Rusia dan Ukraina Umumkan Pertukaran Tawanan Perang Besar-besaran
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 1 Juni 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Ukraina mengumumkan pertukaran tawanan perang pertama dalam jumlah besar selama hampir empat bulan terakhir, Jumat, 31 Mei 2024. Sebanyak 150 orang dibebaskan setelah negosiasi yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan 75 tahanan Ukraina telah dipulangkan dari Rusia. Mereka termasuk empat warga sipil sementara sisanya adalah anggota militer.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerahkan 75 orang dalam kesepakatan yang ditengahi oleh UEA, kantor berita RIA melaporkan. “Setelah jeda yang lama, pertukaran tahanan kembali terjadi: 75 pembela HAM dan warga sipil dibebaskan dari tawanan musuh,” kata Komite Koordinasi Penanganan Tawanan Perang Ukraina.
Gambar yang dirilis bersamaan dengan pernyataan komite menunjukkan prajurit mengenakan bendera nasional berwarna biru dan kuning. Para pejabat Ukraina mengatakan mereka membawa kembali 19 orang yang bertahan di Pulau Ular. Ini adalah sebuah pulau kecil berbatu di Laut Hitam yang menjadi simbol perlawanan Ukraina pada hari-hari pertama perang ketika para penjaga Ukraina menolak menyerah kepada pasukan Rusia. Komite juga mengatakan bahwa sebagai bagian dari pertukaran tersebut, jenazah 212 pembela Ukraina diserahkan oleh Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menukar jumlah orang yang sama sebagai imbalan dalam kesepakatan yang dipimpin UEA, menurut media milik negara Rusia.
Andrii Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami akan memulangkan 75 orang kami yang ditangkap oleh Rusia.”
“Mereka adalah prajurit, sersan, dan perwira Angkatan Bersenjata Ukraina,” tulisnya di Telegram.
“Hari ini mereka ada di rumah. Saya berterima kasih kepada mereka masing-masing atas layanan mereka. Saya berterima kasih kepada warga sipil atas kepercayaan mereka terhadap Ukraina. Tugasnya adalah mengembalikan semua orang. Kemuliaan bagi Ukraina.”
REUTERS | EURO NEWS
Pilihan editor: Aktivis anti-Islam Jerman Ditusuk dengan Pisau, Pelaku Ditembak Polisi