35 Ribu Tentara Ukraina Diklaim Gugur dan Ribuan Senjata Hancur

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Juni 2024 09:00 WIB

Penerbang Senior Zachary Kline, pemroses kargo Skuadron Pelabuhan Udara ke-436, mengemas amunisi, senjata, dan peralatan lainnya menuju Ukraina selama misi penjualan militer asing di Pangkalan Angkatan Udara Dover, di Delaware, AS, 21 Januari 2022. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengkonfirmasi telah menerima pengiriman senjata kedua dari Amerika Serikat sebagai bagian dari bantuan pertahanan senilai $200 juta (Rp 2.8 triliun). Angkatan Udara AS/Mauricio Campino/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov pada Jumat, 30 Mei 2024, mengklaim Kyev telah kehilangan lebih dari 35 ribu tentara Ukraina dan ribuan senjata pada bulan ini. Belousov dalam rapat Collective Security Treaty Organization (CSTO) di Kazakhstan memastikan militer Rusia secara sistematis masih terus mengurangi potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina.

Selain berkurangnya jumlah tentara Ukraina yang signifikan, pada bulan ini Kyev juga kehilangan lebih dari 2.700 unit senjata berat, seperti 290 tank dan kendaraan tempur lapis baja. Di antara 290 unit tank yang hancur itu, 4 tank Abraham buatan Amerika Serikat, 7 tank Leopards, dan 12 tank Bradleys. Bukan hanya itu, Ukraina juga kehilangan 11 unit jet tempur, 4 helikopter dan sekitar 730 senapan artileri serta beberapa sistem roket peluncur.

Empat pejabat AS pada Kamis, 29 Mei 2024, mengungkap Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan diam-diam memberi wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok Amerika Serikat ke sasaran militer di Rusia. Target terbatas ini ditujukan kepada militer Rusia yang mendukung serangan terhadap Kota Kharkiv di Ukraina timur laut.

Menurut Belousov, setelah mengalami kehilangan sebanyak itu dan menghadapi ketidak stabilan di medan tempur, khususnya di wilayah Kharkov, Kyev terpaksa menyerang infrasturktur sipil demi memperlihatkan pada negara-negara Barat yang mendukungnya selama ini kerusakan yang ‘diakibatkan’ Rusia.

“Intensitas tindakan ini meningkat menjelang konferensi perdamaian yang akan diselenggarakan di Swiss pada pertengahan Juni 2024,” kata Belousov. Moskow belum mendapat undangan untuk hadir di KTT ini, namun begitu Moskow sudah memastikan tidak akan menghadirinya karena pertemuan itu akan melibatkan proposal perdamaian yang disorongkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang diabaikan Rusia karena melenceng dari kenyataan.

Advertising
Advertising


Sumber: RT.com

Pilihan editor: Dewan HAM PBB Ajukan Resolusi Menghentikan Pasokan Senjata ke Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 5 Juli 2024 diawali oleh kabar kapal perusak Amerika Serikat mencegat kapal-kapal tak berawak Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

2 hari lalu

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

Senjata Jerman, sumber senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat, telah memperburuk krisis Gaza secara signifikan

Baca Selengkapnya

PM India Narendra Modi akan Kunjungi Rusia, Pertama Sejak Invasi ke Ukraina

2 hari lalu

PM India Narendra Modi akan Kunjungi Rusia, Pertama Sejak Invasi ke Ukraina

PM India Narendra Modi akan mengunjungi Rusia pada 8 Juli dan 9 Juli, perjalanan pertama Modi sejak Moskow melancarkan serangan militer ke Ukraina

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

2 hari lalu

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Kemlu Rusia memperingatkan bahwa peningkatan kehadiran militer NATO di perbatasan negara itu tidak akan dibiarkan begitu saja

Baca Selengkapnya

PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

3 hari lalu

PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

PM Pakistan Shehbaz Sharif menyarankan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjalankan perdagangan secara barter untuk hindari sanksi Barat

Baca Selengkapnya

Ajudan Zelensky Sebut Ukraina Belum Siap Kompromi dengan Rusia

4 hari lalu

Ajudan Zelensky Sebut Ukraina Belum Siap Kompromi dengan Rusia

Ukraina mengaku belum siap menyerahkan wilayah mana pun kepada Rusia demi mengakhiri perang.

Baca Selengkapnya

Viktor Orban Sekutu Putin Temui Volodymyr Zelensky di Ukraina, Bicara Gencatan Senjata

4 hari lalu

Viktor Orban Sekutu Putin Temui Volodymyr Zelensky di Ukraina, Bicara Gencatan Senjata

PM Hongaria Viktor Orban melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

5 hari lalu

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara tentang harapannya untuk pemerintah RI selanjutnya dan usulan perdamaian Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

5 hari lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

5 hari lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya