Retno Marsudi Sebut Pemerintah sedang Siapkan Rencana Evakuasi Seribu Warga Palestina
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 5 Juni 2024 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengkonfirmasi Indonesia sedang mengoordinasi pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza dan rencana evakuasi seribu warga Palestina dari wilayah kantong tersebut.
“Semua sekarang sedang dikoordinasikan,” kata Retno ketika ditemui wartawan usai rapat kerja Komisi I DPR RI pada Rabu, 5 Juni 2024 di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta Pusat.
Dalam rapat tersebut, ia bersama jajaran pejabat Kementerian Luar Negeri berbicara tentang anggaran infrastruktur diplomasi dan situasi terkini di Palestina. Ucapan Retno disampaikan beberapa hari setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza dan merawat hingga seribu pasien dari Gaza.
“Jika diperlukan dan jika diminta oleh PBB kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata yang prospektif ini,” kata Prabowo, saat berbicara di forum pertahanan dunia bernama Shangri-La Dialogue, di Singapura pada Sabtu, 2 Juni 2024, seperti dikutip dari tayangan resmi Shangri-La Dialogue.
Retno pun menekankan pengiriman pasukan perdamaian merupakan mandat PBB, dan saat ini belum ada pasukan perdamaian dari Indonesia di Gaza.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Prabowo mengumumkan Indonesia juga siap mengevakuasi, menerima, hingga merawat hingga seribu pasien dari Gaza. Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza utara, yang didirikan dengan donasi dari rakyat Indonesia, ditutup pada November 2023 di tengah pertempuran Israel dengan kelompok Hamas.
Retno memastikan Kementerian Luar Negeri akan terlibat dalam rencana tersebut. Sebab sesuai dengan hukum yang ada, kementerian tersebut berperan sebagai koordinator hubungan luar negeri.
Semua urusan mengenai bantuan biasanya diurus oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), kata Retno.
“Tapi Kementerian Luar Negeri dan kementerian terkait lainnya pasti akan terlibat. Jadi sekarang kita sedang koordinasikan semuanya,” ujarnya.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 36.550 orang dan melukai 82.959 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.
Kampanye militer itu dilakukan setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.
NABIILA AZZAHRA A. | DANIEL A. FAJRI
Pilihan editor: Slovenia Jadi Anggota Uni Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini