Top 3 Dunia; Surat Kabar Haaretz Diteror dan Vladimir Putin Belum Mau Gunakan Senjata Nuklir di Perang Ukraina
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 9 Juni 2024 06:00 WIB
Top 3 dunia pada 8 Juni 2024, diurutan pertama berita tentang surat kabar Haaretz dari Israel mengalami teror fisik pertamanya saat seorang laki-laki tak dikenal menghancurkan pintu masuk kantor media tersebut. Haaretz adalah surat kabar sayap kiri dari Israel.
Haaretz dituduh oleh para pendukung Tel Aviv sebagai korannya Hamas. Media tersebut semakin sering menjadi sasaran karena mewartakan gangguan yang terjadi dalam perang Gaza.
Diurutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang Presiden Rusia Vladimir Putin yang memastikan pihaknya tak perlu senjata nuklir untuk memenangkan perang Ukraina. Itu adalah ucapan paling keras Putin terkait perang Ukraina yakni konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Surat Kabar Haaretz dari Israel Diteror
Seorang laki-laki tak dikenal menghancurkan pintu masuk kantor Haaretz di Tel Aviv yang berupa pintu kaca pada Rabu pagi, 5 Juni 2024. Kamera CCTV memperlihatkan ada seorang laki-laki mendekati pintu kaca, lalu menghantamnya dengan sebuah benda dari logam tajam. Pelaku teror kabur.
Pada saat yang sama, koresponden Haaretz di Yerusalem bernama Nir Hasson, bersama wartawan freelance warga negara Palestina Saif Kwasmi dan 15 wartawan Palestina lainnya yang meliput aksi jalan ‘Flag Day’ di Yerusalem Timur, mengalamai serangan fisik oleh anak-anak muda yang ambil bagian dari aksi jalan tersebut, termasuk warga yang menduduki wilayah Palestina.
Baca selengkapnya di sini
2. Vladimir Putin Klaim Tak Perlu Senjata Nuklir untuk Menangkan Perang Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, 7 juni 2024, memastikan pihaknya tak perlu senjata nuklir untuk memenangkan perang Ukraina. Jika diperlukan, Rusia bahkan bisa saja melakukan uji coba senjata nuklir, namun Putin tak mau pamer.
Ucapan Putin itu, juga menjadi sinyalemen kalau Moskow tidak mau memperburuk perang Ukraina dengan menjadikannya perang nuklir. Perang Ukraina meletup pada Februari 2022.
Dalam St Petersburg International Economic Forum, moderator Sergei Karaganov yang juga analis senior dari Rusia melayangkan pertanyaan pada Putin apakah Rusia harus mengacungkan pistol nuklirnya ke negara-negara Barat atas nama Ukraina, Putin menjawab dia tidak melihat adanya alasan untuk menggunakan senjata-senjata semacam itu.
Baca selengkapnya di sini
3. Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amerika Serikat Menuntut Perang Gaza Diakhiri
Aktivis pro-Palestina dalam gelombang unjuk rasa selama sepekan ini di Gedung Putih menuntut agar perang Gaza segera diakhiri, begitu juga dukungan Amerika serikat pada rencana Israel. Unjuk rasa pro-Palestina telah mendorong Washington untuk melakukan tambahan keamanan, di antaranya memasang pagar anti-massa.
Kelompok advokasi dan aktivis seperti CODEPINK dan dewan hubungan Islam Amerika Serikat pada Jumat, 7 Juni 2024, mengumumkan rencana untuk berunjuk rasa pada Sabtu, 8 Juni 2024, waktu setempat untuk menandai delapan bulan perang Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu orang. Perang Gaza juga telah menyebabkan sebuah krisis kemanusiaan dengan meluasnya kelaparan dan kehancuran.
Amerika Serikat adalah sekutu Israel. Negeri Abang Sam tersebut sudah berbulan-bulan menghadapi gelombang unjuk rasa pro-Palestina, mulai dari aksi jalan di Washington dan membuat tenda di dekat Gedung Putih hingga memblokade sejumlah jembatan dan jalan utama dekat stasiun kereta dan bandara di sejumlah kota. Ada pula demonstran pro-Palestina yang mendirikan tenda di beberapa kampus.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini