Lagi, 11 Migran Ditemukan Tewas di Laut Mediterania

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 8 Juni 2024 13:00 WIB

Sekelompok 61 migran di atas perahu kayu diselamatkan oleh awak kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres di perairan internasional lepas pantai Libya di tengah Laut Mediterania 28 September 2023 .REUTERS/Darrin Zammit Lupi

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal penyelamat milik lembaga nirlaba Doctors Without Borders (MSF) menemukan jenazah 11 migran yang terkatung-katung di lepas pantai Libya pada Jumat, 7 Juni 2024. Sebelumnya, kapal penyelamat itu menyelamatkan lebih dari 160 orang dari beberapa perahu yang dekat dengan negara di Afrika utara itu.

MSF mengatakan kapal pencari dan penyelamat Geo Barents menyelamatkan 146 migran dalam dua kali operasi. Mereka lalu menemukan 20 orang lainnya dari sebuah perahu berbeda dan ‘mengambil’ sekitar 11 jenazah yang terlihat oleh sebuah pesawat pengintai yang mengapung di laut.

“Kami tidak tahu penyebab pasti tragedi ini, namun kami yakin korban tewas terus bertambah dalam upaya menuju tempat yang lebih aman. Pembantaian ini harus dihentikan,” demikian keterangan MSF di media sosial X.

MSF menceritakan pesawat pengintai mereka melihat ada beberapa jasad, lalu mereka mencoba menghubungi pasukan penjaga pantai Libya untuk ‘mengambil’ jenazah tersebut. Namun MSF tidak mendapatkan jawaban.

“Inilah yang terjadi di laut mediterania, bahkan ketika tak ada seorang pun yang melihat itu,” demikian keterangan MSF.

Catatan PBB mengungkap sudah lebih dari 20 ribu kematian dan korban hilang di wilayah tengah Laut Mediterania sejak 2014. Kejadian ini menjadikan Laut Mediterania tengah sebagai tempat paling berbahaya bagi migran untuk pindah ke negara lain.

Advertising
Advertising

Italia sudah mendesak Tunisia dan Libya agar melakukan lebih banyak upaya menghentikan migran menempatkan hidup mereka dalam risiko bahaya di laut setelah Negeri Pizza itu membatasi operasi kapal-kapal penyelamatan dengan alasan keberadaan kapal-kapal itu malah dianggap mendorong orang-orang untuk hijrah ke Eropa. Namun tuduhan MSF membatah tuduhan Italia itu.

Italia pada Jumat, 7 Juni 2024, mengatakan telah meminta kapal Geo Barents agar membawa migran-migran yang diselamat ke pelabuhan utara Genova yang terletak lebih dari 650 mil dari posisi mereka atau lebih jauh dari pelabuhan nyaman di dekat Sicily.

“Ini akan secara signifikan memperlambat bantuan bagi korban selamat yang sudah menanggung banyak beban penderitaan,” demikian keterangan MSF.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

2 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

3 jam lalu

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Dokter Lintas Batas menyebut korban pengeboman di Jalur Gaza berjatuhan setiap hari akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Kota Paling Ramah di Eropa dari Stockholm hingga Napoli

1 hari lalu

10 Kota Paling Ramah di Eropa dari Stockholm hingga Napoli

Setiap kota di Eropa menyimpan banyak hal yang bisa dieksplorasi. Mulai dari budaya kelas dunia, arsitektur yang indah, makanan lezat dan lainnya

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

3 hari lalu

Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Dia diharapkan bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun

Baca Selengkapnya

KSAL Ungkap Pesan Jokowi agar Utamakan Pembuatan Kapal Dalam Negeri

6 hari lalu

KSAL Ungkap Pesan Jokowi agar Utamakan Pembuatan Kapal Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista), khususnya armada kapal selam, di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

7 hari lalu

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina

Baca Selengkapnya

WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

8 hari lalu

WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

Seorang WNI yang tewas dibunuh suaminya di Albania, telah dimakamkan di kampung halaman di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Alasan Perjanjian Dagang dengan Eropa Tak Kunjung Selesai setelah 9 Tahun

8 hari lalu

Alasan Perjanjian Dagang dengan Eropa Tak Kunjung Selesai setelah 9 Tahun

Perjanjian dagang Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA masih alot kendati telah berlangsung sembilan tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

9 hari lalu

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan solusi dua negara mungkin harus dipaksakan agar konflik Israel-Palestina berakhir

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

10 hari lalu

Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berencana akan jadikan kawasan kota tua seperti Eropa dalam 5 tahun kedepan.

Baca Selengkapnya