Cuaca Ekstrem Gelombang Panas Makan Korban Jiwa di India

Rabu, 5 Juni 2024 17:21 WIB

Pengendara motor lewat di bawah alat penyiram air saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 9 Mei 2024. Setidaknya dua orang tewas di negara bagian Kerala, India Selatan, diduga karena serangan suhu panas. REUTERS/Amit Dave

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 33 orang, termasuk 19 petugas pemilu, meninggal dunia akibat cuaca ekstrem berupa gelombang panas di negara bagian Bihar, Uttar Pradesh, dan Odisha, India, pada hari Jumat. Otoritas setempat memperkirakan gelombang panas ini akan terus berlanjut hingga Sabtu, 1 Juni 2024.

India sedang mengalami musim panas yang sangat ekstrem, dengan beberapa wilayah di ibu kota New Delhi, India mencatat suhu tertinggi yang pernah ada di negara tersebut, yaitu 52,9 derajat Celsius pada minggu ini. Namun, suhu tersebut masih dalam proses verifikasi oleh departemen cuaca yang sedang memeriksa sensor di stasiun cuaca yang mencatat suhu tersebut.

Meskipun suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan menurun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas di India timur kemungkinan besar akan terus berlanjut selama dua hari, menurut pernyataan dari departemen meteorologi India (IMD). IMD juga menjelaskan bahwa kondisi gelombang panas terjadi ketika suhu mencapai 4,5 hingga 6,4 derajat lebih tinggi dari rata-rata normal.

Sebanyak 14 orang meninggal di Bihar pada Kamis, termasuk 10 orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu nasional tujuh tahap yang sedang berlangsung. Banyak petugas pemilu biasanya harus bertugas sepanjang hari, sering kali di luar ruangan.

Sebagian wilayah Bihar dijadwalkan untuk memberikan suara pada putaran terakhir pemungutan suara pada Sabtu.

Advertising
Advertising

“Saat dibawa masuk, mereka demam tinggi. Bisa jadi karena sengatan panas juga. Saat ini kami merawat sedikitnya 23 orang yang bertugas mengelola pemilu,” kata R. B. Kamal, kepala fakultas kedokteran tempat personel tersebut dirawat, kepada wartawan.

Pemilu terbesar di dunia dan kampanye yang melelahkan telah terkena dampak suhu yang mencapai rekor tertinggi pada musim panas ini. Putaran terakhir pemungutan suara dijadwalkan akan diadakan pada Sabtu, dan suara akan dihitung pada Selasa, 4 Juni 2024.

Sepuluh kematian dilaporkan dari rumah sakit pemerintah di wilayah Rourkela, Odisha, pada Kamis, sehingga pemerintah Odisha menyarankan agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 15.00 waktu setempat saat suhu mencapai puncaknya.

Tiga orang meninggal karena dugaan sengatan panas di negara bagian Jharkhand, yang berbatasan dengan Bihar, menurut laporan media lokal.

Waspadai Gelombang Panas Ekstrem

Dilansir dari WebMD, seseorang bisa saja terkena heat exhaustion ketika panas ekstrem. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit akibat kepanasan. Gejalanya antara lain kebingungan, urine berwarna gelap, pusing, pingsan, kelelahan, sakit kepala, kram otot atau perut, mual, muntah,diare, kulit pucat, berkeringat banyak, dan denyut jantung cepat.

Jika Anda atau orang lain mengalami gejala heat exhaustion, segera cari tempat teduh dan sejuk. Jika memungkinkan, masuk ke ruangan ber-AC. Minum banyak cairan, terutama minuman olahraga untuk mengganti elektrolit yang hilang. Lepaskan pakaian ketat, mandi atau berendam air dingin, dan gunakan kompres dingin untuk menurunkan suhu tubuh.

Jika dalam 15 menit kondisi tidak membaik, segera periksakan diri ke dokter karena heat exhaustion yang tidak ditangani bisa berakibat fatal.

Berikut beberapa tips tambahan untuk mencegah heat exhaustion di tengah cuaca panas ekstrem:

  • Batasi aktivitas di luar ruangan, terutama saat matahari terik.
  • Jika terpaksa keluar, kenakan pakaian longgar, berwarna terang, dan bertopi lebar.
  • Lindungi kulit dengan sunscreen SPF 30 atau lebih.
  • Minum air putih lebih banyak dari biasanya, minimal 8 gelas per hari.
  • Hindari minuman berkafein dan beralkohol.
  • Konsumsi makanan kaya air seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas fisik yang berat.

MICHELLE GABRIELA | SITA PLANASARI

Pilihan Editor: Gelombang Panas Tewaskan 33 Petugas TPS di Hari Terakhir Pemilu India

Berita terkait

87 Orang Tewas Terinjak-injak pada Acara Keagamaan di India

13 jam lalu

87 Orang Tewas Terinjak-injak pada Acara Keagamaan di India

Setidaknya 87 orang tewas setelah terjadi desak-desakan di sebuah acara keagamaan di Uttar Pradesh, India.

Baca Selengkapnya

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

23 jam lalu

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

Gelombang panas yang terjadi di Indonesia memiliki korelasi yang linear dan secara umum dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya

5 Kota di Dunia yang Paling Memicu Stress, Jakarta Masuk Daftar

1 hari lalu

5 Kota di Dunia yang Paling Memicu Stress, Jakarta Masuk Daftar

Alasan 5 kota ini dianggap paling membuat stres.

Baca Selengkapnya

3 Kelompok Baru Wisatawan Premium

1 hari lalu

3 Kelompok Baru Wisatawan Premium

Mariott International Luxury Group mengindentifikasi tiga kelompok wisatawan premium baru menurut laporan New Luxe Landscape

Baca Selengkapnya

Destinasi Favorit dan Minat Baru Wisatawan Premium di Asia Pasifik

1 hari lalu

Destinasi Favorit dan Minat Baru Wisatawan Premium di Asia Pasifik

Studi yang dilakukan Marriott International Luxury Groupmengidentifikasi ekspektasi dan preferensi wisatawan berpenghasilan tinggi di Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Studi Pemodelan: Rekayasa Iklim Regional untuk Amerika Bisa Bikin Gelombang Panas Serbu Eropa

2 hari lalu

Studi Pemodelan: Rekayasa Iklim Regional untuk Amerika Bisa Bikin Gelombang Panas Serbu Eropa

Kebutuhan mencegah dampak pemanasan global menggunakan ragam teknik rekayasa iklim di Bumi (geoengineering) tumbuh semakin besar.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 29 Juni Kiamat hingga Trump Sebut Biden Tak Kompeten

3 hari lalu

Top 3 Dunia: 29 Juni Kiamat hingga Trump Sebut Biden Tak Kompeten

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 29 Juni 2024 diawali oleh prediksi peramal India bahwa Sabtu, 29 Juni 2024 merupakan hari kiamat.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

4 hari lalu

Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

Merujuk hitungan nilai Land Surface Temperature (LST) global, lonjakan panas di Indonesia termasuk yang terbesar secara global.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

5 hari lalu

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

Pemerintah UEA memberi arahan agar membatasi khutbah Jumat supaya tidak melebihi 10 menit karena suhu musim panas yang terik.

Baca Selengkapnya