Rusia dan Ukraina Umumkan Pertukaran Tawanan Perang Besar-besaran

Reporter

Sabtu, 1 Juni 2024 08:00 WIB

Puluhan personel militer Rusia saat pertukaran tawanan perang terakhir di lokasi yang tidak diketahui selama konflik Rusia-Ukraina, dalam gambar yang dirilis 24 November 2022. Rusia dan Ukraina melakukan yang terbaru dalam serangkaian pertukaran tawanan perang pada hari Kamis, dengan kedua belah pihak menyerahkan 50 orang. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Ukraina mengumumkan pertukaran tawanan perang pertama dalam jumlah besar selama hampir empat bulan terakhir, Jumat, 31 Mei 2024. Sebanyak 150 orang dibebaskan setelah negosiasi yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan 75 tahanan Ukraina telah dipulangkan dari Rusia. Mereka termasuk empat warga sipil sementara sisanya adalah anggota militer.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerahkan 75 orang dalam kesepakatan yang ditengahi oleh UEA, kantor berita RIA melaporkan. “Setelah jeda yang lama, pertukaran tahanan kembali terjadi: 75 pembela HAM dan warga sipil dibebaskan dari tawanan musuh,” kata Komite Koordinasi Penanganan Tawanan Perang Ukraina.

Gambar yang dirilis bersamaan dengan pernyataan komite menunjukkan prajurit mengenakan bendera nasional berwarna biru dan kuning. Para pejabat Ukraina mengatakan mereka membawa kembali 19 orang yang bertahan di Pulau Ular. Ini adalah sebuah pulau kecil berbatu di Laut Hitam yang menjadi simbol perlawanan Ukraina pada hari-hari pertama perang ketika para penjaga Ukraina menolak menyerah kepada pasukan Rusia. Komite juga mengatakan bahwa sebagai bagian dari pertukaran tersebut, jenazah 212 pembela Ukraina diserahkan oleh Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menukar jumlah orang yang sama sebagai imbalan dalam kesepakatan yang dipimpin UEA, menurut media milik negara Rusia.

Advertising
Advertising

Andrii Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami akan memulangkan 75 orang kami yang ditangkap oleh Rusia.”

“Mereka adalah prajurit, sersan, dan perwira Angkatan Bersenjata Ukraina,” tulisnya di Telegram.

“Hari ini mereka ada di rumah. Saya berterima kasih kepada mereka masing-masing atas layanan mereka. Saya berterima kasih kepada warga sipil atas kepercayaan mereka terhadap Ukraina. Tugasnya adalah mengembalikan semua orang. Kemuliaan bagi Ukraina.”

REUTERS | EURO NEWS

Pilihan editor: Aktivis anti-Islam Jerman Ditusuk dengan Pisau, Pelaku Ditembak Polisi

Berita terkait

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

1 hari lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

2 hari lalu

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

2 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

3 hari lalu

Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.

Baca Selengkapnya

Lapas Kelebihan Kapasitas, Ditjen PAS Uji Coba Implementasi Sanksi Alternatif Pidana untuk 2026

3 hari lalu

Lapas Kelebihan Kapasitas, Ditjen PAS Uji Coba Implementasi Sanksi Alternatif Pidana untuk 2026

Sekretaris Ditjen PAS menyebut uji coba sanksi alternatif untuk menangani masalah mendesak kelebihan kapasitas lapas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

5 hari lalu

Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

5 hari lalu

Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

6 hari lalu

Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Respons Kematian Hassan Nasrallah, Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

6 hari lalu

Respons Kematian Hassan Nasrallah, Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak menyerang Pelabuhan Eilat, Israel sebagai respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.

Baca Selengkapnya