Perang Balon Korsel-Korut, Ini Sejarah Konflik Keduanya

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Nurhadi

Rabu, 5 Juni 2024 11:01 WIB

Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara (Korut) mengirim 600 balon yang berisi sampah ke Korea Selatan (Korsel). Ratusan balon tersebut membawa sampah seperti puntung rokok, kain, sampah kertas dan sampah plastik. Hal itu dikonfirmasi oleh Seoul pada Minggu, 2 Juni 2024.

Konflik kedua negara tersebut bukan baru terjadi. Korsel dan Korut memiliki sejarah panjang soal terpecahnya semenanjung Korea. Sebenarnya dahulu Korea adalah sebuah entitas politik tunggal selama berabad-abad lamanya yang menguasai wilayah Semenanjung Korea dan sekitarnya.

Pembagian daratan Semenanjung Korea bermula sejak kekalahan Jepang pada Perang Dunia II pada 1945. Dua negara superpower pemenang, yaitu Sekutu dan Uni Soviet, membagi kekuasaan atas Semenanjung Korea.

Korea dibagi menjadi dua yang dipisahkan oleh sebuah perbatasan yang kini dikenal dengan DMZ atau Demiliterized Zone (Zona Demiliterisasi)–paralel utara ke-38 mengikuti persetujuan dengan PBB.

Amerika dan Uni Soviet mengambil alih negara Korea dengan dua bagian dan bermaksud untuk mempersiapkan kemerdekaan kedua wilayah ini. Semenanjung Korea wilayah selatan dikuasai oleh Amerika Serikat dan di wilayah utara dikuasai oleh Uni Soviet.

Advertising
Advertising

Amerika membantu sistem pembentukan militer di selatan. Sedangkan Uni Soviet membentuk rezim komunis yang besar di wilayah utara. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lalu melakukan pemungutan suara untuk menentukan kedaulatan Korea pada 1948.

Namun saat itu Uni Soviet menolak untuk berpartisipasti. Tidak lama setelah itu membuat wilayah selatan membentuk pemerintahannya sendiri yang berpusat di Kota Seoul. Wilayah selatan memerdekakan dirinya dan dipimpin oleh Syngman Rhee.

Wilayah utara tidak mau kalah dan membentuk sistem negara sendiri yang dipimpin oleh Kim Il Sung sebagai Perdana Menteri, yang berpusat di Pyongyang. Ini yang menjadi permasalahan nasional dan memicu perang saudara, yakni Perang Korea (25 Juni 1950-27 Juli 1953).

Perang tersebut membuat Korea terpisah oleh Zona Demiliterisasi Korea, yang secara teknis menyisakan Perang Dingin. Sampai saat ini belum ada perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak. keduanya hanya bersepakat untuk berhenti melalui gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

YOLANDA AGNE | RECHA TIARA DERMAWAN | EKA YUDHA SAPUTRA | SUCI SEKARWATI

Pilihan Editor: Inilah Perang Balon Air Terbesar di Dunia

Berita terkait

Menteri AHY Serahkan Sertifikat Tanah Masjid Sunan Giri di Gresik yang Berdiri Sejak Tahun 1500

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan Sertifikat Tanah Masjid Sunan Giri di Gresik yang Berdiri Sejak Tahun 1500

AHY berharap jangan ada konflik di kemudian hari setelah terbitnya sertifikat tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

4 hari lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

5 hari lalu

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia"

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

6 hari lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

6 hari lalu

Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.

Baca Selengkapnya

Profil Song Kang, Pemeran Utama Sweet Home 3 yang akan Tayang 19 Juli 2024

7 hari lalu

Profil Song Kang, Pemeran Utama Sweet Home 3 yang akan Tayang 19 Juli 2024

Song Kang, pemeran utama serial thriller Sweet Home 3, adalah salah satu aktor muda yang paling menonjol dalam industri hiburan Korea saat ini.

Baca Selengkapnya

Kekerasan dan Akses Kemanusiaan Ditutup, Dokter Lintas Batas Hentikan Sementara Kegiatan Medis di Rakhine Myanmar

8 hari lalu

Kekerasan dan Akses Kemanusiaan Ditutup, Dokter Lintas Batas Hentikan Sementara Kegiatan Medis di Rakhine Myanmar

Dokter Lintas Batas menghentikan kegiatan medisnya di negara nagian Rakhine, Myanmar karena penutupan jalan dan pembatasan perjalanan karena konflik.

Baca Selengkapnya

Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

8 hari lalu

Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

Lebih dari populasi di Sudan menghadapi kerawanan pangan akut dampak dari perang yang berkecamuk selama 14 bulan

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Emmanuel Macron Ingatkan Ancaman Perang Sipil di Prancis

11 hari lalu

Menjelang Pemilu, Emmanuel Macron Ingatkan Ancaman Perang Sipil di Prancis

Menurut Emmanuel Macron, ada kelompok-kelompok di Prancis yang mendorong pada perpecahan supaya diselenggarakan pemilu.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Balon Sampah Lagi, Berisi Parasit Kotoran Manusia dan Baju Mickey Mouse

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Balon Sampah Lagi, Berisi Parasit Kotoran Manusia dan Baju Mickey Mouse

Korea Utara mengirimkan balon sampah mengandung parasit kotoran manusia dan baju dengan karakter Winnie the Pooh, Mickey Mouse, dan Hello Kitty.

Baca Selengkapnya