UNRWA : 50.000 Anak Palestina di Gaza Kekurangan Gizi Akut

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 Juni 2024 10:50 WIB

Shaima menatap putranya, Fadi, yang menurutnya menderita fibrosis kistik dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan tanda-tanda malnutrisi akut yang parah, saat ia duduk di tempat tidur Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Gaza, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 21 Maret 2024. World Health Organization (WHO)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan pada Sabtu bahwa lebih dari 50.000 anak Palestina di Jalur Gaza sangat membutuhkan perawatan karena kekurangan gizi akut.

“Lebih dari 50.000 anak memerlukan pengobatan karena kekurangan gizi akut,” kata UNRWA melalui sebuah pernyataan.

Badan tersebut mengatakan bahwa dengan berlanjutnya pembatasan akses kemanusiaan, masyarakat di Gaza terus menghadapi tingkat kelaparan yang sangat parah.

“Tim UNRWA bekerja tanpa kenal lelah untuk menjangkau keluarga-keluarga dengan bantuan tetapi situasinya sangat buruk,” ucap badan tersebut.

Juru bicara UNICEF James Elder juga menggambarkan betapa sulitnya tidak hanya menyalurkan bantuan ke Gaza, tetapi juga mendistribusikannya ke seluruh wilayah pesisir yang dilanda perang.

Advertising
Advertising

“Lebih banyak pekerja bantuan yang terbunuh dalam perang ini dibandingkan perang apa pun sejak munculnya PBB,” katanya kepada Al Jazeera.

Pada Rabu, UNICEF mempunyai misi untuk mengemudikan truk yang penuh dengan pasokan nutrisi dan medis untuk 10.000 anak, kata Elder.

Tugas mereka adalah mengirimkan bantuan, yang telah disetujui sebelumnya oleh otoritas Israel, dari Deir el-Balah ke Kota Gaza, perjalanan pulang pergi sejauh 40 kilometer.

“Butuh waktu 13 jam dan kami menghabiskan delapan jam di sekitar pos pemeriksaan, berdebat seputar dokumen – ‘apakah itu truk atau van’,” katanya.

“Kenyataannya truk ini tidak diberi akses. 10.000 anak tersebut tidak mendapatkan bantuan tersebut… Israel sebagai kekuatan pendudukan mempunyai tanggung jawab hukum untuk memfasilitasi bantuan tersebut.”

Salah satu penyeberangan darat utama di Rafah telah ditutup sejak pasukan Israel merebut wilayah tersebut awal bulan lalu. Langkah ini meningkatkan kekhawatiran akan kelaparan di Gaza selatan dan tengah.

Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB, Carl Skau, menghabiskan waktu dua hari untuk menyaksikan sendiri penderitaan warga Palestina pada pekan ini. Ia mengatakan bahwa tantangan tersebut “belum pernah saya lihat sebelumnya”.

“Situasi di Gaza selatan dengan cepat memburuk. Satu juta orang di Gaza selatan terjebak tanpa air bersih atau sanitasi di daerah yang sangat padat di sepanjang pantai di tengah teriknya musim panas. Kami melewati sungai limbah,” kata Skau.

Hampir 37.300 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak Oktober tahun lalu. Sebagian besar dari korban adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 85.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Selama berbulan-bulan, kelompok ekstremis sayap kanan Israel telah memblokir jalan untuk mencegah pengiriman bantuan mencapai Gaza, sehingga semakin menghambat aliran bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah tersebut.

Pada Jumat, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap kelompok “ekstremis kekerasan” Israel karena memblokir dan merusak konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Para pemimpin G7 juga menekankan badan-badan PBB harus bekerja tanpa hambatan di Gaza.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Adapun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan resolusi untuk mewujudkan gencatan senjata serta penyelesaian secara komprehensif konflik di Jalur Gaza akibat agresi Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023.

Resolusi DK PBB nomor 2735 tahun 2024 yang disahkan pada Senin (10/6) tersebut didukung oleh 14 negara anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat sebagai negara pengusul. Sementara itu, Rusia menyatakan abstain terhadap usulan tersebut.

Pilihan Editor: Balita di Gaza Setidaknya 1 dari 3 Hari tanpa Makanan

ANADOLU | AL JAZEERA

Berita terkait

Ditolak Kanada, Iran Dirikan TPS di Perbatasan Amerika Serikat

1 jam lalu

Ditolak Kanada, Iran Dirikan TPS di Perbatasan Amerika Serikat

Pejabat pemilu Iran mengatakan pihaknya akan mendirikan TPS luar negeri di perbatasan AS setelah Kanada menolak memberi izin pemilu.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

2 jam lalu

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dilaporkan tidak dapat menemukan senjata-senjata yang pernah diberikan pada Ukraina

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Indonesia-Slovenia Dukung Palestina hingga Nelayan Merauke Ditangkap Australia

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Indonesia-Slovenia Dukung Palestina hingga Nelayan Merauke Ditangkap Australia

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 27 Juni 2024 diawli oleh Menlu Retno Marsudi menghadiri rapat bilateral dengan Menteri Luar Negeri Slovenia

Baca Selengkapnya

Israel Incar Starlink Milik Elon Musk jika Perang dengan Hizbullah

16 jam lalu

Israel Incar Starlink Milik Elon Musk jika Perang dengan Hizbullah

Israel ingin menggunakan Starlink milik Elon Musk untuk menjaga konektivitas Internet jika ada potensi perang habis-habisan dengan Hizbullah

Baca Selengkapnya

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

21 jam lalu

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Dokter Lintas Batas mengecam pembunuhan stafnya oleh IDF yang sedang bertugas mengobati korban-korban perang

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan PBB Tidak Menarik Diri dari Gaza

21 jam lalu

Jubir Tegaskan PBB Tidak Menarik Diri dari Gaza

Dujarric menekankan bahwa PBB tidak beroperasi di bawah perlindungan tentara Israel dan menempuh jalan yang berbeda.

Baca Selengkapnya

UNRWA: Setiap Hari 10 Anak Palestina Kehilangan Satu atau Dua Kaki

1 hari lalu

UNRWA: Setiap Hari 10 Anak Palestina Kehilangan Satu atau Dua Kaki

UNRWA menyatakan rata-rata 10 Anak Palestina setiap harinya kehilangan satu atau kedua kakinya, dan ini belum yang termasuk yang kehilangan lengan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Persiapan Menjelang Debat Calon Presiden, Umur dan Stamina Bakal Jadi Sasaran

1 hari lalu

Joe Biden Persiapan Menjelang Debat Calon Presiden, Umur dan Stamina Bakal Jadi Sasaran

Joe Biden sudah masuk usia senja jika dia kembali terpilih menjadi presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Penjualan Produk Terafiliasi Israel Menurun Selama Kampanye All Eyes on Rafah, Genjot Produk Lokal

1 hari lalu

Penjualan Produk Terafiliasi Israel Menurun Selama Kampanye All Eyes on Rafah, Genjot Produk Lokal

Sejumlah produk manufaktur yang disinyalir terafiliasi dengan Israle mengalami penurunan penjualan selama kampanye All Eyes on Rafah berlangsung

Baca Selengkapnya

Puluhan Tentara Cadangan Israel Menolak Kembali ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan Tentara Cadangan Israel Menolak Kembali ke Gaza

Puluhan tentara cadangan Israel menolak untuk kembali bertempur di Gaza meski dengan risiko hukuman.

Baca Selengkapnya