AS Kirim Lebih dari 569 Ton Bantuan ke Gaza, Namun Sebagian Pengiriman Terhambat

Rabu, 22 Mei 2024 08:00 WIB

Warga Palestina membawa paket bantuan yang dikirim ke Gaza melalui dermaga buatan AS, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza, 18 Mei 2024. Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa lebih dari 569 metrik ton bantuan kemanusiaan telah dikirimkan sejauh ini melalui dermaga terapung sementara ke Gaza. REUTERS/Ramadan Abed

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 569 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui dermaga terapung yang dibangun di lepas pantai, namun tidak semua pasokan berhasil mencapai tujuan, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) yang berada di bawah Departemen Pertahanan AS pada Selasa, 21 Mei 2024.

Pengiriman bantuan lewat dermaga tersebut dimulai pada 17 Mei 2024, ketika Israel menghadapi tekanan global untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza yang sedang diserang dan terancam potensi kelaparan.

Dermaga terapung tersebut telah dirakit sebelumnya di pelabuhan Ashdod Israel dan dipindahkan ke lepas pantai Gaza, yang tidak memiliki infrastruktur pelabuhan sendiri.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sepuluh truk berisi bantuan makanan yang diangkut dari lokasi dermaga oleh kontraktor PBB telah diterima pada Jumat lalu di gudang Program Pangan Dunia (WFP) di Deir Al Balah, Gaza.

Namun pada Sabtu, hanya lima truk yang berhasil sampai ke gudang tersebut. Bantuan di sebelas truk lainnya telah dihabiskan oleh warga sipil Palestina selama perjalanan melalui daerah yang sulit diakses dengan bantuan kemanusiaan, menurut seorang pejabat PBB yang berbicara secara anonim kepada Reuters.

Para pejabat PBB juga memperingatkan pada Senin bahwa bantuan makanan dan obat-obatan untuk warga Palestina menumpuk di Mesir, sebab penyeberangan Rafah masih ditutup hingga saat ini. Tidak ada bantuan yang dikirimkan ke gudang PBB dari dermaga buatan AS selama dua hari sejak Ahad, kata para pejabat.

Petinggi kantor urusan kemanusiaan PBB (UN OCHA) Edem Wosornu mengatakan persediaan dan bahan bakar tidak mencukupi untuk memberi bantuan yang signifikan kepada masyarakat Gaza.

“Kami kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza. Kami menggambarkannya sebagai bencana, mimpi buruk, seperti neraka di bumi. Itu semua, dan lebih buruk lagi,” katanya.

Ia berkata kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penutupan penyeberangan Rafah dari Mesir telah menghentikan pengiriman setidaknya 82.000 metrik ton bantuan, sementara akses di penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel telah dibatasi karena “permusuhan, kondisi logistik yang sulit dan prosedur koordinasi yang rumit.”

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan pada Senin bahwa penyeberangan Rafah ditutup karena adanya ancaman terhadap pekerjaan kemanusiaan oleh operasi militer Israel.

“Sekarang ada kehadiran militer di pinggiran perbatasan Rafah dan operasi militer yang membahayakan konvoi bantuan dan pengemudi truk,” kata Shoukry kepada wartawan di Kairo.

Pilihan Editor: Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

REUTERS

Berita terkait

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

5 jam lalu

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia"

Baca Selengkapnya

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

6 jam lalu

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 30 Juni 2024 diawali oleh kabar Liga Arab mengeluarkan kelompok Hizbullah Lebanon dari daftar organisasi teroris.

Baca Selengkapnya

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

17 jam lalu

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel

Baca Selengkapnya

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

17 jam lalu

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

Otoritas Bahrain pada Sabtu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Lebanon

Baca Selengkapnya

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

20 jam lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

21 jam lalu

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

Terselip di hutan belantara terjal di Grand Canyon, layanan pos AS pengiriman surat ala zaman Wild West itu masih bisa ditemukan.

Baca Selengkapnya

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

21 jam lalu

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang memiliterisasi Zambia

Baca Selengkapnya

Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

22 jam lalu

Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

Aparat Irak meminta UNESCO menghentikan semua operasi rekonstruksi di Masjid al-Nuri dan mengevakuasi seluruh kompleks sampai bom tersebut dievakuasi

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

23 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya