Indonesia Siapkan Bantuan untuk Papua Nugini setelah Tanah Longsor Tewaskan Ribuan Warga

Kamis, 30 Mei 2024 08:00 WIB

Warga menyisir lokasi longsor di desa Yambali, Provinsi Enga, Papua Nugini, 27 Mei 2024. Papua Nugini telah menginformasikan kepada PBB bahwa lebih dari 2.000 orang dikhawatirkan terkubur oleh tanah longsor yang masif tersebut. UNDP Papua Nugini/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan bantuan bagi Papua Nugini setelah negara Pasifik itu dilanda bencana tanah longsor yang menewaskan ribuan orang, kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Rabu, 29 Mei 2024.

Patahan dari gunung di daerah Maip-Mulitaka di provinsi Enga di utara Papua Nugini runtuh pada Jumat dini hari, 24 Mei 2024. Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan lebih dari 2.000 orang diperkirakan tewas, dari 70.000 orang tinggal di daerah yang terkena dampak bencana tersebut.

“Indonesia memang berencana untuk memberi bantuan. Bagaimanapun, Papua Nugini adalah negara tetangga dekat. Namun proses itu saat ini sedang dimatangkan persiapannya oleh sejumlah kementerian dan instansi terkait lainnya,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024.

Kemlu sebelumnya telah memastikan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana tersebut.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Port Moresby telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI dan akan terus memonitor situasi di lapangan, kata Kemlu.

“Sejauh ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam bencana tersebut,” kata Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha dalam pesan singkat kepada wartawan pada Ahad, 26 Mei 2024.

Ada sebanyak 1.317 WNI yang menetap di Papua Nugini, menurut data Kemlu. Dari jumlah tersebut, diketahui tidak ada yang tinggal di Desa Yambali, provinsi Enga, tempat tanah longsor terjadi.

“Sebelumnya memang pernah ada warga negara kita yang berada di lokasi tersebut, bekerja di suatu perusahaan di sana, namun perusahaan tersebut sudah tutup,” kata Judha.

Ia menyampaikan KBRI Port Moresby akan terus memantau situasi, dan WNI dalam keadaan darurat di sana bisa menghubungi hotline di nomor +67573963011.

Australia yang juga bertetangga dengan Papua Nugini telah memberikan bantuan berupa makanan, air, selimut dan tenda. Komisaris Tinggi Australia John Feakes mengatakan lebih banyak bantuan, personel penyelamat serta tim teknis akan tiba dalam beberapa hari mendatang, seperti dilansir PNG Post-Courier.

Amerika Serikat telah menjanjikan 2 juta kina atau sekitar Rp8,3 miliar untuk tempat penampungan darurat dan dukungan logistik, kata kedutaan besarnya.

Pilihan Editor: Lebih dari 2 Ribu Orang Mungkin Terkubur Akibat Tanah Longsor di Papua Nugini

NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS

Berita terkait

Kolaborasi Musik Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia

1 jam lalu

Kolaborasi Musik Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia

Melbourne Symphony Orchestra bersama musisi Indonesia melakukan konser 'Notes of Friendship memperingati Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia

Baca Selengkapnya

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

3 jam lalu

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

Dua istana kepresidenan yang paling ikonik ada di Amerika Serikat yang disebut White House dan Blue House di Korea Selatan. Apa keistimewaan keduanya?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Rumah di Sydney Australia, Diduga Motif Bunuh Diri

6 jam lalu

Kebakaran Rumah di Sydney Australia, Diduga Motif Bunuh Diri

Kebakaran di sebuah rumah di Kota Sydney menewaskan tiga anak. Kepolisian menduga motifnya bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

7 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

Serangan Israel di Al-Nuseirat pada Sabtu, 6 Juli 2024, setidaknya 16 orang tewas. Jumlah ini kemungkinan bertambah.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Belum Berikan Sinyalemen Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024

8 jam lalu

Joe Biden Belum Berikan Sinyalemen Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024

Dalam wawancara dengan ABC News, Joe Biden mengatakan hanya Tuhan yang bisa membujuknya (mengundurkan diri)

Baca Selengkapnya

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

9 jam lalu

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Govind Sandhu, Pimpinan TikTok Australia Divonis Kanker di Usia 38 Tahun

21 jam lalu

Govind Sandhu, Pimpinan TikTok Australia Divonis Kanker di Usia 38 Tahun

Govind Sandhu, Kepala Kemitraan Musik Global TikTok Australia, didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin stadium 4 di usia 38 tahun.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

1 hari lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

1 hari lalu

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

Imigrasi Jakarta Selatan menangkap delapan Warga Negara Asing di salah satu hotel karena membuat uang palsu dolar Amerika Serikat (USD).

Baca Selengkapnya

Ibu Revi Cahya Sulihatun Cerita Tujuan Anaknya ke Osaka: Dapat Tawaran Kerja di Restoran dan Kursus Bahasa 1 Bulan

1 hari lalu

Ibu Revi Cahya Sulihatun Cerita Tujuan Anaknya ke Osaka: Dapat Tawaran Kerja di Restoran dan Kursus Bahasa 1 Bulan

Tariwiyati bercerita Revi Cahya Sulihatun mendapat tawaran bekerja di restoran di Jepang.

Baca Selengkapnya