TEMPO Interaktif, Jakarta - Pesawat militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afganistan jatuh di pangkalan udara Kandahar (di selatan Afganistan) hari Senin (20/7). Kecelakaan itu adalah yang kedua dalam dua hari terakhir di pangkalan itu setelah sebuah helikopter jatuh di pangkalan itu kemarin dan menewaskan 16 orang.
NATO belum mengumumkan jumlah korban jiwa yang jelas akibat kecelakaan hari ini, bahkan sebelumnya dilaporkan jenis pesawat yang jatuh adalah helikopter namun kemudian dilaporkan pesawat yang jatuh adalah pesawat bersayap
Menurut pernyataan juru bicara Pasukan Pendukung Keamanan Internasional di Afganistan (ISAF) yang dikomandoi oleh NATO, pesawat itu membawa beberapa awak, pilot dan awak menurut NATO berhasil mengeluarkan diri lewat kursi pelontar darurat.
Kecelakaan hari ini menyusul dua kecelakaan pada hari Sabtu dan Minggu. Pada hari Sabtu sebuah pesawat tempur F-15E milik Amerika Serikat jatuh di bagian Timur Afganistan yang menewaskan dua pilotnya. Lalu pada hari Minggu helikopter buatan Rusia pangkalan Udara Kandahar yang menewaskan 16 orang.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
7 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.