Rayakan 70 Tahun Hubungan Diplomatik, KBRI Wina Gelar Festival Budaya Indonesia di Austria

Selasa, 4 Juni 2024 07:00 WIB

KBRI Wina menggelar acara kebudayaan bertajuk "Indonesian Street Festival" pada 2 Juni 2024 di area Istana Hofburg di Zentrum, salah satu area wisata utama di pusat kota Wina, sebagai bagian dari rangkaian perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Austria. sumber: dokumen KBRI Wina

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wina menggelar acara kebudayaan bertajuk “Indonesian Street Festival” pada akhir pekan di area Istana Hofburg di Zentrum, salah satu area wisata utama di pusat kota Wina, sebagai bagian dari rangkaian perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Austria.

Pertunjukan jalanan atau street performance kesenian, budaya dan musik Indonesia meramaikan acara di alun-alun Maria-Theresien-Platz pada pukul 11.00 - 12.00 siang dan berlanjut di alun-alun Heldenplatz pada pukul 14.00 - 15.00 sore. Acara yang digelar pada 1 Juni 2024 tersebut mendapat izin dari Kementerian Federal urusan Eropa dan Hubungan Internasional (BMEIA), Kantor Administratif Istana Hofburg (Burghauptmannschaft), kepolisian setempat, serta pemerintah kota Wina.

KBRI Wina dalam sebuah pernyataan menjelaskan “Indonesian Street Festival” merupakan acara pertama yang diselenggarakan oleh perwakilan negara asing di area ikonik tersebut. Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman menjelaskan festival jalanan tersebut adalah isyarat persahabatan antara Indonesia dan Austria yang sedang memperingati 70 tahun hubungan diplomatik.

“Kegiatan publik ini melibatkan secara aktif berbagai kelompok masyarakat Indonesia dan diaspora yang menetap di Austria, serta segenap friends of Indonesia, menampilkan berbagai budaya, kesenian, dan musik Indonesia dari Sabang sampai Marauke dalam satu jam penuh,” ujar Damos, dikutip dari pernyataan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 3 Juni 2024.

Ratusan WNI dan diaspora Indonesia menghadiri acara tersebut, termasuk beberapa pemain biola dan kolintang untuk membuka acara dengan lagu “Indonesia Pusaka” dan “Tanah Airku”. Turut hadir sebagai pengunjung antara lain perwakilan dari BMEIA, pejabat Kedutaan Besar Austria di Jakarta, mantan Dubes Austria untuk Indonesia, dan komunitas Austrian-Indonesian Society (AIS). Beberapa kelompok seni dan budaya yang juga hadir adalah grup tari Gema Puspa Nusantara (GPN), Shivanata, kelompok tari mahasiswa dan diaspora Indonesia, serta Grup Pencak Silat Minangkabau “Anak Harimau”.

Rangkaian pertunjukan menampilkan Tari Saman, pencak silat Minangkabau, Tari Merak, Tari Legong Keraton, Tari Burung Enggang, dan Tari Paduppa. Acara ditutup dengan medley Tari Sajojo dan Tari Maumere dengan konsep flash mob, diiringi lantunan permainan duo biola dan kolintang. Selain seni tari, acara jalanan tersebut diramaikan dengan partisipasi kelompok nirlana Urban Sketchers Vienna yang menurunkan anggotanya di beberapa titik acara untuk menggambar sketsa dengan pinsil dan/atau cat air, merekam secara live pertunjukan festival dalam bentuk seni lukis sketsa.

“Kelompok kami menyatakan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kesempatan kolaborasi dalam acara yang unik ini dan berharap hubungan Indonesia dan Austria akan semakin kuat di tahun-tahun mendatang,“ kata Susanne Spangl selaku pengurus Urban Sketchers Vienna.

Hal senada juga disampaikan oleh wakil ketua bidang budaya dari AIS, Benjamin Nathaniel, yang menyebut festival tersebut sebagai acara di luar ruangan terindah yang pernah ada di Wina. Ia berkata acara tersebut menjunjung tinggi budaya Indonesia yang luar biasa.

“Semoga kedekatan hubungan antara Indonesia dan Austria yang didukung oleh interaksi people-to-people yang kuat akan semakin kokoh dalam 70 tahun mendatang,” tutur Ben, merangkum komentar anggota AIS yang hadir.

Indonesia dan Austria pertama kali menjalin hubungan formal pada 20 November 1954, dan akan merayakannya tahun ini dengan rangkaian konser persahabatan dalam genre musik klasik dari Mei hingga Oktober 2024. Kedua negara menggelar serangkaian konser orkestra bertajuk “Symphonie der Freundschaft” atau “Simfoni Persahabatan”, dimulai dengan konser perdana di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024.

Setelah konser perdana, para musisi akan menggelar konser pra-tur luar negeri di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan pada 12 Oktober 2024. Puncaknya akan berlangsung pada 22 – 26 Oktober 2024 di Wina dan Salzburg, Austria, dengan penampilan dari 52 musisi Jakarta Concert Orchestra dan 44 perwakilan Batavia Madrigal Singers serta tiga orang solois. Sebelum pulang ke Indonesia, mereka juga akan tampil di kota Como dan Bologna, Italia.

Pilihan editor: KBRI Wina Sajikan Opor dan Lontong Sayur di Acara Halal Bihalal dengan WNI

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

11 jam lalu

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

12 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI

Baca Selengkapnya

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

1 hari lalu

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

1 hari lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

2 hari lalu

Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

WNI yang sekarang sedang dievakuasi sudah berada dalam perjalanan menuju Indonesia.

Baca Selengkapnya

36 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Wafat, Banjir Air Mata Menuju Imogiri

3 hari lalu

36 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Wafat, Banjir Air Mata Menuju Imogiri

36 tahun lalu, ribuan orang turut mengantarkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX ke peristirahatannya yang terakhir di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri.

Baca Selengkapnya