Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Reporter

Selasa, 14 Mei 2024 08:32 WIB

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota staf Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB atau DSS tewas dan seorang lainnya terluka di Rafah, Gaza. Peristiwa itu terjadi ketika kendaraan PBB yang ditumpangi mereka ditabrak saat melakukan perjalanan ke Rumah Sakit Eropa di Rafah, pada Senin, 13 Mei 2024.

Sekretaris Jenderal António Guterres mengutuk peristiwa itu. Ia menyerukan penyelidikan penuh, kata wakil juru bicaranya, Farhan Haq, kepada wartawan di New York, Senin, 13 Mei 2024.

“Dengan konflik di Gaza yang terus memakan banyak korban, tidak hanya pada warga sipil, tetapi juga pada pekerja kemanusiaan, Sekretaris Jenderal menegaskan kembali seruannya yang mendesak untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan membebaskan semua sandera,” katanya.

DSS mengawasi keamanan badan-badan dan program-program PBB di lebih dari 130 negara di seluruh dunia.

Saat ditanyai wartawan, Haq mengatakan bahwa PBB masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut. Dia mengkonfirmasi bahwa personel keamanan yang terbunuh adalah anggota staf internasional, yang menandai kematian pertama PBB dalam konflik Gaza.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, badan pengungsi Palestina PBB UNRWA melaporkan bahwa salah satu anggota stafnya tewas dalam perang tersebut, sehingga jumlah totalnya menjadi 188 orang.

Petugas proyek senior berusia 53 tahun itu tewas pada hari Minggu dalam serangan Israel di pusat kota Deir Al Balah, setelah meninggalkan Rafah.

Israel melakukan serangan besar-besaran di Rafah. Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, pada Senin, 13 Mei 2024, melaporkan jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan oleh militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang. Jumlah itu terhitung sejak evakuasi yang pertama dilakukan pada sepekan lalu.

Israel telah meningkatkan serangan sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari 35 ribu warga Palestina di Gaza tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Bukan hanya itu, 78.400 orang luka-luka.

Tujuh bulan perang Gaza berkecamuk telah membuat Gaza tinggal puing-puing. PBB mencatat sekitar 85 persen penduduk Gaza hidup dalam blokade makanan, air bersih dan obat-obatan. Mahkamah Internasional menyatakan Israel telah melakukan genosida.

Militer Israel sebelumnya telah memerintahkan 100 ribu warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal di Rafah agar pindah ke al-Mawasi menjelang serangan ke Rafah. Sejumlah negara telah menerbitkan peringatan ke Israel agar jangan melancarkan serangan militer ke Rafah yang sekarang menjadi tempat berlindung setidaknya 1.4 juta jiwa warga Palestina.

ARAB NEWS | MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan editor: Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Berita terkait

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

1 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

2 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

5 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

10 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

11 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

12 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

14 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

16 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

1 hari lalu

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

1 hari lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya