Hamas: Rencana Gencatan Senjata di Gaza oleh Biden Hanya Omong Kosong

Reporter

Tempo.co

Jumat, 7 Juni 2024 14:45 WIB

Presiden AS Joe Biden telah menunjukkan dukungan yang teguh terhadap keamanan Israel selama lebih dari setengah abad dalam kehidupan publik. Dalam foto ini, Biden menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat ia mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa usulan kesepakatan gencatan senjata di Gaza oleh Presiden AS Joe Biden hanya sekedar kata-kata. Mereka mengaku belum menerima komitmen tertulis apa pun terkait gencatan senjata tersebut.

Biden pekan lalu menyampaikan apa yang disebutnya sebagai rencana tiga fase Israel yang akan mengakhiri perang Israel Hamas. Opsi yang disodorkan adalah membebaskan semua sandera, dan mengarah pada rekonstruksi wilayah Palestina yang hancur tanpa kekuasaan Hamas.

Namun Osama Hamdan, seorang pejabat Hamas yang berbasis di Beirut, mengatakan bahwa tidak ada usulan itu. "Tidak ada usulan, itu hanya kata-kata yang diucapkan Biden dalam pidatonya," ujar Osama, Kamis, 6 Juni 2024.

“Sejauh ini, Amerika belum menyampaikan apa pun yang terdokumentasi atau tertulis yang membuat mereka berkomitmen pada apa yang dikatakan Biden dalam pidatonya,” katanya dari ibu kota Lebanon.

Hamdan mengatakan Biden berusaha menutupi penolakan Israel terhadap kesepakatan lain yang ditawarkan pada awal Mei, yang telah disetujui oleh Hamas.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan Hamas bersedia menerima kesepakatan apa pun yang memenuhi tuntutan inti gerakannya, yaitu gencatan senjata permanen di Gaza dan penarikan total pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Tak lama setelah Biden mengumumkan rencana tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan peta jalan tersebut hanya bersifat sebagian.

Amerika Serikat, bersama dengan Qatar dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan mengenai rincian gencatan senjata di Gaza. Namun belum ada jeda pertempuran apapun kecuali selama tujuh hari pada November lalu, Gencatan sementara saat itu yang berujung pada pembebasan lebih dari 100 sandera, belum ada penghentian dalam pertempuran tersebut.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang. Sebagian korban adalah warga sipil. Hamas juga menyandera 251 orang, 120 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 41 orang yang menurut tentara tewas.

Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 36.654 orang, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

NDTV

Pilihan editor: 1,2 Juta Jemaah Haji Telah Mendarat, Arab Saudi Lakukan Ini Agar Ibadah Lebih Nyaman

Berita terkait

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

4 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

4 jam lalu

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Dokter Lintas Batas menyebut korban pengeboman di Jalur Gaza berjatuhan setiap hari akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

5 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

11 jam lalu

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

Rasha Al-Ar'eer yang berusia 10 tahun menuliskan surat wasiat sebelum terbunuh oleh serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarganya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

12 jam lalu

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bom Markas Intelijen Hizbullah di Beirut

18 jam lalu

Israel Klaim Bom Markas Intelijen Hizbullah di Beirut

Militer Israel mengklaim pada Kamis menyerang markas intelijen Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut

Baca Selengkapnya

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

19 jam lalu

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

19 jam lalu

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

20 jam lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

21 jam lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya