UNRWA: Tak Ada Jeda Operasi Militer Israel, Pertempuran Masih Berlanjut di Gaza
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 17 Juni 2024 22:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Permusuhan terus berlanjut di Rafah dan Gaza selatan meskipun militer Israel, Minggu, mengumumkan jeda taktis dalam operasi untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk, kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan kepada wartawan di Oslo pada Senin, 17 Juni 2024.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu mengkritik rencana yang diumumkan oleh militer untuk mengadakan jeda harian dalam pertempuran di sepanjang salah satu jalan utama ke daerah kantong Palestina.
Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, organisasi utama yang menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengatakan bahwa tidak ada jeda dalam pertempuran.
"Ada informasi bahwa keputusan seperti itu telah diambil, tetapi tingkat politik mengatakan tidak ada keputusan yang diambil," kata Lazzarini dalam sebuah konferensi pers.
"Jadi untuk saat ini, saya dapat memberitahu Anda bahwa permusuhan masih terus berlanjut di Rafah dan di selatan Gaza. Dan secara operasional, belum ada yang berubah."
Militer Israel mengatakan pada hari Senin bahwa pasukannya terus melanjutkan operasi berbasis intelijen yang terfokus di wilayah Rafah, yang mencakup pertempuran jarak dekat dengan para militan dan penyitaan serta penghancuran senjata.
Militer telah mengumumkan pada akhir pekan lalu tentang penghentian operasi harian dari pukul 05.00 GMT hingga pukul 16.00 GMT di wilayah dari Penyeberangan Kerem Shalom, di Israel selatan, ke Jalan Salah al-Din dan kemudian ke utara. Kemudian mengklarifikasi bahwa operasi normal akan terus berlanjut di Rafah, fokus utama operasinya di Gaza selatan.
Sementara itu, warga mengatakan pasukan Israel bergerak maju lebih dalam ke wilayah tengah dan barat Rafah di bawah tembakan gencar dari darat dan udara pada hari Senin.
Kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Hamas bertempur dari jarak dekat di dalam kamp Al-Shaboura di jantung kota Rafah, menurut para militan dan penduduk, yang melaporkan mendengar suara ledakan dan tembakan tanpa henti.
Lazzarini kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa UNRWA menerima pemberitahuan dari militer Israel bahwa akan ada jeda, namun pemberitahuan tersebut hanya dalam bahasa Inggris, tidak dalam bahasa lain dan segera diikuti oleh pemerintah yang bertentangan dengan instruksi tersebut.
"Untuk saat ini, saya tidak melihat adanya sesuatu yang memenuhi syarat untuk disebut sebagai jeda," katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Tak Setuju Ada Jeda Pertempuran