Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Reporter

TEMPO

Rabu, 1 Mei 2024 19:00 WIB

Logo TikTok (tiktok.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa tidak akan menganggap remeh pelanggaran yang dilakukan ByteDance, yakni perusahaan asal Cina pemilik TikTok. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengakui media sosial itu telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Von der Leyen akan berakhir masa jabatannya pada Juni 2024. Sedangkan pada Rabu, 24 April 2024, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menanda-tangani sebuah undang-undang yang menuntut agar ByteDance menjual saja TikTok atau bakal dilarang penjualannya toko-toko aplikasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, pucuk pimpinan di Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyorongkan sejumlah klaim terkait pelanggaran keamanan dan pelanggaran lainnya yang dilakukan TikTok. ByteDance menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut.

“Hal ini tidak dikecualikan (melarang TikTok di Uni Eropa) karena kami adalah institusi pertama di dunia yang tidak membolehkan (staf dan pemimpin di Uni Eropa) mengunduh TikTok di ponsel yang mereka gunakan untuk bekerja. Kami tahu bahayanya TikTok,” kata von der Leyen, Senin, 29 April 2024.

Menurutnya, Uni Eropa saat ini sudah menerbitkan cukup banyak aturan demi bisa memastikan TikTok bertanggung jawab atas konten yang mereka sediakan. Sedangkan dalam sebuah pernyataan pada Senin, 29 April 2024, Thierry Breton Komisi Pasar dalam Negeri Uni Eropa mengatakan pihaknya curiga dengan TikTok ‘Lite’ yang bisa menjadi racun dan bikin kecanduan seperti rokok.

Advertising
Advertising

Komisi Pasar dalam Negeri Uni Eropa telah mengajukan sebuah kasus melawan ByteDance terkait aplikasi Lite milik TikTok. Uni Eropa menemukan ByteDance tidak menyerahkan laporan penilaian risiko. ByteDance diberi waktu sampai 3 Mei 2024 untuk memenuhi seluruh permintaan Uni Eropa itu dengan denda total 1 persen dari total pemasukan tahunan TikTok jika tuntutan ini tidak dipenuhi TikTok.

Sebelumnya pada Februari 2024, Komisi Pasar dalam Negeri Uni Eropa sudah mengajukan upaya pembuktian terkait upaya melindungi kelompok minoritas, mempromosikan transparansi, data akses untuk para peneliti serta manajemen risiko kecanduan dan konten berbahaya.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Inilah Daftar 35 Ponsel yang Tidak Bisa Lagi Menggunakan WhatsApp

2 jam lalu

Inilah Daftar 35 Ponsel yang Tidak Bisa Lagi Menggunakan WhatsApp

Langkah ini diambil WhatsApp untuk meningkatkan kinerja dan keamanan aplikasi.

Baca Selengkapnya

Profil Ganta Seleb TikTok yang Kerap Bernyanyi dengan Gaya Unik, Alumni IPB dengan Sederet Prestasi

13 jam lalu

Profil Ganta Seleb TikTok yang Kerap Bernyanyi dengan Gaya Unik, Alumni IPB dengan Sederet Prestasi

Ganta adalah seorang seleb TikTok yang memiliki lebih dari 7,2 juta pengikut.

Baca Selengkapnya

Arti Dry Text yang Viral di Medsos, Contoh, dan Cara Membalasnya

1 hari lalu

Arti Dry Text yang Viral di Medsos, Contoh, dan Cara Membalasnya

Istilah dry text viral di platform sosial media seperti TikTok hingga X. Apa sebenarnya arti dry text? Berikut ini contoh dan cara membalasnya.

Baca Selengkapnya

Cara Download Sound TikTok jadi Nada Dering WA, Bisa Pakai Aplikasi Bawaan HP

1 hari lalu

Cara Download Sound TikTok jadi Nada Dering WA, Bisa Pakai Aplikasi Bawaan HP

Berikut ini cara download sound TikTok jadi nada dering WA. Anda bisa menggunakan aplikasi tambahan atau aplikasi bawaan HP.

Baca Selengkapnya

Shopee dan SPX Express Tanda Tangani Pakta Integritas Perubahan Perilaku atas Dugaan Pelanggaran

1 hari lalu

Shopee dan SPX Express Tanda Tangani Pakta Integritas Perubahan Perilaku atas Dugaan Pelanggaran

Shopee Indonesia merupakan terlapor I dan SPX Express sebagai terlapor II.

Baca Selengkapnya

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

3 hari lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

4 hari lalu

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

Dewan Uni Eropa pada Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarusia yang berisi sejumlah pembatasan yang telah diberlakukan terhadap Rusia.

Baca Selengkapnya

Ukraina dan Uni Eropa Kunci Kesepakatan Bidang Keamanan

5 hari lalu

Ukraina dan Uni Eropa Kunci Kesepakatan Bidang Keamanan

Lewat kesepakatan keamanan yang dibuat, maka Uni Eropa akan melanjutkan dukungan pada Kyev.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mengetahui Siapa Saja yang Melihat Profil TikTok Kita

6 hari lalu

3 Cara Mengetahui Siapa Saja yang Melihat Profil TikTok Kita

Cara mengetahui siapa saja yang melihat profil TikTok cukup mudah. Anda bisa melakukan pengaturan, sehingga tahu siapa saja yang melihat profil.

Baca Selengkapnya

Kampanye Beli Lokal Tokopedia Tingkatkan Penjualan Produk Dalam Negeri

6 hari lalu

Kampanye Beli Lokal Tokopedia Tingkatkan Penjualan Produk Dalam Negeri

Perusahaan lokapasar Tokopedia mencatat sejumlah brand lokal mengalami lonjakan penjualan sejak kampanye "Beli Lokal" diluncurkan enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya