Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Reporter

Tempo.co

Senin, 20 Mei 2024 18:32 WIB

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas serangan 7 Oktober terhadap Israel dan perang berikutnya di Gaza, kata kepala jaksa ICC Karim Khan pada Senin 20 Mei 2024.

Khan mengatakan ICC juga mencari surat perintah untuk Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, serta dua pemimpin tinggi Hamas lainnya – Mohammed Diab Ibrahim al-Masri, pemimpin Brigade Al Qassem dan lebih dikenal sebagai Mohammed Deif, dan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas.

Surat perintah penangkapan terhadap politisi Israel ini menandai pertama kalinya ICC menargetkan sekutu dekat Amerika Serikat. Keputusan tersebut menempatkan Netanyahu bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebelumnya, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas invasi Moskow terhadap Ukraina.

Panel hakim ICC sekarang akan mempertimbangkan permohonan surat perintah penangkapan yang diajukan Khan.

Advertising
Advertising

Khan mengatakan dakwaan terhadap Sinwar, Haniyeh dan al-Masri termasuk “pemusnahan, pembunuhan, penyanderaan, pemerkosaan dan penyerangan seksual dalam tahanan.”

“Dunia terkejut pada 7 Oktober ketika orang-orang diusir dari kamar tidur mereka, dari rumah mereka, dari berbagai kibbutzim di Israel,” kata Khan kepada CNN, sambil menambahkan bahwa “orang-orang sangat menderita.”

Sedangkan tuduhan terhadap Netanyahu dan Gallant termasuk “menyebabkan pemusnahan, menyebabkan kelaparan sebagai metode perang, termasuk penolakan pasokan bantuan kemanusiaan, dengan sengaja menargetkan warga sipil dalam konflik,” kata Khan.

Ketika muncul laporan bulan lalu bahwa kepala jaksa ICC sedang mempertimbangkan tindakan ini, Netanyahu mengatakan bahwa surat perintah penangkapan ICC terhadap pejabat senior pemerintah dan militer Israel “akan menjadi tindakan yang sangat keterlaluan,” dan bahwa Israel “memiliki sistem hukum yang independen. yang secara ketat menyelidiki semua pelanggaran hukum.”

Ketika ditanya tentang komentar yang dibuat oleh Netanyahu, Khan berkata: “Tidak ada seorang pun yang kebal hukum.”

Dia mengatakan bahwa jika Israel tidak setuju dengan ICC, “mereka bebas, meskipun mereka keberatan terhadap yurisdiksi, untuk mengajukan tantangan di hadapan hakim pengadilan dan itulah yang saya sarankan agar mereka lakukan.”

Israel dan Amerika Serikat bukan anggota ICC. Namun, ICC mengklaim memiliki yurisdiksi atas Gaza, Yerusalem Timur dan Tepi Barat setelah para pemimpin Palestina secara resmi setuju untuk terikat oleh prinsip-prinsip dasar pengadilan pada 2015.

Pilihan Editor: Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

ICC-CPI.INT | I24NEWS

Berita terkait

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

25 menit lalu

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bertemu dengan delegasi Hamas yang dipimpin oleh wakil ketua di Gaza, Khalil Al-Hayya

Baca Selengkapnya

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

1 jam lalu

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

Senjata Jerman, sumber senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat, telah memperburuk krisis Gaza secara signifikan

Baca Selengkapnya

Josep Borrell: Tidak Bisa Mencegah Kehancuran Gaza adalah Penyesalan Terbesar

4 jam lalu

Josep Borrell: Tidak Bisa Mencegah Kehancuran Gaza adalah Penyesalan Terbesar

Kepala Urusan Luar Negeri UE yang sebentar lagi lengser, Josep Borrell menyatakan penyesalannya tak bisa mencegah kehancuran di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

6 jam lalu

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

Kapal Amerika Serikat USS Mason menembakkan 100 peluru kendali dan 350 rudal udara-ke-permukaan untuk melawan Houthi.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Kirim Delegasi untuk Rundingkan Kesepakatan Pembebasan Sandera dengan Hamas

6 jam lalu

Netanyahu Kirim Delegasi untuk Rundingkan Kesepakatan Pembebasan Sandera dengan Hamas

Netanyahu mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa dia telah memutuskan untuk mengirim delegasi untuk negosiasi pembebasan sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Disebut Punya Sedikit Waktu untuk Putuskan Nasib Joe Biden di Pilpres 2024

7 jam lalu

Partai Demokrat Disebut Punya Sedikit Waktu untuk Putuskan Nasib Joe Biden di Pilpres 2024

Partai Demokrat harus memutuskan dalam tempo kurang tiga minggu untuk memutuskan apakah akan tetap mengusung Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Krisis Rumah Sakit di Gaza, Gereja Buka Pintu bagi Pasien Luka dan Sakit

8 jam lalu

Krisis Rumah Sakit di Gaza, Gereja Buka Pintu bagi Pasien Luka dan Sakit

Gereja St. Philip pernah menjadi tempat beribadah bagi komunitas kecil Kristen di Gaza kini berubah menjadi rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Dengan Alasan Keamanan, Inilah 8 Negara Maju yang Larang Pegawai Pemerintah Bermain TikTok

8 jam lalu

Dengan Alasan Keamanan, Inilah 8 Negara Maju yang Larang Pegawai Pemerintah Bermain TikTok

Ada sebanyak delapan negara maju yang memutuskan untuk memblokir TikTok dari pegawai pemerintahan negara mereka. Berikut daftar dan alasannya.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

11 jam lalu

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Kemlu Rusia memperingatkan bahwa peningkatan kehadiran militer NATO di perbatasan negara itu tidak akan dibiarkan begitu saja

Baca Selengkapnya

PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

20 jam lalu

PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

Pelapor khusus PBB untuk Palestina geram karena evakuasi untuk anak-anak yang luka parah dalam perang Gaza dipersulit untuk berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya