Fakta-Fakta Kekejaman Israel di Rafah, Anak Kecil Dibakar Hidup-Hidup

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Rabu, 29 Mei 2024 15:33 WIB

Pray for Rafah, All Eyes on Rafah. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menggempur kamp pengungsi di distrik Tel Al-Sultan, kota Rafah. Serangan itu terjadi sekitar pukul 10 pada Minggu malam, 26 Mei 2024, menimbulkan kebakaran dan menghanguskan sekitar 14 tenda pengungsi. Menteri Kesehatan Palestina mengatakan 45 orang tewas dan 249 orang lainnya terluka.

Serangan biadab Israel ke kamp pengungsian di Rafah menimbulkan banyak korban jiwa dan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa korban mengalami luka bakar parah dan anggota tubuh yang patah.

Fakta-Fakta Kekejaman Israel di Rafah

1. Pengeboman Pengungsian

Salah satu korban selamat dari serangan Israel ke Rafah, Layan al-Fayoum menceritakan betapa biadabnya tindakan Israel.

Sebelum pengeboman, warga di pengungsian beraktivitas seperti biasa mulai dari sedang tertidur, selesai salat malam, ada juga yang berkumpul bersama keluarga. Tapi tiba-tiba jet Israel menjatuhkan bom di kamp darurat tersebut.

“Kami sedang duduk dengan tenang ketika tiba-tiba mendengar ledakan,” kata al-Fayoum, dilansir dari Middle East Monitor. “Itu sangat mendadak. Bom-bom itu jatuh tanpa peringatan.”

Advertising
Advertising

Saksi mata lainnya yakni Umm Mohamed al-Attar mengatakan serangan tersebut juga menyebabkan tenda-tenda di pengungsian hancur. "Kamar kami dipenuhi pecahan peluru... Rudal atau bom seberat berton-ton menimpa seng," katanya.

2. Tenda Pengungsian Dibakar

Saat pengeboman terjadi, keluarga-keluarga Palestina berada di dalam tenda-tenda pengungsian. Setelah mengebom kamp, militer Israel kemudian membakar tenda-tenda pengungsian.

Kekacauan pun terjadi. Para penghuni kamp yang ketakutan berlarian di tengah-tengah tubuh yang hangus untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.

Seorang pria menggendong seorang anak tanpa kepala dan seorang petugas medis menggendong seorang lainnya dengan otaknya yang pecah.

Layan al-Fayoum lalu keluar dari tendanya untuk melihat apa yang terjadi. Ia dikejutkan oleh api besar yang melanda lokasi tersebut. “Apinya sangat besar,” katanya.

“Kami melihat tenda-tenda terbakar dan kemudian kami harus mengumpulkan anggota tubuh yang terpotong-potong dan anak-anak yang mati.”

3. Anak-Anak dan Warga Dibakar Hidup-Hidup

Kantor berita Wafa, mengutip sumber-sumber lokal, mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Menurut laporan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), banyak orang di dalam tenda “dibakar hidup-hidup”.

PRCS juga mengatakan kepada badan tersebut bahwa rumah sakit di wilayah tersebut “tidak mampu menangani sejumlah besar korban akibat penghancuran sistem kesehatan di Gaza yang disengaja oleh pendudukan (Israel)”.

Sumber lokal juga mengatakan kepada badan tersebut bahwa setidaknya delapan rudal menghantam kamp tenda, yang baru-baru ini didirikan di dekat gudang UNRWA.

Untuk memadamkan api yang berkobar selama satu atau dua jam itu, dibutuhkan sekitar 11 truk pemadam kebakaran untuk menghentikan api. Pemboman itu pun menuai kecaman global sejumlah negara Arab termasuk Yordania, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar.

Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, menyebut serangan Israel ke Rafah sebagai insiden yang mengerikan.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Serangan-serangan ini harus segera dihentikan,” katanya di platform media sosial X.

Senada dengan itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia marah dengan serangan tersebut. “Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” katanya di X.

Serangan Israel ke kamp di Rafah terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Israel harus menghentikan serangannya di Rafah.

Israel dituduh melakukan genosida dalam perang di Gaza. Israel menolak keputusan tersebut dan mengatakan serangannya di Gaza sejalan dengan hukum internasional.

RIZKI DEWI AYU MEE | AL JAZEERA | REUTERS

Pilihan Editor: Ramai Tagar 'All Eyes on Rafah' di Media Sosial, Ini Awal Mula hingga Artinya

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

4 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

6 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

8 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

11 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

15 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

17 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

20 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

21 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

1 hari lalu

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya