145 Negara Dukung Palestina, Simak Perjuangannya Sejak Era Yasser Arafat
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 29 Mei 2024 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Norwegia, Spanyol dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa, 28 Mei 2024. Pengakuan ini mematahkan pandangan lama negara-negara Barat bahwa Palestina hanya dapat memperoleh status kenegaraan melalui perundingan perdamaian dengan Israel.
Keputusan tersebut menjadikan 145 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina. Selain Eropa, negara-negara yang sudah mengaku Palestina tersebar di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Namun Amerika Serikat, Kanada, sebagian besar negara Eropa Barat, Australia, Jepang, atau Korea Selatan tidak mengakui Palestina sebagai negara.
Pada bulan April, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk mencegah upaya Palestina menjadi negara anggota penuh PBB. Berikut adalah perjalanan panjang Palestina untuk mendapat status negara:
1988 - Yasser Arafat Memproklamirkan Palestina sebagai Negara
Pada 15 November 1988, selama intifada atau pemberontakan Palestina pertama, pemimpin Palestina Yasser Arafat secara sepihak memproklamirkan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Pengumuman tersebut disampaikannya di Aljazair, pada pertemuan Dewan Nasional Palestina di pengasingan, yang mengadopsi solusi dua negara sebagai sebuah tujuan. Dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina yang merdeka berdiri berdampingan.
Beberapa menit kemudian, Aljazair menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui negara Palestina merdeka. Dalam beberapa minggu, puluhan negara lain, termasuk sebagian besar negara-negara Arab, India, Turki, sebagian besar Afrika dan beberapa negara Eropa tengah dan timur telah mengikuti langkah yang sama.
Gelombang pengakuan berikutnya datang pada akhir tahun 2010 dan awal tahun 2011, pada saat krisis dalam proses perdamaian Timur Tengah.
Negara-negara Amerika Selatan termasuk Argentina, Brazil dan Chile menjawab seruan Palestina untuk mendukung klaim kenegaraan mereka. Hal ini terjadi sebagai respons terhadap keputusan Israel untuk mengakhiri larangan sementara terhadap pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Pengakuan PBB...