Israel Akhiri Agresi di Gaza Utara, Lanjutkan Serangan di Rafah

Sabtu, 1 Juni 2024 09:00 WIB

Seorang wanita duduk bersama seorang anak, saat warga Palestina melarikan diri dari Rafah karena operasi militer Israel, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 28 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled

TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengkonfirmasi telah mengakhiri operasi militer di wilayah Jabalia, Gaza utara dan menarik pasukannya untuk mempersiapkan operasi di wilayah lain, setelah pertempuran selama dua pekan yang melibatkan lebih dari 200 serangan udara. Sementara itu, mereka menembus lebih jauh ke kota Rafah di Gaza selatan dengan alasan menargetkan benteng terakhir batalion Hamas.

Pasukan Israel menemukan gudang peluncur roket dan senjata lainnya serta terowongan Hamas di pusat Rafah, kata militer pada Jumat, 31 Mei 2024 sambil melancarkan serangan untuk membubarkan unit tempur Hamas yang katanya berada di sana.

Selama operasi di Jabalia, pasukan Israel berkata menemukan tujuh jenazah dari 250 sandera yang diculik oleh Hamas ketika kelompok Palestina itu menyerbu perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023 dan menewaskan 1.139 orang.

Mulai hari itu, Israel telah menjalankan kampanye militer yang menewaskan sedikitnya 36.224 orang dan melukai 81.777 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.

Israel mengatakan tidak akan menyetujui penghentian pertempuran di Gaza jika itu bukan bagian dari kesepakatan yang mencakup pemulangan sandera oleh Hamas, kata seorang pejabat senior keamanan Israel pada Jumat. Sebelumnya, Hamas mengatakan pada Kamis bahwa mereka siap untuk mencapai kesepakatan, termasuk pertukaran sandera dengan tahanan Palestina yang dipenjara di Israel, asalkan Israel menghentikan serangannya.

Militer Israel berujar bahwa Hamas telah mengubah “daerah sipil menjadi kompleks tempur yang dibentengi” di Jabalia, sebuah distrik perkotaan padat penduduk yang dihuni oleh pengungsi dari perang pendirian Israel tahun 1948 dan keturunan mereka.

Dalam pernyataannya, tertulis bahwa Israel telah membunuh ratusan pejuang Hamas dalam pertempuran jarak dekat, menyita sejumlah besar persenjataan dan menghancurkan peluncur roket yang siap digunakan. Di bawah tanah, pasukan Israel melumpuhkan jaringan terowongan berisi senjata sepanjang lebih dari 10 km dan membunuh komandan batalion distrik Hamas, kata surat itu.

Militer Israel mengklaim telah membunuh semua komandan Hamas yang ada di Jabalia dan melenyapkan formasi tempur kelompok tersebut di Gaza. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu mendesak Israel untuk membuat rencana pascaperang di Gaza. Ia menekankan bahwa tanpa rencana seperti itu, kemajuan militer mungkin tidak akan bertahan lama, sehingga pelanggaran hukum, kekacauan, dan kembalinya Hamas dapat terjadi.



REUTERS

Pilihan Editor: Israel Kembali Serang Rafah Kamis Dini Hari, 12 Warga Palestina Tewas

Advertising
Advertising

Berita terkait

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

5 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

Serangan Israel di Al-Nuseirat pada Sabtu, 6 Juli 2024, setidaknya 16 orang tewas. Jumlah ini kemungkinan bertambah.

Baca Selengkapnya

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

7 jam lalu

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

21 jam lalu

5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

Lima jurnalis Palestina terbunuh di lokasi berbeda di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

22 jam lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

1 hari lalu

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

Tumpahan minyak kapal kargo Rubymar yang tenggelam dihajar rudal Houthi mengancam lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

1 hari lalu

5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

Mantan pemimpin Partai Buruh dan aktivis pro-Palestina Jeremy Corbyn terpilih di Islington North dalam pemilu Inggris sebagai kandidat independen.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Bertolak ke Qatar Sendirian, Apa Agendanya?

1 hari lalu

Bos Mossad Bertolak ke Qatar Sendirian, Apa Agendanya?

Kepala badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea berangkat ke Qatar membahas kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

1 hari lalu

Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

Hizbullah mengatakan Hamas akan memainkan peran penting dalam arena perpolitikan Palestina bila kondisi perang telah berakhir di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 5 Juli 2024 diawali oleh kabar kapal perusak Amerika Serikat mencegat kapal-kapal tak berawak Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

1 hari lalu

Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

Jaksa ICC Karim Khan pada 20 Mei dilaporkan membatalkan misi sensitif untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya