Selandia Baru Kucurkan Dana Bantuan Tambahan Rp82 Miliar ke Gaza

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Juni 2024 17:35 WIB

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengumumkan pihaknya akan mengucurkan dana bantuan tambahan total senilai USD5 juta (Rp82 miliar) ke World Food Program (WFP) dan UNICEF untuk membantu mengatasi bencana kemanusiaan di Gaza. Peters menulis di media sosial X, situasi kemanusiaan di Gaza adalah sebuah bencana besar.

“Selandia Baru akan memberikan bantuan tambahan sebesar USD5 juta ke WFP dan UNICEF agar bisa memberikan makanan darurat, menyediakan fasilitas sanitasi dan bantuan perawatan kesehatan. Seluruh total bantuan kemanusiaan yang dikucurkan Selandia Baru sebesar USD22 juta ini (Rp360 miliar), untuk mereka yang terdampak konflik Israel-Hamas,” kata Peters.

Perang Gaza yang sudah berlangsung selama delapan bulan telah menewaskan 37.300 warga Palestina. Militer Israel bukan hanya menjatuhkan bom ke Kota itu, namun juga melakukan blokade total sehingga menimbulkan sebuah krisis kemanusiaan. Badan-badan bantuan internasional melaporkan kelaparan di Gaza sudah meluas dan ratusan ribu orang berada di jurang kelaparan.

Mahkamah Internasional memutuskan Israel telah melakukan genosida sehingga memerintahkan Tel Aviv agar segera menghentikan operasi militernya di Rafah, di mana ada satu juta orang berlindung ke sana. Namun pada 6 Mei 2024, Negeri Bintang Daud itu nekat melakukan penyerangan ke Rafah.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik inisiatif perdamaian yang baru-baru ini disorongkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Sebab baginya, ini adalah waktu yang tepat untuk gencatan senjata bersama dengan pembebasan sandera tanpa syarat.

Advertising
Advertising

Menurut Guterres, delapan bulan penderitaan tanpa henti bagi warga sipil Palestina di Gaza, kecepatan dan skala pembantaian serta pembunuhan di Gaza telah melampau apa pun selama dia menjabat sebagai Sekjen PBB. Sedikitnya 1,7 juta orang atau 75 persen dari populasi Gaza - telah mengungsi, bahkan beberapa kali lipat akibat serangan militer Israel.

Di akui Guterres, tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kondisinya sangat menyedihkan. Situasi kesehatan masyarakat berada di luar tingkat krisis. Rumah sakit-rumah sakit di Gaza menjadi reruntuhan.

Persediaan medis dan bahan bakar langka atau bahkan tidak ada sama sekali. Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak memiliki cukup air minum bersih dan menghadapi tingkat kelaparan yang parah. Lebih dari 50 ribu anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: 5 Manfaat Daging Kambing untuk Kesehatan Tubuh, Tinggi Zat Besi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

42 menit lalu

Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

PBB mengingatkan evakuasi besar-besaran hanya akan menambah penderitaan pada warga sipil dan mendorong semakin tinggi krisis kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

14 jam lalu

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

Singapura siap untuk mengakui Palestina sebagai negara jika memiliki pemerintahan efektif yang menolak terorisme dan menerima hak keberadaan Israel

Baca Selengkapnya

Malaysia Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian bersama Indonesia ke Gaza

1 hari lalu

Malaysia Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian bersama Indonesia ke Gaza

Malaysia bersedia bekerja sama dengan Indonesia termasuk mengirimkan pasukan perdamaian bersama ke Gaza, Palestina, jika diamanatkan PBB.

Baca Selengkapnya

Militan Gaza Tembakkan Roket ke Israel, Bukti Perlawanan Palestina Masih Kuat

1 hari lalu

Militan Gaza Tembakkan Roket ke Israel, Bukti Perlawanan Palestina Masih Kuat

Kelompok Jihad Islam Palestina menembakkan rentetan roket dari Gaza ke Israel pada Senin, 1 Juli 2024, dalam sebuah unjuk kekuatan.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu Dapat Rumah Baru Seharga Rp 161 Miliar

1 hari lalu

Di Tengah Perang Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu Dapat Rumah Baru Seharga Rp 161 Miliar

Meskipun masih memerangi Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dibikinkan rumah baru di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Lancarkan Serangan ke Shejaia Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Lancarkan Serangan ke Shejaia Gaza

Militer Israel telah masuk lebih jauh ke Shejaia wilayah utara Gaza, dan ke barat serta tengah Rafah. Setidaknya enam warga Palestina.

Baca Selengkapnya

PM Israel Benjamin Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Perangi Hamas Meski Didemo Rakyatnya

1 hari lalu

PM Israel Benjamin Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Perangi Hamas Meski Didemo Rakyatnya

PM Israel Benjamin Netanyahu akan terus memerangi Hamas sampai tujuan perangnya tercapai, meski kabinet perang bubar dan demo menuntut dia mundur.

Baca Selengkapnya

Hamas: Dermaga AS di Gaza Hanya Pertunjukan Politik

1 hari lalu

Hamas: Dermaga AS di Gaza Hanya Pertunjukan Politik

Dermaga buatan Amerika Serikat di kawasan lepas pantai Gaza tidak lebih dari sekadar sebuah pertunjukan politik.

Baca Selengkapnya

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

2 hari lalu

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel

Baca Selengkapnya

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

2 hari lalu

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

Otoritas Bahrain pada Sabtu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Lebanon

Baca Selengkapnya