Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 11 Juni 2024 10:00 WIB

Kecintaan Veronica Leaning, 78 tahun, pada kisah Harry Potter mendorongnya membuat suatu permintaan tak biasa sebelum ajal menjeput. Leaning, yang seorang penderita kanker, ingin acara pemakamannya bertema Harry Potter. sumber: Grimsby Telegraph/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko pada Sabtu, 8 Juni 2024, mengungkap tim peneliti dari Rusia sedang finalisasi sejumlah uji coba sebuah vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Menurut Kementerian Kesehatan Rusia, vaksin tersebut dikembangkan secara bersama-sama oleh Institut Penelitian Gamaleya bidang Epidemiology dan Microbiology dengan Pusat Kanker Blokhin dan Institut Penelitian Ongkologi Hertsen. Vaksin ini diyakini adalah sebuah obat immunotherapy untuk pasien kanker.

“Vaksin telah dikembangakan bersama-sama oleh beberapa tim peneliti dan didanai oleh negara (Rusia). Vaksin ini sekarang sedang menjalani uji coba preclinical dan kami berharap bisa mendapatkan hasilnya pada akhir tahun ini, yang selanjutnya melakukan serangkaian uji klinis,” kata Murashko kepada kantor berita TASS disela pertemuan St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF).

Pada akhir pekan lalu dalam wawancara dengan Gazeta.ru, kepala Institut Penelitian Gamaleya, Aleksandr Gintsburg, menggambarkan obat baru itu adalah sebuah vaksin therapeutic, yang hanya diberikan pada orang yang sudah terdiagnosis kena kanker. Vaksin ini diciptakan dengan basis teknologi mRNA yang sudah digunakan produsen obat Pfizer dan Moderna untuk membuat vaksin Covid-19. Gintsburg menekankan, vaksin baru ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai jenis kanker.

“Vaksin ini akan bersifat individual yang dirancang secara spesifik. Teknologi telah memungkin untuk membuat sel-sel dalam sebuah konsentrasi antigen yang ditargetkan dalam jumlah sangat besar, protein yang dikodekan dalam pengembang vaksin mRNA ini. ini sangat penting untuk memperlihatkan sistem kekebalan tubuh seorang pasien kanker bagaimana membedakan sel sehat dan sel ganas,” kata Gintsburg

Menurut data statistik, penyakit kanker salah satu penyebab kematian tertinggi di Rusia dan dunia. WHO pernah memperkirakan pada 2022 saja ada sekitar 20 juta kasus kanker baru dan 9,7 juta kematian karena penyakit kanker. Dalam laporan terbaru pada Februari 2024, WHO memperkirakan sekitar 1 dari 5 orang di dunia terkena kanker dalam hidupnya. Sedangkan berdasarkan perhitungan kasar 1 dari 9 laki-laki dan 1 dari 12 perempuan meninggal karena kanker.

Advertising
Advertising

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Masih Jalani Kemoterapi, Kate Middleton Minta Maaf Tak Bisa Hadiri Parade Militer

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

7 jam lalu

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

Kebanyakan model prediksi cuaca mengindikasikan kemunculan La Nina pada September mendatang.

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

23 jam lalu

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

Rusia pada Kamis 27 Juni 2024 mengutuk percobaan kudeta militer Bolivia

Baca Selengkapnya

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

1 hari lalu

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan memberlakukan pembatasan pada media-media dari negara anggota Uni Eropa yang ada di Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

Berita pertama dari deretan Top 3 Dunia tentang kerja sama militer Rusia dan Moskow yang mengusik Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

1 hari lalu

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Wakil Menlu Rusia mengatakan bahwa posisi negaranya tegas dalam isu Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

2 hari lalu

Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina kembali bertukar tawanan perang sebanyak masing-masing 90 orang, diawasi oleh UEA sebagai perantara.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

2 hari lalu

Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Sergei Gennadievich Tolchenov telah diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Federasi Rusia untuk Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

2 hari lalu

Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

Hujan dengan intensitas lebat pada 23 Juni 2024 membuat Kampung Sepaku terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi dan imunisasi adalah istilah yang berkaitan erat namun memiliki perbedaan mendasar.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang Mengutuk Kerja Sama Militer Moskow-Pyongyang

2 hari lalu

Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang Mengutuk Kerja Sama Militer Moskow-Pyongyang

Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang mengutuk kerja sama militer Korea Utara dan Rusia karena sama dengan memperpanjang penderitaan Ukraina.

Baca Selengkapnya