Top 3 Dunia; Donald Trump Usulkan Mahasiswa Asing Dapat Green Card dan Jumlah Jamaah Haji 2024 yang Wafat Naik

Reporter

Sabtu, 22 Juni 2024 06:00 WIB

Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump memegang poster "Don Wayne" di dekat Gedung Capitol AS di Washington, AS, Rabu, 6 Januari 2021. Hannah Gaber/USA TODAY via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 21 Juni 2024, diurutan pertama berita tentang mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut mahasiswa asing yang lulus dari perguruan tinggi Amerika Serikat harus mendapatkan green card sehingga bisa tinggal di Negeri Abang Sam tersebut. Proposal ini cukup mengejutkan karena bertentangan dengan sikap garis kerasnya dan Partai Republik mengenai imigrasi.

Green card, juga dikenal sebagai kartu penduduk tetap, memberikan hak kepada individu untuk tinggal dan bekerja secara permanen di Amerika Serikat. Green card juga langkah menuju kewarganegaraan Amerika Serikat.

Diurutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang haji 2024, di mana cuaca panas yang ekstrim telah menimbulkan dampak fatal pada ratusan jamaah yang memulai perjalanan ibadah haji pada Jumat 14 Juni 2024. Angka kematian jamaah haji setidaknya 562 orang selama pelaksanaan haji berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan sejumlah sumber.

Berikut top 3 dunia selengkapnya:

1. Trump Janjikan Mahasiswa Asing yang Lulus dari Kampus AS akan Peroleh Green Card

Advertising
Advertising

Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam podcast yang dirilis pada Kamis, 20 Juni 2024, mengatakan bahwa mahasiswa asing yang lulus dari perguruan tinggi Amerika Serikat harus mendapatkan green card untuk tinggal di negara tersebut. Proposal ini cukup mengejutkan karena bertentangan dengan sikap garis kerasnya dan Partai Republik mengenai imigrasi.

Dalam podcast All-In yang diselenggarakan oleh investor teknologi Silicon Valley, Jason Calacanis mengatakan kepada Trump bahwa AS harus mampu secara legal mempertahankan lebih banyak pekerja asing berketerampilan tinggi. Hal ini sebuah masalah besar bagi industri teknologi.

"Bisakah Anda berjanji kepada kami bahwa Anda akan memberi lebih banyak kemampuan untuk mengimpor orang-orang terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia ke Amerika?" kata Calacanis.

“Saya berjanji,” kata Trump. "Tapi kebetulan aku setuju, kalau tidak, saya tidak akan berjanji... Kamu lulus dari perguruan tinggi, menurutku kamu seharusnya secara otomatis mendapatkan kartu hijau sebagai bagian dari ijazahmu untuk bisa tinggal di negara ini, dan itu termasuk perguruan tinggi junior juga."

Baca selengkapnya di sini

2. Sebanyak 562 Jamaah Haji Meninggal, Terbanyak karena Gelombang Panas

Hampir dua juta umat muslim akan menuntaskan ibadah haji mereka pada pekan ini. Cuaca panas yang ekstrim telah menimbulkan dampak fatal pada ratusan jamaah yang memulai perjalanan ibadah haji pada Jumat 14 Juni 2024.

Angka kematian jamaah haji setidaknya 562 orang selama pelaksanaan haji berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan sejumlah sumber. Dari jumlah tersebut, sebanyak 307 jamaah haji yang wafat berasal dari Mesir dan 118 jamaah dinyatakan hilang. Tim medis dan aparat keamanan mengatakan suhu di Arab Saudi menyentuh angka 51 derajat celcius.

Seorang saksi mata mengatakan ada beberapa jenazah tergeletak di pinggir jalan dekat Mina, diluar Mekah. Jenazah – jenazah itu ditutup kain ihram sampai kendaraan medis tiba. Ilmuwan bidang iklim mengatakan kematian yang dialami jamaah haji yang sebagian besar karena gelombang panas itu, kemungkinan akan terjadi lagi berpuluh tahun ke depan.

Baca selengkapnya di sini

3. Pertama dalam 5 Tahun, AS-Cina Gelar Perundingan Nuklir Informal

Amerika Serikat dan Cina melanjutkan perundingan senjata nuklir semi-resmi pada Maret untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Hal ini dilansir Reuters pada Jumat 21 Juni 2024. Menurut dua delegasi Amerika yang hadir, perwakilan Beijing mengatakan kepada rekan-rekan AS mereka tidak akan melakukan ancaman nuklir terhadap Taiwan.

Perwakilan Cina memberikan jaminan setelah lawan bicara mereka menyampaikan kekhawatiran bahwa Beijing mungkin menggunakan, atau mengancam akan menggunakan, senjata nuklir jika negara tersebut mengalami kekalahan dalam konflik terkait Taiwan.

“Mereka mengatakan kepada pihak AS bahwa mereka benar-benar yakin bahwa mereka mampu menang dalam pertarungan konvensional atas Taiwan tanpa menggunakan senjata nuklir,” kata pakar David Santoro, penyelenggara perundingan Jalur Dua di AS, yang rinciannya dilaporkan oleh Reuters untuk pertama kalinya.

Peserta pembicaraan Jalur Dua umumnya adalah mantan pejabat dan akademisi yang dapat berbicara dengan otoritas mengenai posisi pemerintahnya, meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam pengaturannya. Negosiasi antar pemerintah dikenal sebagai Track One.

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Trump Ancam Gugat Google karena Dituding Menguntungkan Kamala Harris

1 jam lalu

Trump Ancam Gugat Google karena Dituding Menguntungkan Kamala Harris

Mantan Presiden AS Donald Trump mengancam menggugat Google karena dinilai menguntungkan rivalnya, Wapres Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

3 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

1 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Kembali Tak Hadiri Rapat dengan Komisi VIII DPR karena Kehabisan Tiket Pesawat

1 hari lalu

Menag Yaqut Kembali Tak Hadiri Rapat dengan Komisi VIII DPR karena Kehabisan Tiket Pesawat

Menteri Agama Yaqut kembali tidak menghadiri rapat dengan komisi VIII terkait evaluasi penyelenggaran haji 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 26 September 2024 diawali oleh kabar Moche Avichzer, tentara Israel yang akan diadili Maroko karena kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Ini Respons Kepala BPKH soal Fatwa Haram Berangkat Haji dengan Hasil Investasi Jemaah Lain

2 hari lalu

Ini Respons Kepala BPKH soal Fatwa Haram Berangkat Haji dengan Hasil Investasi Jemaah Lain

Kepala BPKH angkat bicara soal ramai pemberitaan ihwal pengelolaan keuangan haji usai dikeluarkannya Fatwa Ijtima' Ulama VIII.

Baca Selengkapnya

Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia

2 hari lalu

Trump Bersumpah Hancurkan Iran Berkeping-keping Jika Sakiti Dia

Calon presiden AS Donald Trump menuding Iran berada di balik upaya pembunuhan dirinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Ekonomi Israel Kena Dampak Perang Gaza dan Amerika Serikat Eksekusi Mati Tahanan Muslim

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Ekonomi Israel Kena Dampak Perang Gaza dan Amerika Serikat Eksekusi Mati Tahanan Muslim

Top 3 dunia pada 25 September 2024, menyoroti perang Gaza yang sudah hampir setahun berlangsung, rupanya telah memukul ekonomi Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

3 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya