AS Kirim Lagi Bantuan Senjata ke Ukraina Rp 4,4 Triliun untuk Usir Rusia

Reporter

Sabtu, 25 Mei 2024 11:41 WIB

Calon anggota yang akan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina 3rd Separate Assault Brigade mengambil bagian dalam kursus pengujian dasar militer, di tengah serangan Rusia di pusat Kyiv, Ukraina 27 Maret 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengumumkan pengiriman paket senjata dan peralatan baru ke Ukraina senilai US$ 275 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun. Bantuan ini untuk mengusir serangan Rusia di dekat Kharkiv, menurut Departemen Luar Negeri.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, paket tersebut berisi kemampuan yang sangat dibutuhkan termasuk amunisi untuk HIMARS, peluru artileri 155mm dan 105mm, rudal, sistem anti-lapis baja dan amunisi udara presisi.

Ukraina telah melakukan perlawanan di Kharkiv sejak 10 Mei 2024, ketika ribuan tentara Moskow menyerbu perbatasan. Rusia membuat kemajuan teritorial terbesar dalam 18 bulan terakhir.

“Amerika Serikat hari ini mengumumkan penarikan senjata dan peralatan baru yang signifikan bagi Ukraina untuk mendukung rakyat Ukraina yang pemberani dalam membela negaranya,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

“Paket senilai US$ 275 juta ini, yang merupakan bagian dari upaya untuk membantu Ukraina mengusir serangan Rusia di dekat Kharkiv, berisi kemampuan yang sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Bulan lalu, anggota parlemen AS meloloskan kesepakatan bantuan militer senilai US$ 61 miliar yang telah lama tertunda untuk Ukraina. Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi perselisihan di Kongres ketika pasukan Ukraina mengalami kemunduran di medan perang karena kekurangan amunisi dan pendanaan.

Sejak itu, Presiden Joe Biden telah memerintahkan lima tahap bantuan militer untuk dikirim ke Ukraina. “Bantuan dari paket-paket sebelumnya sudah sampai ke garda depan, dan bantuan baru ini akan kami gerakkan secepat mungkin,” kata Blinken.

Serangan di kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menewaskan sedikitnya tujuh orang pada hari Kamis, kata pihak berwenang setempat. Lebih dari 11.000 orang di wilayah yang lebih luas telah dievakuasi sejak Rusia memulai serangan barunya, menurut gubernur setempat Oleg Synegubov.

REUTERS | NDTV

Pilihan editor: Longsor di Negara Tetangga Indonesia, 300 Orang dan Seribuan Rumah Terkubur

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

4 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

12 jam lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

19 jam lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

1 hari lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

1 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

1 hari lalu

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

2 hari lalu

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.

Baca Selengkapnya

Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri

2 hari lalu

Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri

Mira Murati adalah Chief Technology Officer di OpenAI , dan salah satu inovator paling berpengaruh dalam teknologi dan AI.

Baca Selengkapnya