Beijing Kecewa Ada Julukan Mata-mata Cina

Reporter

Antara

Selasa, 4 Juni 2024 09:00 WIB

Ilustrasi Mata-Mata Cina. Infowars

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Cina kecewa dengan adanya penyebutan "mata-mata Cina" karena itu mencoreng nama baik Negeri Tirai Bambu tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Senin, 3 Juni 2024, menyampaikan pihaknya menentang upaya membesar-besarkan apa yang disebut "mata-mata Cina" dengan tujuan merusak nama baik Cina.

Kementerian Keamanan Negara Cina pada Senin, 3 Juni 2024, mengumumkan sepasang suami-istri warga Cina direkrut Dinas Intelijen Inggris yaitu MI6 untuk memberikan informasi rahasia negara. Kasus tersebut sedang diselidiki lebih lanjut.

"Apa yang terjadi sangat jelas. Penangkapan dan dakwaan sewenang-wenang yang dilakukan Inggris terhadap warga negara Cina adalah murni sensasi dari apa yang disebut "mata-mata China" dan fitnah terhadap Cina," ungkap Mao Ning.

Hal itu terkait dengan pernyataan Kementerian Keamanan Negara Cina yang mengatakan mata-mata bermarga Wang itu pernah menempuh pendidikan di Inggris pada 2015 untuk program pertukaran mahasiswa. Wang yang dinilai "rakus akan uang" lalu didekati agen MI6 untuk bekerja bagi Pemerintah Inggris dengan janji imbalan uang yang besar serta keamanan.

Setelah mendapatkan pelatihan spionase, MI6 memerintahkan Wang untuk kembali ke Cina guna mengumpulkan informasi. Wang juga turut membujuk istrinya (bermarga Zhou) yang bekerja di pemerintahan inti Beijing, dengan imbalan uang dua kali lipat.

Advertising
Advertising

"Mengenai kasus yang diungkapkan oleh otoritas terkait Cina hari ini, saya tidak memiliki rincian untuk ditambahkan. Namun izinkan saya menekankan Cina adalah negara yang berdasarkan hukum,setiap informasi yang dirilis secara resmi didukung oleh fakta," tambah Mao Ning.

Sebelumnya, pada Januari 2024, Pemerintah Cina mengungkapkan spionase yang dilakukan MI6 dengan menggunakan WNA di Cina untuk mengumpulkan rahasia negara. Kemudian pada April 2024, Inggris mengumumkan penangkapan dua orang yang dicurigai bekerja sebagai mata-mata untuk Cina.

Pilihan editor: Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

12 jam lalu

62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

Love Me Do adalah single perdana band rock Inggris The Beatles, 62 tahun lalu. Berikut liriknya.

Baca Selengkapnya

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

19 jam lalu

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

21 jam lalu

KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK mengungkapkan aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI

Baca Selengkapnya

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

1 hari lalu

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan UI akan Gelar World Indonesianist Congress

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan UI akan Gelar World Indonesianist Congress

Kementerian Luar Negeri dan Universitas Indonesia akan menggelar World Indonesianist Congress. untuk menghimpun pandangan dan aspirasi

Baca Selengkapnya

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

1 hari lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya