utara membatalkan semua perjanjian kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan melalui rapat pleno badan legislatif pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

12 Januari 2024

Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

Mengonsumsi daging anjing menimbulkan sejumlah risiko kesehatan

Baca Selengkapnya

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Wabah Kutu Busuk, 7 Kutu Ini Berbahaya untuk Manusia

10 Oktober 2023

Bukan Hanya Wabah Kutu Busuk, 7 Kutu Ini Berbahaya untuk Manusia

Wabah kutu busuk di Prancis berpotensi menyebar luar negeri, waspadai juga 7 kutu berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Khasiat Wasabi Lokal Dieng yang Diminati Pasar Jepang

22 Mei 2023

5 Khasiat Wasabi Lokal Dieng yang Diminati Pasar Jepang

Wasabi lokal Indonesia tak kalah dengan wasabi Jepang. Bahkan wasabi Dieng diminati pasar luar negeri.

Baca Selengkapnya