Ratusan Truk Bantuan Kemanusiaan dari Mesir Masuk ke Gaza Lewat Kerem Shalom
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 26 Mei 2024 17:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Laporan media pemerintah Mesir Al Qahera News mewartakan ratusan truk bantuan kemanusiaan dari Mesir mulai memasuki Jalur Gaza pada Minggu, 26 Mei 2024 melalui penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel. Sebanyak 200 unit truk dikatakan telah bergerak dari penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir menuju penyeberangan Kerem Shalom, sekitar 4 km ke arah selatan.
Penyeberangan Rafah ditutup sejak awal Mei ketika Israel merebut sisi Palestina dari titik perlintasan tersebut. Al Qahera News tidak memerinci berapa banyak truk yang berhasil melewati titik pemeriksaan di Gaza yang kini terkepung, namun mengatakan “empat truk bahan bakar” telah menyeberang dan menuju ke rumah sakit.
“Lebih dari 85 persen bantuan yang mengalir dari penyeberangan Rafah menuju penyeberangan Kerem Shalom adalah murni bantuan Mesir,” demikian diumumkan media tersebut di media sosial X, berdasarkan pantauan korespondennya di lapangan.
Sisa dari 200 truk “diperkirakan akan menyeberang ke Gaza hari ini” menurut Khaled Zayed, kepala Bulan Sabit Merah Mesir di Al-Arish, tempat sebagian besar bantuan tiba. Semua pasokan bantuan dari Mesir yang memasuki Gaza harus melalui pemeriksaan otoritas Israel dan didistribusikan melalui PBB.
Mesir menolak mengoordinasikan bantuan melalui Rafah selama pasukan Israel menguasai sisi Palestina. Namun Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi akhirnya setuju menyalurkan bantuan melalui Kerem Shalom, ketika berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam panggilan telepon pada Jumat lalu. Penyeberangan Rafah, yang merupakan pintu masuk utama ke Gaza untuk bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial, telah ditutup selama hampir tiga minggu sejak Israel mengambil kendali.
Beberapa persediaan makanan yang menunggu untuk memasuki Gaza dari Mesir mulai membusuk menjelang akhir pekan ini karena penutupan penyeberangan Rafah, ketika warga Palestina wilayah kantong tersebut menghadapi situasi kelaparan yang semakin parah.
Para pejabat dan sumber Mesir mengatakan operasi kemanusiaan berisiko akibat aktivitas militer dan bahwa Israel perlu menyerahkan kembali penyeberangan tersebut kepada warga Palestina sebelum mulai beroperasi kembali. Pengiriman bantuan untuk Gaza melalui Rafah dimulai pada akhir Oktober 2023, dua pekan setelah Israel membalas penyerbuan kelompok Palestina Hamas dengan merangsek Gaza.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 35.903 orang dan membuat 80.420 orang lainnya luka-luka, menurut penghitungan Kementerian Kesehatan Gaza. Israel memulai serangan besar-besaran di Gaza setelah Hamas menyerbu wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
Aliran bantuan ke Gaza sering kali diperlambat oleh inspeksi Israel dan aktivitas militer di Gaza, kata para petugas bantuan kemanusiaan. Pasokan bantuan yang tertahan di Al-Arish atau di jalan menuju Rafah menimbulkan biaya transportasi dan penyimpanan tambahan.
ARAB NEWS | REUTERS
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini