Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Ini Alasannya

Rabu, 29 Mei 2024 10:05 WIB

Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah mengundang Taliban Afghanistan ke forum ekonomi tahunan terbesarnya sebagai langkah Moskow untuk mencabut larangan terhadap gerakan tersebut.

"Kabul menyambut baik rencana Rusia untuk menghapus Taliban (di bawah sanksi PBB) dari daftar teroris," kata kepala kantor politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, kepada Sputnik pada Senin, 27 Mei 2024.

Pasca-Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021 selepas pasukan AS mundur, Rusia perlahan-lahan membangun hubungan dengan Taliban, meskipun gerakan tersebut masih secara resmi dilarang di Rusia.

“Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin tentang masalah pencabutan larangan tersebut,” kata Zamir Kabulov, direktur Departemen Asia Kedua di Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada kantor berita negara TASS.

Rusia Akui Taliban?

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada hari yang sama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kelompok Taliban adalah otoritas sebenarnya di Afghanistan dan rencana untuk menghapus mereka dari daftar organisasi yang dilarang di Rusia mencerminkan kenyataan.

Kemudian Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan status Taliban di Rusia menghambat perkembangan hubungan antara Moskow dan Kabul.

“Kami menyambut baik usulan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia kepada Kremlin terkait penghapusan status organisasi teroris dari IEA,” kata Shaheen.

Dia menambahkan bahwa Taliban “mengapresiasi pernyataan Lavrov yang juga mencerminkan bahwa Rusia mengikuti real politik dan memprioritaskan kepentingan negara".

Taliban ingin mengembangkan hubungan yang positif dengan dunia

“Kami tidak pernah menjadi teroris, namun kami berjuang untuk pembebasan negara kami dari pendudukan asing. Ini adalah hak sah kami. Kami menghendaki hubungan yang positif dengan negara-negara tetangga, kawasan dan dunia. Kami berada di era baru setelah kemerdekaan Afghanistan, yang siap untuk terlibat di berbagai bidang,” kata Shaheen.

Gerakan Taliban, sering disebut sebagai Taliban atau Taleban (dalam bahasa Persia dan Pashtun ; dari bentuk jamak bahasa Arab: lib, yang berarti "pencari" atau "murid"), secara resmi dikenal oleh anggotanya sebagai Keamiran Islam Afganistan.

Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Deobandi yang mendukung Pashtun dan telah menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan dari 1996 hingga 2001 serta kembali berkuasa pada tahun 2021. Saat ini, Taliban adalah salah satu dari dua entitas politik yang mengklaim sebagai pemerintah sah Afganistan, bersaing dengan Republik Afganistan.

Taliban dibentuk pada September 1994 dan menerima dukungan dari Amerika Serikat dan Pakistan. Kelompok ini hanya diakui secara diplomatik oleh tiga negara, yaitu Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta oleh Republik Chechnya Ichkeria yang tidak diakui secara internasional.

Anggota Taliban yang paling berpengaruh, termasuk pemimpin mereka Mullah Mohammed Omar, sebagian besar adalah mullah desa (pelajar agama Islam yunior) yang belajar di madrasah-madrasah di Pakistan. Gerakan ini terutama terdiri dari etnis Pashtun di Afganistan dan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan, serta mencakup banyak sukarelawan dari Arab, Eurasia, dan Asia Selatan.

Taliban, yang berarti "siswa" dalam bahasa Pashto, muncul pada tahun 1994 di sekitar kota Kandahar di Afganistan selatan. Taliban merupakan salah satu faksi yang berperang dalam perang saudara untuk menguasai negara tersebut setelah penarikan Uni Soviet dan runtuhnya pemerintahan berikutnya. Taliban awalnya menarik anggota dari pejuang yang disebut "mujahidin" yang, dengan dukungan dari Amerika Serikat, mengusir pasukan Soviet pada tahun 1980-an.

MICHELLE GABRIELA | ANTARA

Pilihan Editor: Rusia Undang Taliban ke Forum Ekonomi Internasional Tahunan

Berita terkait

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

15 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

19 jam lalu

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi Jamaah Islamiyah (2007-2019), Para Wijayanto, menceritakan dua pertemuannya dengan tokoh senior JI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet sehingga kini Putin menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

1 hari lalu

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

Kota Tashkent , Uzbekistan akan menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 2026. Apa istimewa destinasi wisata di Kota Termurah di Dunia ini?

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

2 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

2 hari lalu

Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Tentara Israel Moche Avichzer yang ditahan saat berlibur di Marrakesh akan diadili oleh pengadilan Maroko karena melakukan kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

3 hari lalu

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

Asosisasi Sepak Bola Palestina menyorongkan proposal agar timnas Israel didepak dari pertandingan, namun FIFA dilaporkan tak mengabulkannya.

Baca Selengkapnya

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

3 hari lalu

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

Rusia semakin sering menggunakan bom-bom berpemandu yang sangat merusak dalam invasinya di Ukraina.

Baca Selengkapnya

3 Akun TikTok Media Rusia RT Dihapus

3 hari lalu

3 Akun TikTok Media Rusia RT Dihapus

Akun TikTok RT Arabic, RT Online dan RT Newsroom pada Selasa sore, 24 September 2024, menghilang. TikTok belum mau berkomentar perihal ini.

Baca Selengkapnya