PBB: Hampir 40 Persen Anak-anak Tewas dalam Konflik pada 2023 Berasal dari Gaza

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 Juni 2024 18:00 WIB

Seorang anak Palestina memegang boneka di kamp pengungsi Al-Faraa dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 10 Juni 2024. Pasukan Israel juga telah menghancurkan infrastruktur kamp, termasuk saluran pembuangan limbah, listrik, dan jaringan air, dan listrik telah diputus. REUTERS/Raneen Sawafta

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak di Gaza menyumbang hampir 40 persen anak yang tewas dalam konflik global tahun lalu, menurut laporan PBB mendatang mengenai kasus-kasus yang telah diverifikasi.

Pembunuhan lebih dari 2.000 anak-anak Palestina turut mendorong kekerasan terhadap anak-anak ke “tingkat ekstrem” pada 2023, kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dalam laporan tersebut, yang ditinjau oleh Bloomberg News dan dijadwalkan akan dirilis ke publik akhir bulan ini.

Data tersebut hanya mencakup kematian yang dapat diverifikasi oleh PBB, katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penentuan terhadap ribuan tambahan kematian warga Palestina yang dilaporkan dalam tiga bulan pertama perang.

Para pejabat Gaza pada Rabu melaporkan 15.694 anak tewas dan 17.000 anak kehilangan orang tua setelah 250 hari perang Israel di Gaza.

Korban tewas akibat perang Israel di Gaza telah mendorong upaya global untuk menghentikan pertempuran, yang gagal dicapai oleh para mediator termasuk Amerika Serikat, Qatar dan Mesir. Rincian korban tewas sulit dikonfirmasi karena pertempuran terus berlanjut.

Advertising
Advertising

Perang tersebut “menimbulkan skala dan intensitas pelanggaran berat terhadap anak-anak yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan permusuhan yang menyebabkan peningkatan pelanggaran berat sebesar 155 persen,” tulis Guterres dalam laporan tersebut.

PBB mengatakan tentara Israel dan sayap militer Hamas, serta Jihad Islam Palestina, tidak berbuat cukup untuk melindungi anak-anak di Gaza.

PBB mencatat bahwa laporan tersebut “tidak mewakili seluruh skala pelanggaran terhadap anak-anak, namun menyajikan tren yang telah diverifikasi oleh PBB.” Untuk memeriksa pelanggaran yang dilaporkan, PBB mengandalkan mekanisme pemantauan dan pelaporan yang mengharuskan pemantau lokal untuk memverifikasi klaim secara independen.

Laporan tahunan PBB mengamati kasus-kasus kekerasan terhadap anak di bawah 18 tahun dalam konflik di seluruh dunia. Ini adalah pertama kalinya Israel dan Hamas dimasukkan dalam daftar hitam pelaku yang “melakukan pelanggaran berat” terhadap anak-anak dalam 20 tahun lebih laporan tersebut disampaikan kepada Dewan Keamanan.

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, yang sangat kritis terhadap organisasi tersebut, mengatakan pekan lalu bahwa memasukkan Israel dalam laporan tersebut adalah “keputusan tidak bermoral.”

Israel telah menyampaikan pernyataannya beberapa hari sebelum diberitahu tentang keputusan tersebut bahwa mereka bermaksud bekerja sama dengan PBB dalam mencegah kekerasan terhadap anak-anak, menurut seorang pejabat senior PBB yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat menggambarkan diskusi pribadi.

Sejak itu, mereka tidak lagi membahas masalah ini, kata orang tersebut. Misi Israel untuk PBB tidak menanggapi permintaan komentar pada Rabu.

Pilihan Editor: Pecah Rekor, UNHCR Sebut Pengungsi Tahun Lalu Tembus 117,3 Juta Orang

AL ARABIYA

Berita terkait

UNRWA: Anak-anak di Gaza Habiskan hingga 8 jam Sehari Kumpulkan Makanan

42 menit lalu

UNRWA: Anak-anak di Gaza Habiskan hingga 8 jam Sehari Kumpulkan Makanan

Fasilitas sanitasi dan infrastruktur rusak parah, memaksa ribuan keluarga dan anak-anak mengandalkan air laut untuk mencuci, mandi, dan bahkan minum

Baca Selengkapnya

Warga Kembali Berunjuk Rasa untuk Menekan Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera

5 jam lalu

Warga Kembali Berunjuk Rasa untuk Menekan Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera

Unjuk rasa untuk menekan Pemerintah Israel kembali terjadi pada Minggu, 7 Juli 2024, yang menyuarakan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Polres Mimika Tangkap Pelaku Utama Penyebab Pertikaian Dua Kelompok di Nduga

8 jam lalu

Polres Mimika Tangkap Pelaku Utama Penyebab Pertikaian Dua Kelompok di Nduga

Polres Mimika menangkap empat orang yang diduga menjadi pemicu konflik antarkelompok di Nduga, Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Kebakaran Rumah di Sydney Australia, Diduga Motif Bunuh Diri

9 jam lalu

Kebakaran Rumah di Sydney Australia, Diduga Motif Bunuh Diri

Kebakaran di sebuah rumah di Kota Sydney menewaskan tiga anak. Kepolisian menduga motifnya bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

10 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

Serangan Israel di Al-Nuseirat pada Sabtu, 6 Juli 2024, setidaknya 16 orang tewas. Jumlah ini kemungkinan bertambah.

Baca Selengkapnya

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

12 jam lalu

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kapal Kargo Inggris Dihajar Rudal Balistik Houthi, Hamas Revisi Usulan Gencatan Senjata

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Kapal Kargo Inggris Dihajar Rudal Balistik Houthi, Hamas Revisi Usulan Gencatan Senjata

Kabar tentang tenggelamnya kapal kargo Inggris dihajar rudal balistik Houthi membuka Top 3 Dunia.

Baca Selengkapnya

5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

1 hari lalu

5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

Lima jurnalis Palestina terbunuh di lokasi berbeda di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

1 hari lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB tentang Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kita Bisa Diam Saja?

1 hari lalu

Pelapor Khusus PBB tentang Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kita Bisa Diam Saja?

Pelapor khusus PBB untuk Palestina mempertanyakan bagaimana dunia bisa tetap diam atau acuh tak acuh terhadap situasi dan kelaparan di Gaza.

Baca Selengkapnya