Pendukung Donald Trump Marah, Ancam Bikin Rusuh Usai Vonis Bersalah

Reporter

Jumat, 31 Mei 2024 18:54 WIB

Ekspresi Mantan Presiden AS Donald Trump setelah dinyatakan dinyatakan bersalah atas 34 tuduhan kejahatan memalsukan catatan bisnis selama persidangannya di Pengadilan Kriminal Manhattan, 30 Mei 2024 di New York City. Steven Hirsch/Pool melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Vonis bersalah yang dijatuhkan terhadap Donald Trump, membuat pendukungnya marah. Donald Trump bekas presiden Amerika Serikat yang maju lagi dalam pilpres AS itu divonis bersalah atas 34 tuduhan kejahatan oleh juri New York.

Pendukung Donald Trump marah dan membanjiri situs-situs pendukung Trump dengan seruan untuk melakukan kerusuhan, revolusi, dan pembalasan dengan kekerasan.
Trump adalah presiden AS pertama yang dihukum karena kejahatan.

Para pendukungnya menanggapi putusan itu dengan puluhan unggahan online yang berisi kekerasan, di tiga situs web seperti platform Truth Social milik mantan presiden itu sendiri, Patriots.Win dan Gateway Pundit.

Beberapa menyerukan serangan terhadap hakim yang menangani perkara ini, Juan Merchan, atau perang saudara dan pemberontakan bersenjata. “Seseorang di New York yang tidak mempunyai beban apa pun perlu menjaga Merchan,” tulis seorang komentator di Patriots.Win. “Mudah-mudahan dia bertemu dengan imigran ilegal dengan parang,” kata postingan tersebut mengacu pada imigran ilegal.

Di Gateway Pundit, salah satu pendukung Donald Trump menyarankan penembakan terhadap kaum liberal setelah putusan dijatuhkan. “Saatnya untuk mulai membatasi beberapa pemain sayap kiri,” kata postingan tersebut. “Ini tidak dapat diperbaiki melalui pemungutan suara.”

Advertising
Advertising

Juri yang beranggotakan 12 orang memutuskan Trump bersalah pada hari Kamis karena memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran guna membungkam kisah seorang bintang porno Stormy Daniels tentang hubungan seksual menjelang pemilu 2016.

Hukuman ditetapkan pada 11 Juli, beberapa hari sebelum Partai Republik dijadwalkan secara resmi mencalonkan Trump sebagai presiden menjelang pemilu 5 November. Trump membantah melakukan pelecehan seksual dan diperkirakan akan mengajukan banding.

Donald Trump melanjutkan serangannya secara online setelah putusan tersebut.
Di Truth Social, dia menyebut Hakim Juan Merchan “SANGAT KONFLIK.” Ia juga mengkritik instruksi juri sebagai tidak adil. Salah satu komentator menanggapinya dengan memposting gambar platform algojo dan tali dengan tulisan: “MOBSTER PENGkhianat SISTEM KEADILAN!!”

Ancaman kekerasan dan retorika yang mengintimidasi, melonjak setelah Trump kalah dalam pemilu 2020. Ia secara keliru mengklaim bahwa suaranya telah dicuri.

Saat berkampanye untuk masa jabatan Gedung Putih yang kedua, Donald Trump tanpa dasar telah menyebut para hakim dan jaksa dalam persidangannya sebagai alat korup dari pemerintahan Biden. Tujuannya adalah menyabotase pencalonannya sebagai presiden. Para loyalisnya merespons dengan kampanye ancaman dan intimidasi yang menargetkan hakim dan pejabat pengadilan.

Setelah putusan pada hari Kamis, banyak pendukung Donald Trump juga mengatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan kepadanya adalah bukti bahwa sistem politik Amerika telah rusak. Hanya tindakan kekerasan yang dapat menyelamatkan negara.

“1.000.000 orang (bersenjata) harus pergi ke Washington dan menggantung semua orang. Itulah satu-satunya solusi,” kata salah satu poster di Patriots.win.

Pendukung yang lain menambahkan: “Trump seharusnya sudah tahu bahwa dia memiliki pasukan yang bersedia berperang dan mati untuknya jika dia mengucapkan kata-kata itu. Saya akan mengangkat senjata jika dia memintanya.”

Seorang peneliti yang mempelajari milisi ekstremis mengatakan bahwa putusan bersalah Donald Trump dapat menginspirasi kekerasan. Alasannya, para pendukung Trump yakin bahwa dia adalah korban konspirasi yang diatur oleh musuh-musuhnya.

“Saya pikir banyak dari orang-orang ini telah mencari alasan untuk melakukan mobilisasi untuk sementara waktu,” kata Amy Cooter dari Pusat Terorisme, Ekstremisme dan Kontraterorisme di Middlebury Institute of International Studies. “Saya harap saya salah. Namun, saya sudah mengatakan sejak lama bahwa saya tidak akan terkejut melihat kekerasan dihasilkan dari putusan bersalah, baik yang ditujukan kepada juri atau orang lain yang terkait dengan kasus tersebut," ujarnya.

REUTERS

Pilihan editor: Adik Kim Jong Un Sebut Balon Tinja Korut Adalah Hadiah Tulus untuk Korsel

Berita terkait

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

1 jam lalu

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

Kapal Amerika Serikat USS Mason menembakkan 100 peluru kendali dan 350 rudal udara-ke-permukaan untuk melawan Houthi.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Disebut Punya Sedikit Waktu untuk Putuskan Nasib Joe Biden di Pilpres 2024

3 jam lalu

Partai Demokrat Disebut Punya Sedikit Waktu untuk Putuskan Nasib Joe Biden di Pilpres 2024

Partai Demokrat harus memutuskan dalam tempo kurang tiga minggu untuk memutuskan apakah akan tetap mengusung Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Dengan Alasan Keamanan, Inilah 8 Negara Maju yang Larang Pegawai Pemerintah Bermain TikTok

3 jam lalu

Dengan Alasan Keamanan, Inilah 8 Negara Maju yang Larang Pegawai Pemerintah Bermain TikTok

Ada sebanyak delapan negara maju yang memutuskan untuk memblokir TikTok dari pegawai pemerintahan negara mereka. Berikut daftar dan alasannya.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

7 jam lalu

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Kemlu Rusia memperingatkan bahwa peningkatan kehadiran militer NATO di perbatasan negara itu tidak akan dibiarkan begitu saja

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tak Mau Mengundurkan Diri dari Pencalonan Pilpres 2024

1 hari lalu

Joe Biden Tak Mau Mengundurkan Diri dari Pencalonan Pilpres 2024

Joe Biden berjanji tak akan mengundurkan diri dari pilpres 2024. Dia akan mengikuti pemilu ini sampai akhir.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat Setelah Debat Pilpres AS Biden Vs Trump, Siapa yang Lebih Unggul?

1 hari lalu

Jajak Pendapat Setelah Debat Pilpres AS Biden Vs Trump, Siapa yang Lebih Unggul?

Usai debat antar calon Presiden AS Biden Vs Trump, berbagai jajak pendapat rilis hasilnya. Siapa yang memimpin perolehan suara terbanyak?

Baca Selengkapnya

Soal Ini yang Buat Joe Biden Disorot Publik Saat Debat Lawan Donald Trump

1 hari lalu

Soal Ini yang Buat Joe Biden Disorot Publik Saat Debat Lawan Donald Trump

Presiden Amerika Serikat Joe Biden disorot dalam debat calon presiden melawan rivalnya, Mantan Presiden Donald Trump, Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Titik Lemah Joe Biden yang Terungkap dalam Debat Capres AS

1 hari lalu

Titik Lemah Joe Biden yang Terungkap dalam Debat Capres AS

Debat Capres AS antara Joe Biden dan Donald Trump pada 27 Juni 2024 menguak kelemahan-kelemahan Biden.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung AS Putuskan Donald Trump Kebal Hukum, Joe Biden Berang

1 hari lalu

Mahkamah Agung AS Putuskan Donald Trump Kebal Hukum, Joe Biden Berang

Joe Biden menyebut keputusan Mahkamah Agung mengenai Donald Trump memiliki kekebalan hukum merupakan preseden berbahaya.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Mengakui Tak Berikan yang Terbaik dalam Debat Capres Lawan Donald Trump

2 hari lalu

Joe Biden Mengakui Tak Berikan yang Terbaik dalam Debat Capres Lawan Donald Trump

Joe Biden beralasan tak tampil prima di debat capres gara-gara jet lag setelah sejumlah kunjungan kerja ke luar negeri pada awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya