Serangan Roket Hamas ke Tel Aviv, Indonesia: Ini Respons terhadap Pembantaian Israel!
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Sita Planasari
Rabu, 29 Mei 2024 19:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menilai serangan roket Hamas yang menargetkan Tel Aviv pada Ahad lalu sebagai tanggapan terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza.
“Serangan ini adalah respons terhadap kebiadaban yang dilakukan oleh Israel sejak Oktober tahun lalu, yang sampai hari ini belum bisa dihentikan dan sudah menjatuhkan korban terlalu banyak,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024.
Israel masih melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza sejak tahun lalu, menewaskan sedikitnya 36.096 orang dan membuat 81.136 lainnya luka-luka, menurut angka Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan Israel dari udara, darat dan laut menyebabkan kehancuran berbagai infrastruktur, dan blokade ketat yang diterapkan Israel membuat warga Gaza mengalami tingkat kelaparan yang parah.
Kampanye militer itu dilakukan setelah kelompok Palestina Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.
Sayap bersenjata Hamas Brigade al-Qassam meluncurkan misil dari Gaza ke Tel Aviv pada Ahad, 26 Mei 2024, menyebabkan Israel membunyikan sirene peringatan roket di pusat kota untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir.
Roket-roket Hamas diluncurkan sebagai tanggapan atas “pembantaian Zionis terhadap warga sipil”, kata Brigade al-Qassam dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram, merujuk pada Israel.
Tiga proyektil berhasil dijatuhkan oleh sistem antirudal Iron Dome, yaitu sistem pertahanan udara Israel, menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Lima proyektil lainnya dilaporkan mendarat di area terbuka.
“Hamas tampaknya ingin sekadar menunjukkan bahwa mereka masih ada,” kata Iqbal tentang serangan tersebut. “Jadi, serangan al-Qassam ke Tel Aviv pada 26 Mei merupakan respons terhadap pembantaian yang Israel terus lakukan.”
Pasukan Israel kini telah menjalani operasi militer selama tiga pekan di Rafah, tempat mengungsi bagi jutaan warga Palestina yang melarikan diri dari serangan di wilayah Gaza lainnya.
Langkah tersebut menuai kecaman internasional, sebab dilakukan hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangannya di kota tersebut.
Israel digugat oleh Afrika Selatan di ICJ atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Sebagai sesama negara anggota, Afrika Selatan mengatakan Israel telah melanggar Konvensi Genosida 1948.
Pilihan Editor: PBB: Israel Tidak akan Hentikan Kegilaan sampai Kita Menghentikannya
NABIILA AZZAHRA