Vladimir Putin Memperkuat Hubungan dengan Korea Utara, Janji Bangun Keamanan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Juni 2024 11:00 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bersulang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat acara jamuan makan malam di Vladivostok, Rusia, 25 April 2019. Pertemuan Kim dan Putin di Vladivostok memberikan sebuah kesempatan kepada Pyongyang untuk meminta dukungan dan jika memungkinkan melonggarkan negara itu dari sanksi-sanksi yang menciderai ekonomi Korea Utara. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan membangun sistem perdagangan dan keamanan dengan Korea Utara yang tidak dikendalikan oleh negara-negara Barat. Dalam surat yang dipublikasi media milik Pemerintah Korea Utara Rodong Sinmun pada Selasa, 18 Juni 2024, Putin juga berjanji mendukung Pyongyang menjelang kunjungan kerjanya ke Korea Utara.

Rodong Sinmun dalam pemberitaannya menjelaskan Rusia dan Korea Utara telah mengembangkan hubungan baik dan kemitraan selama lebih dari 70 tahun berdasarkan prinsip kesetaraan, sikap saling menghormati dan saling percaya.

“Kami akan mengembangkan sejumlah mekanisme alternatif perdagangan dan hubungan yang saling menguntungkan yang tidak dikendalikan negara-negara Barat serta tak perlu bergabung sanksi unilateral yang tidak sah. Pada saat yang sama, kita akan membangun sebuah kesetaraan dan keamanan di Eurasia,” tulis Putin

Putin pun berterima kasih pada Pyongyang karena mau mendukung Rusia dalam operasi militernya di Ukraina. Sebalik Putin bersumpah akan mendukung upaya Pyongyang dalam membela kepentingannya walau mendapat tekanan dari Amerika Serikat, mendapat ancaman militer dan pemerasan.

Berita yang dipublikasi Rodong Sinmun ini, berselang dua hari setelah pengumuman kunjungan kerja yang akan dilakukan Putin ke Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 24 tahun. Putin berada di Korea Utara selama dua hari.

Advertising
Advertising

Penasehat Putin bidang luar negeri Yuri Ushakov mengatakan Rusia dan Korea Utara dijadwalkan menanda-tangani sebuah kesepakatan kemitraan, termasuk dibidang keamanan. Kesepakatan itu tidak akan langsung membidik suatu negara, namun menyoroti kerja sama lebih lanjut, yang akan ditanda-tangani dengan mempertimbangkan kondisi kedua negara dalam beberapa tahun terakhir di bidang politik internasional. Ekonomi dan keamanan.

Dalam kunjungan ke Korea Utara nanti, Putin akan membawa Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Menteri Pertahanan Andrei Belousov, dan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Keyakinan Jokowi dan Menteri Basuki Atas Tanggul Laut Tambaklorok Semarang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Joe Biden Mengakui Tak Berikan yang Terbaik dalam Debat Capres Lawan Donald Trump

4 jam lalu

Joe Biden Mengakui Tak Berikan yang Terbaik dalam Debat Capres Lawan Donald Trump

Joe Biden beralasan tak tampil prima di debat capres gara-gara jet lag setelah sejumlah kunjungan kerja ke luar negeri pada awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

18 jam lalu

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara tentang harapannya untuk pemerintah RI selanjutnya dan usulan perdamaian Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

22 jam lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

23 jam lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Mantan Kepala Mata-mata Dilantik Sebagai PM Belanda, Pernah Pimpin Penyelidikan MH17

23 jam lalu

Mantan Kepala Mata-mata Dilantik Sebagai PM Belanda, Pernah Pimpin Penyelidikan MH17

Mantan kepala mata-mata Dick Schoof menjadi perdana menteri Belanda yang baru pada Selasa 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

1 hari lalu

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

Iran, Suriah dan Korea Utara dituduh memberi dukungan kepada Hamas dalam sebuah gugatan yang diajukan lebih dari 100 korban serangan 7 Oktober di Israel.

Baca Selengkapnya

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

1 hari lalu

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menuduh bahwa China berpotensi memicu konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

1 hari lalu

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

Volodymyr Zelensky mengingatkan pemerintahannya tak mengatur bagaimana Kyev harus berkomunikasi dengan Rusia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

2 hari lalu

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

Moskow secara efektif sementara penerapan hukuman mati pada akhir 1990-an sebagai salah satu syarat bergabung dengan Dewan Eropa.

Baca Selengkapnya

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

2 hari lalu

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia"

Baca Selengkapnya